tag:blogger.com,1999:blog-70550815098841954422024-02-19T23:10:26.175-08:00Y3nN! n My Fr!enD f%r3vErkasih mampu mnjdikan stiap perbdaan i2 indh, Kasih menhdirkn sbuah kebahagi"n & mmberkan hrapan buat kta semua.Yenni Alexhttp://www.blogger.com/profile/04523097906510596539noreply@blogger.comBlogger153125tag:blogger.com,1999:blog-7055081509884195442.post-27479227218161754752011-06-09T02:06:00.000-07:002011-06-09T02:06:17.784-07:00Struktur senyawa karbon<div style="color: black;"><span style="font-size: small;">a. Keisomeran karena atom karbon asimetrik, keisomeran optik<br />
Sebelum ada teori valensi, kimiawan/fisiologis Perancis Louis Pasteur (1822-1895) telah mengenali pengaruh struktur molekul individual pada sifat gabungan molekul. Ia berhasil memisahkan asam rasemat tartarat (sebenarnya garam natrium amonium) menjadi (+) dan (-) berdasarkan arah muka hemihedral kristalnya (1848).<br />
Kedua senyawa memiliki sifat fisika (misalnya titik leleh) dan kimia yang sama, tetapi ada perbedaan dalam sifat optik dalam larutan masing-masing senyawa. Keduanya memutar bidang polarisasi cahaya, dengan kata lain mempunyai keaktifan optik. Rotasi jenis kedua senyawa, yang mengkur kekuatan rotasi kedua senyawa, memiliki nilai absolut yang sama, namun tandanya berlawanan. Karena molekul berada bebas dalam larutan, perbedaan ini tidak dapat dijelaskan karena perbedaan struktur kristal. Sayangnya waktu itu, walaupun teori atom sudah ada, teori valensi belum ada. Dengan kondisi seperti ini Pasteur tidak dapat menjelaskan penemuannya.<a name='more'></a><br />
Di tahun 1860-an, kimiawan Jerman Johannes Adolf Wislicenus (1835-1902) menemukan bahwa dua jenis asam laktat yang diketahui waktu itu keduanya adalah asam α-hidroksipropanoat CH3CH(OH)COOH, bukan asam β- hidroksipropanoat HOCH2CH2COOH. Ia lebih lanjut menyarankan bahwa konsep baru untuk stereoisomer harus dibuat untuk menjelaskna fenomena ini. Konse baru ini menyatakan bahwa kedua senyawa yang memiliki rumus struktur yang sama dalam dua dimensu dapat menjadi stereoisomer bila susunan atom-atomnya di ruang berbeda.</span></div><span style="font-size: small;"><a href="" name="more" style="color: black;"></a><br style="color: black;" /><span style="color: black;"> Di tahun 1874, van’t Hoff dan Le Bel secara independen mengusulkan teori atom karbon tetrahedral. Menurut teori ini, kedua asam laktat yang dapat digambarkan di Gambar 4.4. Salah satu asam laktat adalah bayangan cermin asam laktat satunya. Dengan kata lain, hubungan kedua senyawa seperti hubungan tangan kanan dan tangan kiri, dan oleh karena itu disebut dengan antipoda atau enantiomer. Berkat teori van’t Hoff dan Le Bel, bidang kimia baru, stereokimia, berkembang dengan cepat.</span></span> <div style="color: black;"><span style="font-size: small;">(+)-asam laktat (-)-lactic acid<br />
Gambar 4.4 Stereoisomer asam laktat.<br />
Kedua isomer atau antipoda, berhubungan layaknya tangan kanan dan kiri<br />
Pada atom karbon pusat di asam laktat, empat atom atau gigus yang berbeda terikat. Atom karbon semacam ini disebut dengan atom karbon asimetrik. Umumnya, jumlah stereoisomer akan sebanyak 2n, n adalah jumlah atom karbon asimetrik. Asam tartarat memiliki dua atom karbon asimetrik. Namun, karena keberadaan simetri molekul, jumlah stereoisomernya kurang dari 2n, dan lagi salah satu stereoisomer secara optik tidak aktif (Gambar 4.5). Semua fenomena ini dapat secara konsisten dijelaskan dengan teori atom karbon tetrahedral.</span></div><div style="color: black;"><span style="font-size: small;">(+)-asam tartarat (-)-asam tartarat meso-asam tartarat<br />
Gambar 4.5 Stereoisomer asam tartarat(+)-asam tartarat dan (-)-asam tartarat membentuk pasangan enantiomer.<br />
Namun karena adanya simetri, meso-asam tartarat secara optik tidak aktif.<br />
Latihan 4.2 Gliseraldehida Gambarkan perspektif gliseraldehida OHCCHOHCH2OH, gula paling sederhana, seperti cara yang ditunjukkan pada gambar 4.4.<br />
Jawab.</span></div><div style="color: black;"><span style="font-size: small;">Catat ada banyak cara lain untuk menggambarkannya.<br />
b. Isomer geometri<br />
Van’t Hoff menjelaskan keisomeran asam fumarat dan maleat karena batasan rotasi di ikatan ganda, suatu penjelasan yang berbeda dengan untuk keisomeran optik. Isomer jenis ini disebut dengan isomer geometri. Dalam bentuk trans subtituennya (dalam kasus asam fumarat dan maleat, gugus karboksil) terletak di sisi yang berbeda dari ikatan rangkap, sementara dalam isomer cis-nya subtituennya terletak di sisi yang sama.<br />
Dari dua isomer yang diisoasi, van’t Hoff menamai isomer yang mudah melepaskan air menjadi anhidrida maleat isomer cis sebab dalam isomer cis kedua gugus karboksi dekat satu sama lain. Dengan pemanasan sampai 300 °C, asam fuarat berubah menjadi anhidrida maleat. Hal ini cukup logis karena prosesnya harus melibatkan isomerisasi cis-trans yang merupakan proses dengan galangan energi yang cukup tinggi (Gambar 4.6).<br />
Karena beberapa pasangan isomer geometri telah diketahui, teori isomer geometri memberikan dukunagn yang baik bagi teori struktural van’t Hoff.</span></div><div style="color: black;"><span style="font-size: small;">asam fumarat asam maleat anhidrida maleat<br />
