1

MY FAMILY IS THE BEST

Jumat, 03 Juni 2011

MENGAPA ORANG KRISTEN TIDAK BOLEH MAKAN DARAH ?

Bagian II

Harus dipahami bahwa kematian Yesus diatas Kayu salib bukan untuk meniadakan hukum Taurat TETAPI UNTUK MENGGENAPI SEMUA ISI HUKUM TAURAT dan hukum itu akan semakin kuat hukumnya dalam Kasih Anugerah yang berarti kemampuan manusia terbatas untuk melakukan semuanya ini tetapi oleh kasih anugerah itu maka manusia dimampukan untuk melakukannya. Matius 5:17-19.
SIDANG di YERUSALEM
Baca: Kisah Para Rasul 15:20,28,29
Setelah kita membahas beberapa pernyataan yang “membolehkan” makan darah maka hari ini kita akan melihat dasar Para Rasul yang mengadakan sidang di Yerusalem untuk membahas beberapa hal termasuk soal makan darah.
Perhatikan Kis.15:20 “tetapi kita harus menulis surat kepada mereka, supaya mereka menjauhkan diri dari makanan yang telah dicemarkan berhala-berhala, dari percabulan, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari darah.”
Dalam sidang para Rasul, 4 hal ini menjadi masalah utama yang perlu disampaikan kepada jemaat Tuhan lainnya. salah satunya menjadi pembahasan kita yakni “DARAH”. Mengapa ini menjadi perhatian penting untuk disampaikan kepada Jemaat?
1. Keputusan Roh. Latar belakang pernyataan ini terkait dengan paham-paham yang dianggap benar oleh sebagian orang percaya (Yahudi) yang menetapkan aturan yang sudah ada (seperti sunat dls) harus diterapkan kepad bangsa-bangsa non Yahudi yang percaya Kristus. Namun kemudian, Yakobus mengulangi pernyataan Petrus dan kemudian mengambil kesimpulan yang menyatakan bahwa aturan yang berlaku dalam Hukum Taurat yang telah dipraktekkan oleh orang Yahudi tidak serta merta diberlakukan bagi orang Non Yahudi yang percaya kepada Allah Kis.15:19 . Tetapi untuk 4 hal ini, mereka memutuskan setelah mereka berdoa, berembuk dan saling memberikan masukan bahwa patut bagi setiap orang percaya untuk menghidakan dirinya dari hal tersebut. Ay.20. Keputusan Roh adalah keputusan tertinggi yang diambil oleh para Rasul yang kehidupan kerohanian mereka merupakan jaminan untuk dapat dipercaya bahwa itu adalah Perkataan Allah. Con.Kis.1:21-25 bahwa ada peranan Roh Kudus, Kis.2:42. Bukti hubungan yang erat dengan Tuhan. Demikian pula dalam kasus Ananias & Safira Kis.5 yang tidak dapat membohongi para Rasul. Jadi soal pelarangan makan darah bukan merupakan keputusan gereja atau sekedar peraturan manusia tetapi KEPUTUSAN ROH!!!
2. Keputusan kami. Para Rasul melihat bahwa darah mempunyai hubungan langsung dengan penyembahan berhala dan disejajarkan dengan dosa berhala. Ay.29. Perhatikan kisah Elia dan nabi Baal dalam 1Raja 18:28. Ini menandakan bahwa sebenarnya darah sangat identik dengan okultisme dan penyembahan kepada setan/roh jahat. Beberapa sudut pandang yang bisa membantu kita untuk berpikir lebih jauh:
a) Dilihat dari sudut pandang budaya. Ada begitu banyak masyarakat yang masih menghubung-hubungkan darah dengan kehadiran arwah nenek moyang, menolak bala atau kutuk, menyucikan suatu tempat dls. Sehingga mau tidak mau darah telah dianggap sebagai bagian dari berhala yang artinya ada hubungan dengan roh jahat. Jadi dengan meminum darah berarti kita telah membangun hubungan dengan roh jahat yang akan membangkitkan cemburu Tuhan. 1Kor.10:19-21.
b) Dilihat dari sudut pandang Moral/Hukum. Darah identik dengan nyawa (Ul.12:23) dan sesuatu yang dianggap sebagai pelengakap ritual/upacara agama tertentu. Ada yang mengorbankan nyawa anak bayi lalu kemudian meminum darahnya, ada yg mengorbankan darah perawan dan kemudian mengambil darahnya dls. Artinya bahwa kematian atau menghilangkan nyawa seseorang melanggar kode etik yang berlaku dalam hukum manusia. Pelakunya tentu tidak bermoral. Ada juga yang meminum langsung darah binatang yang masih hidup seperti kalelawar dls. Tindakan seperti ini dari sisi moral tentunya tidak bermoral.
c) Dilihat dari sudut pandang Kesehatan. Ini berhubungan dengan tubuh yang mengkonsumsi darah sebagai makanan akan berakibat buruk bagi kesehatan karena dalam darah banyak bakteri.
Memang dalam Kisah 10:9-16 dikatakan "apa yang dinyatakan halal oleh Allah, tidak boleh engkau nyatakan haram", kelihatannya makanan tidak menajiskan orang. Artinya semua makanan itu halal. Tapi tidak semua makanan layak untuk dikonsumsi. Karena tubuh kita adalah baitNya (1 Korintus 6:19) yang diciptakan secara khusus, maka seharusnya kita hanya memasukkan apa yang baik dan berguna bagi tubuh kita untuk kemuliaanNya. 1Kor. 10:23 Penekanan Paulus pada azaz manfaat dan kegunaan. Alkitab sudah menjelaskan kepada kita bahwa Darah atau binatang yang mati tercekik (berarti darahnya tidak keluar. Cont: RW yang di pa’ttong tetapi kemudian lehernya tidak di potong atau diiris hingga mengeluarkan darah) itu tidak diperbolehkan untuk dikonsumsi karena Firman Allah melarang dan tidak berguna atau tidak bermanfaat bagi tubuh (mendatangkan penyakit).
Lalu bagaimana dengan ayat yang mengatakan "Dengar dan camkanlah: bukan yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan orang, melainkan yang keluar dari mulut, itulah yang menajiskan orang." Mat 15:11. Penjelasannya sbb: Yesus sedang menjelaskan adat istiadat Yahudi yang menajiskan segala makanan apabila di makan tanpa membasuh tangan/cuci tangan. Mereka melakukan perintah yang satu tetapi kemudian mengabaikan perintah yang lainnya Mat.15:4-8. Ini yang Yesus kecam!!! Jadi tidak secara hurufiah perkataan Yesus ini kita tafsirkan. Yesus hendak menyampaikan satu pesan bahwa Manusia melihat diluar tetapi Allah memperhatikan hati manusia sebab dari hati inilah timbul berbagai masacam dosa. Mat.15:18-20. Lalu dalam Roma 14:14 berkata “Aku tahu dan yakin dalam Tuhan Yesus, bahwa tidak ada sesuatu yang najis dari dirinya sendiri. Hanya bagi orang yang beranggapan, bahwa sesuatu adalah najis, bagi orang itulah sesuatu itu najis. Ayat ini juga jangan kemudian kita tafsir begitu saja. Paulus sedang berbicara tentang makanan dan hari yang dapat menyebabkan kerengangan hubungan. Yang satu menganggap benar apa yang dia buat dan menyalahkan yang lain. Kelemahan mereka bukan untuk dihakimi (jadi kalau ada yang makan darah itu karena mereka belum sampai pada pengetahuan yang benar). Roma 15:1…kita yang kuat …. Ini berarti saudara dan saya yang sudah mengerti “wajib” memberikan contoh dan teladan kepada mereka yang belum paham. Sekali lagi bahwa Roma 14:14 bukanlah ayat yang ditafsirkan “membolehkan” segala sesuatu termasuk makan darah!!