Gambar 4.6 Isomer geometri asam maleat (bentuk cis) mempunyai dua gugus karboksil yang dekat, dan mudah melepas air menjadi anhidrida (anhidrida maleat).<br />
Latihan 4.3 Isomer dikhloroetilena<br />
Gambarkan rumus struktur semua isomer dikhloroetilena C2H2Cl2.<br />
Jawab: Dua atom khlorin dapat terikat pada atom karbon yang sama, atau pada atom karbon yang<br />
berbeda. Dan pada kasus yang kedua akan ada isomer geometri.</span></div><div style="color: black;"><span style="font-size: small;">Struktur benzen<br />
Struktur benzen menjadi enigma beberapa tahun. Di tahun 1865, Kekulé mengusulkan struktur siklik planar dengan tiga ikatan tunggal dan tiga ikatan ganda yang terhubungkan secara bergantian. Strukturnya disebut dengan struktur Kekulé. Bukti struktur semacam ini datang dari jumlah isomer benzen tersubstitusi. Dengan struktur Kekulé, akan ada tiga isomer kresol, yakni, o, m- dan p-kresol (Gambar 4.7).</span></div><div style="color: black;"><span style="font-size: small;">Struktur Kekulé tidak dapat menyelesaikan semua masalah yang berkaitan dengan struktur benzene. Bila benzene memiliki struktur seperti yang diusulkan Kekulé, akan ada dua isomer okresol, yang tidak diamati. Kekulé mempostulatkan bahwa ada kesetimbangan cepat, yang disebut dengan resonansi antara kedua struktur. Istilah resonansi kemudian digunakan dalam mekanika kuantum.<br />
d. Struktur etana: analisis konformasional<br />
Teori atom karbon tetrahedral dan struktur benzene memberikan fondasi teori struktur senyawa organik. Namun, van’t Hoff dan kimiawan lain mengenali bahwa masih ada masalah yang tersisa dan tidak dapat dijelaskan dengan teori karbon tetrahedral. Masalah itu adalah keisomeran yang disebabkan oleh adanya rotasi di sekitar ikatan tunggal.<br />
Bila rotasi di sekitar ikatan C-C dalam 1,2-dikhloroetana CH2ClCH2Cl terbatas sebagaimana dalam kasus asam fumarat dan maleat, maka akan didapati banyak sekali isomer. Walaupun van’t Hoff awalnya menganggap adanya kemungkinan seperti itu, ia akhirnya menyimpulkan bahwa rotasinya bebas (rotasi bebas) karena tidak didapati isomer rotasional akibat batasan rotasi tersebut. Ia menambahkan bahwa struktur yang diamati adalah rata-rata dari semua struktur yang mungkin.<br />
Di tahun 1930-an dibuktikan dengan teori dan percobaan bahwa rotasi di sekitar ikatan tunggal tidak sepenuhnya bebas. Dalam kasus etana, tolakan antara atom hidrogen yang terikat di atom karbon dekatnya akan membentuk halangan bagi rotasi bebas, dan besarnya tolakan akan bervariasi ketika rotasi tersebut berlangsung. Gambar 4.8(a) adalah proyeksi Newman etana, dan Gambar 4.8(b) adalah plot energi-sudut torsi.</span></div><div style="color: black;"><span style="font-size: small;">Gambar 4.8 Analisis konformasional.<br />
Dalam gambar (a) (proyeksi Newman), Anda dapat melihat molekul di arah ikatan C-C. Atom karbon depan dinyatakan dengan titik potong tiga garis pendek (masing-masing mewakili ikatan CH) sementara lingkaran mewakili arom karbon yang belakang. Keseluruhan gambar akan berkaitan dengan proyeksi molekul di dinding di belakangnya. Demi kesederhanaan atom hidrogennya tidak digambarkan (b) Bila sudut orsinya 0°, 120°, 240° dan 360°, bagian belakang molekul “berimpitan” eclipsed dengan bagian depan. Bila anda menggambarkan proyeksi Newman dengan tepat berimpit, anda sama sekali tidak dapat melihat bagian belakang. Secara konvensi, bagian belakang diputar sedikit agar dapat dilihat.<br />
Bila sudut rotasi (sudut torsi) 0°, 60°, 120° dan 180°, energi molekul kalau tidak maksimum akan minimum. Struktur (konformasi) dengan sudut torsi 0° atau 120° disebut dengan bentuk eklips, dan konformasi dengan sudut torsi 60°atau 180° disebut bentuk staggered. Studi perubahan >struktur molekular yang diakibatkan oleh rotasi di sekitar ikatan tunggal disebut dengan analisis konformasional. Analisis ini telah berkembang sejak tahun 1950-an hingga kini.<br />
Analisis konformasional butana CH3CH2CH2CH3 atas rotasi di sekitar ikatan C-C pusat, mengungkapkan bahwa ada dua bentuk staggered. Bentuk trans, dengan dua gugus metil terminal di sisi yang berlawanan, berenergi 0,7 kkal mol–1 lebih rendah (lebih stabil) daripada isomer gauche yang dua gugus metilnya berdekatan.<br />
Hasil ini dapat diperluas ke senyawa-senyawa semacam pentana dan heksana yang memiliki lingkungan metilena tambahan, dan akhirnya pada poloetilena yang dibentuk oleh sejumlah besar metilen yang terikat. Dalam semua analisis ini, struktur trans, yakni struktur zig zag, adalah yang paling stabil. Namun, ini hanya benar dalam larutan. Untuk wujud padatnya faktor lain harus ikut diperhatikan.<br />
Latihan 4.4 Analisis konformasional 1,2-dikhloroetana<br />
Lakukan analisis konformasional 1,2-dikhloroetan dengan memutar di sekitar ikatan C-C dan menggambarkan proyeksi Newman sebagaimana diperlihatkan di Gambar 4.8(a).<br />
Jawab:</span></div><div style="color: black;"><span style="font-size: small;">Sebagai rangkuman, struktur senyawa karbon terutama ditentukan oleh keadaan hibridisasi atom karbon yang terlibat. Bila banyak konformasi dimungkinkan oleh adanya rotasi di sekitar ikatan tunggal, konformasi yang paling stabil akan dipilih.<br />
Bila molekulnya memiliki sisi polar, faktor lain mungkin akan terlibat. Interaksi tarik menarik antara sisi positif dan negatif akan mengakibatkan struktur dengan halangan sterik terbesar lebih stabil. Dalam kasus asam salisilat, ikatan hidrogen antara gugus hidroksi dan karboksi akan membuat struktur yang lebih rapat lebih stabil.</span></div><div style="color: black;"><span style="font-size: small;">Sebagai kesimpulan, struktur senyawa karbon dapat dijelaskan dengan cukup baik bila berbagai faktor dipertimbangkan.</span></div><div style="color: black;"><span style="font-size: small;">Reaksi senyawa karbon pada umumnya merupakan pemutusan dan pembentukan ikatan kovalen. Ada beberapa jenis reaksi senyawa karbon, diantaranya yaitu reaksi substitusi, adisi, dan eliminasi.<br />
1. Reaksi Subtitusi<br />
Pada reaksi substitusi, atom atau gugus atom yang terdapat dalam suatu molekul digantikan oleh atom atau gugus atom lain. Reaksi substitusi umumnya terjadi pada senyawa yang jenuh (semua ikatan karbon-karbon merupakan ikatan tunggal), tetapi dengan kondisi tertentu dapat juga terjadi pada senyawa tak jenuh.<br />
Contoh:<br />
Halogenasi hidrokarbon (penggantian atom H oleh halogen)<br />
Animasi substitusi<br />
Animasi klorinasi</span></div><div style="color: black;"><span style="font-size: small;">2. Reaksi Adisi<br />
Reaksi adisi terjadi pada senyawa yang mempunyai ikatan rangkap atau rangkap tiga, termasuk ikatan rangkap karbon dengan atom lain, seperti pada C=O dan pada<br />
Dalam reaksi adisi, molekul senyawa yang mempunyai ikatan rangkap menyerap atom atau gugus atom sehingga ikatan rangkap berubah menjadi ikatan tunggal.<br />
Untuk alkena atau alkuna, bila jumlah atom H pada kedua atom C ikatan rangkap berbeda, maka arah adisi ditentukan oleh kaidah Markovnikov, yaitu atom H akan terikat pada atom karbon yang lebih banyak atom H-nya (“yang kaya semakin kaya”).<br />
Contoh:<br />
Animasi adisi</span></div><div style="color: black;"><span style="font-size: small;">3. Reaksi Eliminasi<br />
Pada reaksi eliminasi, molekul senyawa berikatan tunggal berubah menjadi senyawa berikatan rangkap dengan melepas molekul kecil. Jadi, eliminasi merupakan kebalikan dari adisi.<br />
Contoh:<br />
Eliminasi air (dehidrasi) dari alkohol. Apabila dipanaskan dengan asam sulfat pekat pada suhu sekitar 1800C, alkohol dapat mengalami dehidrasi membentuk alkena.</span></div><div style="color: black;"><span style="font-size: small;">REAKSI ALKOHOL<br />
Berdasarkan jenis atom karbon yang mengikat gugus –OH, alkohol dibedakan atas alkohol primer, alkohol sekunder, dan alkohol tersier. Dalam alkohol primer gugus –OH terikat pada atom karbon primer, pada alkohol sekunder, gugus –OH terikat pada atom karbon sekunder, begitu pula pada alkohol tersier, gugus –OH terikat pada atom karbon tersier. Seperti contoh berikut:</span></div><div style="color: black;"><span style="font-size: small;">a. Reaksi dengan logam aktif<br />
Atom H dari gugus –OH dapat disubstitusi oleh logam aktif seperti natrium dan kalium, membentuk alkoksida dan gas hidrogen. Reaksi ini mirip dengan reaksi natrium dengan air, tetapi reaksi dengan air berlangsung lebih cepat. Reaksi ini menunjukkan bahwa alkohol bersifat sebagai asam lemah (lebih lemah daripada air).</span></div><div style="color: black;"><span style="font-size: small;">b. Substitusi Gugus –OH oleh Halogen<br />
Gugus –OH alkohol dapat disubstitusi oleh atom halogen bila direaksikan dengan HX pekat, PX3 atau PX5 (X= halogen).<br />
Contoh:</span></div><div style="color: black;"><span style="font-size: small;">c. Oksidasi Alkohol<br />
Alkohol sederhana mudah terbakar membentuk gas karbon dioksida dan uap air. Oleh karena itu, etanol digunakan sebagai bahan bakar spirtus (spiritus). Reaksi pembakaran etanol, berlangsung sebagai berikut:</span></div><div style="color: black;"><span style="font-size: small;">Dengan zat-zat pengoksidasi sedang, seperti larutan K2Cr2O7 dalam lingkungan asam, alkohol teroksidasi sebagai berikut:<br />
i. Alkohol primer membentuk aldehida dan dapat teroksidasi lebih lanjut membentuk asam karboksilat.<br />
ii. Alkohol sekunder membentuk keton.<br />
iii. Alkohol tersier tidak teroksidasi.<br />
Reaksi oksidasi etanol dapat dianggap berlangsung sebagai berikut:</span></div><div style="color: black;"><span style="font-size: small;">Etanal yang dihasilkan dapat teroksidasi lebih lanjut membentuk asam asetat. Hal ini terjadi karena oksidasi aldehida lebih mudah daripada oksidasi alkohol.</span></div><div style="color: black;"><span style="font-size: small;">d. Pembentukan Ester (Esterifikasi)<br />
Alkohol bereaksi dengan asam karboksilat membentuk ester dan air.</span></div><div style="color: black;"><span style="font-size: small;">Animasi esterifikasi<br />
e. Dehidrasi Alkohol<br />
Jika alkohol dipanaskan bersama asam sulfat pekat akan mengalami dehidrasi (melepas molekul air) membentuk eter atau alkena. Pemanasan pada suhu sekitar 1300C menghasilkan eter, sedangkan pemanasan pada suhu sekitar 1800C menghasilkan alkena. Reaksi dehidrasi etanol berlangsung sebagai berikut:</span></div><div style="color: black;"><span style="font-size: small;">REAKSI ETER<br />
Eter adalah golongan senyawa organik yang memiliki rumus umum R-O-R’. Beberapa reaksi dari eter diantaranya adalah:<br />
a. Pembakaran<br />
Eter mudah terbakar membentuk gas karbon dioksida dan uap air.<br />