Kesimpulan:
Rasul Paulus berkata: "Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah" (1 Korintus 10:31). Maka, setiap kita makan dan minum marilah kita menimbang :
1. Apakah Allah dimuliakan melalui makanan yang kita makan dan minuman yang kita minum?
2. Apakah Allah dimuliakan kalau kita memakan makanan yang dinyatakan tidak boleh di Alkitab?
3. Apakah Allah dimuliakan jika kita meminum minuman yang memabukkan?
4. Apakah Allah dimuliakan ketika kita memakan makanan di tempat/lingkungan dan suasana tertentu? Yang berhubungan dengan Arwah orang yang sudah mati, Upacara-upacara atau ritual adat yang menyimpang dls.
Kisah 15:29 “kamu harus menjauhkan diri dari makanan yang dipersembahkan kepada berhala, dari darah, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari percabulan. Jikalau kamu memelihara diri dari hal-hal ini, kamu berbuat baik. Sekianlah, selamat.”

Jadi jelas bahwa Orang Kristen yang sungguh-sungguh percaya Tidak Boleh Makan Darah dengan alasan apapun dan dengan cara apapun. Ajakan orang dan adat budaya patut kita tolak karena kita sudah mengerti Kebenaran Firman Tuhan. Amin.

2 komentar:

  1. Mba.. kalau misalnya saya belum tau tentang tidak boleh makan darah..
    Apakah saya Berdosa

    BalasHapus
  2. Mba.. kalau misalnya saya belum tau tentang tidak boleh makan darah..
    Apakah saya Berdosa

    BalasHapus