Contoh:</span></div><div style="color: black;"><span style="font-size: small;">b. Reaksi dengan Logam Aktif<br />
Berbeda dengan alkohol, eter tidak bereaksi dengan logam natrium (logam aktif).</span></div><div style="color: black;"><span style="font-size: small;">c. Reaksi dengan PCl5<br />
Eter bereaksi dengan PCl5, tetapi tidak membebaskan HCl.</span></div><div style="color: black;"><span style="font-size: small;">d. Reaksi dengan Hidrogen Halida (HX)<br />
Eter terurai oleh asam halida, terutama oleh HI. Jika asam halida terbatas:</span></div><div style="color: black;"><span style="font-size: small;">Jika asam halida berlebihan:</span></div><div style="color: black;"><span style="font-size: small;">e. Membedakan Alkohol dengan Eter<br />
Alkohol dan eter dapat dibedakan berdasarkan rekasinya dengan logam natrium dan fosforus pentaklorida.<br />
• Alkohol bereaksi dengan logam natrium membebaskan hidrogen, sedangkan eter tidak bereaksi.<br />
• Alkohol bereaksi dengan PCl5 menghasilkan gas HCl, sedangkan eter bereaksi tetapi tidak menghasilkan HCl.<br />
REAKSI ALDEHIDA<br />
Aldehida adalah golongan senyawa organik yang memiliki rumus umum R-CHO. Beberapa reaksi yang terjadi pada aldehida antara lain:<br />
a. Oksidasi<br />
Aldehida adalah reduktor kuat sehingga dapat mereduksi oksidator-oksidator lemah. Perekasi Tollens dan pereaksi Fehling adalah dua contoh oksidator lemah yang merupakan pereaksi khusus untuk mengenali aldehida. Oksidasi aldehida menghasilkan asam karboksilat. Pereaksi Tollens adalah larutan perak nitrat dalam amonia. Pereaksi ini dibuat dengan cara menetesi larutan perak nitrat dengan larutan amonia sedikit demi sedikit hingga endapan yang mula-mula terbentuk larut kembali. Pereaksi Tollens dapat dianggap sebagai larutan perak oksida (Ag2O). aldehida dapat mereduksi pereaksi Tollens sehingga membebaaskan unsur perak (Ag).<br />
Reaksi aldehida dengan pereaksi Tollens dapat ditulis sebagai berikut</span></div><div style="color: black;"><span style="font-size: small;">Bila reaksi dilangsungkan pada bejana gelas, endapan perak yang terbentuk akan melapisi bejana, membentuk cermin. Oleh karena itu, reaksi ini disebut reaksi cermin perak.<br />
Pereaksi Fehling terdiri dari dua bagian, yaitu Fehling A dan Fehling B. fehling A adalah larutan CuSO4, sedangkan Fehling B merupakan campuran larutan NaOH dan kalium natrium tartrat. Pereksi Fehling dibuat dengan mencampurkan kedua larutan tersebut, sehingga diperoleh suatu larutan yang berwarna biru tua. Dalam pereaksi Fehling, ion Cu2+ terdapat sebagai ion kompleks. Pereaksi Fehling dapat dianggap sebagai larutan CuO.<br />
Reaksi Aldehida dengan pereaksi Fehling menghasilkan endapan merah bata dari Cu2O.</span></div><div style="color: black;"><span style="font-size: small;">Pereaksi Fehling dipakai untuk identifikasi adanya gula reduksi (seperti glukosa) dalam air kemih pada penderita penyakit diabetes (glukosa mengandung gugus aldehida).<br />
b. Adisi Hidrogen (Reduksi)<br />
Ikatan rangkap –C=O dari gugus fungsi aldehida dapat diadisi oleh gas hidrogen membentuk suatu alkohol primer. Adisi hidrogen menyebabkan penurunan bilangan oksidasi atom karbon gugus fungsi. Oleh karena itu, adisi hidrogen tergolong reduksi.</span></div><div style="color: black;"><span style="font-size: small;">REAKSI KETON<br />
Keton adalah golongan senyawa organik yang memiliki rumus umum R-COR’ . Reaksi yang dapat terjadi pada keton adalah:<br />
Reduksi<br />
Keton merupakan reduktor yang lebih lemah daripada aldehida. Zat-zat pengoksidasi lemah seperti pereaksi Tollens dan pereksi Fehling tidak dapat mengoksidasi keton. Oleh karena itu, aldehida dan keton dapat dibedakan dengan menggunakan pereaksi-pereaksi tersebut.</span></div><div style="color: black;"><span style="font-size: small;">Reduksi keton oleh hidrogen akan menghasilkan alkohol sekunder:</span></div><div style="color: black;"><span style="font-size: small;">REAKSI ASAM KARBOKSILAT<br />
Asam karboksilat adalah golongan senyawa organik yang memiliki rumus umum R-COOH. Beberapa reaksi yang dapat terjadi pada asam karoksilat antara lain:<br />
a. Reaksi penetralan<br />
Asam karboksilat bereaksi dengan basa membentuk garam dan air.</span></div><div style="color: black;"><span style="font-size: small;">Garam natrium atau kalium dari asam karboksilat suku tinggi dikenal sebagai sabun. Sabun natrium disebut sabun keras, sedangkan sabun kalium disebut sabun lunak. Sebagai contoh, yaitu natrium stearat (NaC17H35COO) dan kalium stearat (KC17H35COO).<br />
Asam alkanoat tergolong asam lemah, semakin panjang rantai alkilnya, semakin lemah asamnya. Jadi, asam alkanoat yang paling kuat adalah asam format, HCOOH. Asam format mempunyai Ka=1,8×10-4. Oleh karena itu, larutan garam natrium dan kaliumnya mengalami hidrolisis parsial dan bersifat basa.<br />
b. Reaksi Pengesteran<br />
Asam karboksilat bereaksi dengan alkohol membentuk ester. Reaksi ini disebut esterifikasi (pengesteran).</span></div><div style="color: black;"><span style="font-size: small;">REAKSI ESTER<br />
Ester adalah golongan senyawa organik yang memiliki rumus umum R-COOR’.<br />
Ester dapat terhidrolisis dengan pengaruh asam membentuk alkohol dan asam karboksilat. Reaksi hidrolisis tersebut merupakan kebalikan dari pengesteran.</span></div><div style="color: black;"><span style="font-size: small;">Contoh:<br />
Hidrolisis etil asetat menghasilkan etil alkohol dan asam asetat.</span></div><div style="color: black;"><span style="font-size: small;">REAKSI HALOALKANA<br />
Haloalkana merupakan bahan industri yang sangat penting. Haloalkana dibuat dari alkana melaluai reaksi substitusi. Haloalkana dapat diubah menjadi bahan kimia lain melalui berbagai reaksi, khususnya substitusi dan eliminasi.<br />
a. Substitusi Atom Halogen dengan gugus –OH<br />
Atom halogen dari haloalkana dapat diganti oleh gugus –OH jika haloalkana direaksikan dengan suatu larautan basa kuat, misalnya dengan NaOH.</span></div><div style="color: black;"><span style="font-size: small;">Animasi substitusi<br />
b. Eliminasi HX<br />
Halooalkana dapat mengalami eliminasi HX jika dipanaskan bersama suatu alkoksida.</span></div>Yenni Alexhttp://www.blogger.com/profile/04523097906510596539noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7055081509884195442.post-3059536133226346492011-06-09T02:05:00.001-07:002011-06-09T02:05:23.827-07:00PANCASILA SEBAGAI IDIOLOGI TERBUKA<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">1. <b>Pemahaman tentang idiologi menurut para ahli :</b></span><span><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p></o:p></span></b></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span><b><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"> </span></b></span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">a. <i>Nicollo Machiavelli</i> dalam bukunya berjudul<i> IL Principle</i> idiologi berkenaan dengan siasat politik praktis, yang tampak antara lain :<o:p></o:p></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">(1). Orang cenderung menafsirkan idiologi berdasarkan kepentingannya.<o:p></o:p></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">(2). Agama sering diatasnamakan dalam penafsiran idiologi.<o:p></o:p></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">(3). Tipu daya sering dilakukan untuk mempertahankan kekuasaan.<o:p></o:p></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"> Jadi menurut <i>Nicollo Machiavelli</i>, Idiologi adalah pengetahuan mengenai cara mendapatkan, menyembunyikan dan mempertahankan kekuasaan dengan memamfaatkan konsepsi keagamaan dan tipu daya.<o:p></o:p></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"> b. <i>Antoine Destut de Tracy</i> dalam bukunya berjudul <i>Les Elements de L’</i> <i>Ideologie</i>, menyatakan idiologi adalah ilmu tentang ide-ide atau ilmu tentang gagasan-gagasan yang sehat yaitu gagasan yang sesuai dengan realita-realita masyarakat dan sejalan dengan akal budi.<o:p></o:p></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"> c. <i>Karl Marx,</i> idiologi adalah kesadaran palsu, sebab idiologi adalah hasil pikiran tertentu yang diciptakan oleh para pemikir.<o:p></o:p></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"> d. Louis Althusser, idiologi adalah pandangan hidup sebab idiologi mengajarkan pada setiap orang tentang bagaimana cara menjalankan hidup di dunia bukan mengajarkan apa itu dunia.<a name='more'></a></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span><b><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">2. Dua kutub idiologi :<o:p></o:p></span></b></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span><b><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"> </span></b></span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Kutub positif apabila suatu idiologi bisa menjadi sesuatu yang baik manakala idiologi mampu menjadi pedoman hidup menuju kehidupan atau kesejahteraan manusia, dan kutub negatif sebuah idiologi menjadi sesuatu yang tidak baik manakala idiologi itu dijadikan alat untuk menyembunyikan kepentingan penguasa. Dalam hal ini idiologi hanya sebagai kesadaran palsu.<o:p></o:p></span><a href="" name="more"></a></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span><b><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">3. Pengertian idiologi secara luas dan sempit :</span></b></span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p></o:p></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"> Dalam arti luas, idiologi menunjuk pada pedoman dalam berpikir ataupun bertindak sebagai pedoman hidup dalam semua segi kehidupan, baik pribadi maupun umum. Sedangkan dalam arti sempit, idiologi menunjuk pada pedoman baik dalam berpikir maupun bertindak sebagai pedoman hidup dalam bidang tertentu. <o:p></o:p></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"> Sebuah idiologi dapat bertahan dalam menghadapi perubahan dan tantangan dalam masyarakan apabila idiologi itu memiliki 3 dimensi, yaitu :<o:p></o:p></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span><i><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">(1). Dimensi Realita yaitu</span></i></span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"> kemampuan sebuah idiologi untuk mencerminkan realita yang hidup dimasyarakat dimana ial lahir atau kenyataan saat awal kelahirannya.<o:p></o:p></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span><i><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">(2). Dimensi Idealisme</span></i></span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"> yaitu kemampuan sebuah idiologi untuk dapat memberikan harapan-harapan kepada masyarakatnya untuk mewujudkan masa depan yang cerah melalui pembangunan.<o:p></o:p></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span><i><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">(3). Dimensi Fleksibelitas</span></i></span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"> yaitu kemampuan suatu idiologi dalam mempengaruhi</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"> </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">sekaligus menyesuaikan diri dengan perkembangan masyarakatnya dengan menemukan tafsiran-tafsiran sesuai dengan kenyataan baru yang muncul dihadapannya.</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p></o:p></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span><b><i><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Catatan :</span></i></b><i><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"> <o:p></o:p></span></i></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"> Idiologi negara bukan idiologi milik negara, tetapi idiologi negara adalah gagasan fundamental mengenai hidup bernegara. Oleh karena itu Pancasila sebagai Idiologi negara adalah gagasan fundamental mengenai hidup bernegara milik seluruh bangsa Indonesia, bukan hanya milik negara atau rezim pemerintah.</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p></o:p></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span><b><i><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">4. Sejarah Perumusan Pancasila :</span></i></b><i><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p></o:p></span></i></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"> 1. BPUPKI ( <i>Dokuritzu Zyunbi Tyoosakai</i> ) atau Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia, bersidang 2 kali :<o:p></o:p></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span><b><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">a. Sidang pertama tanggal 29 mei sampai 1 juni 1945, membahas Dasar Negara Indonesia antara lain dikemukakan oleh :<o:p></o:p></span></b></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Rumusan Mr. Muhammad Yamin, sbb :<o:p></o:p></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"> 1. Ketuhanan Yang Maha Esa<o:p></o:p></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"> 2. Kebangsaan Persatuan Indonesia<o:p></o:p></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"> 3. Rasa Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab<o:p></o:p></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"> 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam <o:p></o:p></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"> permusyawaratan perwakilan.<o:p></o:p></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"> 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat.<o:p></o:p></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Rumusan Ir. Sukarno, sbb:<o:p></o:p></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"> 1. Kebangsaan<o:p></o:p></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"> 2. Internasionalisme<o:p></o:p></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"> 3. Mufakat atau demokrasi<o:p></o:p></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"> 4. Kesejahteraan sosial<o:p></o:p></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"> 5. Ketuhanan Yang Maha Esa<o:p></o:p></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Rumusan Piagam Jakarta sbb :<o:p></o:p></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"> 1. Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syari’at islam bagi pemeluk<o:p></o:p></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"> pemeluknya.<o:p></o:p></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"> 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.<o:p></o:p></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"> 3. Persatuan Indonesia<o:p></o:p></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"> 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam <o:p></o:p></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"> permusyawaratan perwakilan.<o:p></o:p></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"> 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.<o:p></o:p></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span><b><i><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Catatan :</span></i></b><i><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p></o:p></span></i></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"> Sila pertama Piagam Jakarta ini tidak mencerminkan realita kemajemukan agama yang di peluk oleh masyarakat Indonesia, sehingga keberatan disampaikan oleh mereka yang diluar islam sehingga demi persatuan dan kesatuan bangsa maka rumusannya diubah menjadi: Ketuhanan Yang Maha Esa, dan diberi nama Pancasila sehingga ditetapkan menjadi Dasar Negara Indonesia.<o:p></o:p></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span><b><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">b. Sidang kedua tanggal 10 sampai 16 Juli 1945</span></b></span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">, Membahas rancangan Undang- Undang Dasar Negara Indonesia yang menghasilkan UUD 1945 yang terdiri dari :<o:p></o:p></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">1. Pembukaan UUD 1945 empat alinea yang didalamnya tercantum rumusan <o:p></o:p></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"> Definitif Pancasila.<o:p></o:p></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">2. Batang tubuh yang terdiri dari :<o:p></o:p></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"> 16 BAB, 37 pasal, 4 pasal aturan peralihan dan 2 ayat aturan tambahan.<o:p></o:p></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">3. Penjelasan yang terdiri dari Penjelasan umum dan pasal demi pasal.<o:p></o:p></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span><b><i><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">6. Fungsi Pancasila sebagai idiologi Negara :<o:p></o:p></span></i></b></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"> <span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">1. Mempersatukan bangsa<o:p></o:p></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"> <span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">2. Mengarahkan bangsa menuju cita-citanya.<o:p></o:p></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"> <span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">3. Memelihara dan mengembangkan identitas bangsa.<o:p></o:p></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">4. Sebagai ukuran dalam menyampaikan kritik mengenai keadaan <o:p></o:p></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"> bangsa.</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p></o:p></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span><b><i><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">7. Pancasila Sebagai Idiologi Terbuka :<o:p></o:p></span></i></b></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span><b><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"> </span></b></span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Pancasila memenuhi syarat sebagai idiologi terbuka, sebab :<o:p></o:p></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"> 1. Memiliki nilai dasar yang bersumber pada masyarakat atau realita bangsa<o:p></o:p></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"> Indonesia seperti Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan dan <o:p></o:p></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"> Keadilan. Atau nilai-nilainya tidak dipaksakan dari luar atau bukan pembe-<o:p></o:p></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"> berian negara.</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p></o:p></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"> 2. Memiliki nilai instrumental untuk melaksanakan nilai dasar, seperti UUD 45,<o:p></o:p></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"> UU, Peraturan-peraturan, Ketetapan MPR, DPR, dll <o:p></o:p></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"> 3. Memiliki nilai praksis yang merupakan penjabaran nilai instrumental. Nilai <o:p></o:p></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"> Praksis terkandung dalam kenyataan sehari-hari yaitu bagaimana cara kita<o:p></o:p></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"> melaksanakan nilai Pancasila dalam hidup sehari-hari, seperti toleransi,<o:p></o:p></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"> gotong-royong, musyawarah, dll.</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p></o:p></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span><b><i><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif";">8. Idiologi Tertutup adalah</span></i></b></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif";"> idiologi yang bersifat mutlak dimana nilai-nilainya ditentukan oleh negara atau kelompok masyarakat, nilainya bersifat instan.<o:p></o:p></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif";">Ciri-cirinya :<o:p></o:p></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif";">a. Cita-cita sebuah kelompok bukan cita – cita yang hidup di masyarakat.<o:p></o:p></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif";">b. Dipaksakan kepada masyarakat.<o:p></o:p></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif";">c. Bersifat totaliter menguasai semua bidang kehidupan masyarakat.<o:p></o:p></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif";">d. Tidak ada keanekaragaman baik pandangan maupaun budaya, dll<o:p></o:p></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif";">e. Rakyat dituntut memiliki kesetiaan total pada idiologi tersebut.<o:p></o:p></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif";">f. Isi idiologi mutlak, kongkrit, nyata, keras dan total.<o:p></o:p></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span><b><i><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif";">9. Idiologi terbuka adalah </span></i></b></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif";">idiologi yang tidak dimutlkakkan dimana nilainya tidak dipaksakan dari luar, bukan pemberian negara tetapi merupakan realita masyarakat itu.<o:p></o:p></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif";">Ciri-cirinya :<o:p></o:p></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif";">a. Merupakan kekayaan rohani, budaya ,masyarakat.<o:p></o:p></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif";">b. Nilainya tidak diciptakan oleh negara, tapi digali dari hidup masyarakat itu.<o:p></o:p></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif";">c. Isinya tidak instan atau operasional sehingga tiap generasi boleh menafsirkan<o:p></o:p></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif";"> nya menurut zamannya.<o:p></o:p></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif";">d. Menginspirasi masyarakat untuk bertanggung jawab.<o:p></o:p></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif";">e. Menghargai keanekaragaman atau pluralitas sehingga dapat diterima oleh <o:p></o:p></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif";"> berbagai latar belakang agama atau budaya.<o:p></o:p></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span><b><i><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif";">10. Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan :<o:p></o:p></span></i></b></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif";"> Pembangunan adalah usaha bangsa untuk meningkatkan mutu dan tarap hidup masyarakat sehingga menjadi lebih baik. Paradigma adalah anggapan-anggapan dasar, acuan atau keyakinan, pedoman untuk melihat dan menyelesaikan persoalan.<o:p></o:p></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif";"> Pancasila sebagai paradigma pembangunan berarti pancasila berisi anggapan dasar, keyaklinan acuan pedoman dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan serta pemamfaatan hasil-hasil pembangunan di <st1:country-region w:st="on"><st1:place w:st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region>.<o:p></o:p></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif";"> <b><i>Dalam pembangunan terdapat tiga proses yang terjadi Yaitu</i></b> :<o:p></o:p></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span><i><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif";">1. Emansipasi Bangsa</span></i></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif";"> : Usaha angsa utnuk melepaskan diri ketergantungan pada bangsa lain agar dapat berdiri sendiri dengan kekuatan sendiri.<o:p></o:p></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span><i><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif";">2. Modernisasi</span></i></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif";"> : upaya untuk mencapai taraf dan mutu kehidupan yang lebih baik.<o:p></o:p></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span><i><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif";">3. Humanisasi</span></i></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif";"> : pembangunan itu untuk menciptakan manusia Indonesia seutuhnya Yaitu manusia yang bertaqwa kepada Tuhan YME, cerdas dan trampil, berbudi pekerti yang luhur, sehat jasmani dan rohani, disiplin, kritis terhadap lingkungan, bertanggung jawab serta mampu membangun dirinya dalam rangka membangun bangsanya.<o:p></o:p></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif";"> Pancasila sebagai paradigma pembangunan maka hasil maupun pelaksanaan pembangunan itu tidak boleh bersifat pragmatis yaitu hanya mementingkan kebutuhan manusia tetapi mengabaikan pertimbangan etis. Juga pembangunan itu tidak boleh bersifat idiologis artinya mengarah kepada praktek idiologi tertentu. Pemangunan itu harus melayani manusia nyata.<o:p></o:p></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif";"> <b><i>Untuk mencapai pembangunan seperti diatas harus melalui 3 syarat</i></b> :<o:p></o:p></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span><i><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif";">1. Menghormati Hak Asasi Manusia artinya </span></i></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif";">pembangunan tidak mengorbankan <o:p></o:p></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif";"> manusia nyata tetapi harus dapat meningkatkan harkat dan martabat manusia.<o:p></o:p></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span><i><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif";">2. Pembanguan harus dilaksanakan dengan demokratis artinya </span></i></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif";">melibatkan <o:p></o:p></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif";"> masyarakat sebagai tujuan dari pemangunan itu untuk mengmbil keputusan <o:p></o:p></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif";"> apa yang menjadi kebutuhannya.<o:p></o:p></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span><i><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif";">3. Pembangunan itu penciptaan taraf minimum keadilan sosilal,</span></i></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif";"> supaya tidak<o:p></o:p></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif";"> terjadi <i>kemiskinan struktural</i> yaitu kemiskinan yang terjadi bukan semata-mata<o:p></o:p></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif";"> karena kemalasan individu tetapi karena struktur sosial yang tidak adil.<o:p></o:p></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span><b><i><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif";">11. Sikap positif terhadap Pancasila sebagai idiologi terbuka :<o:p></o:p></span></i></b></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span><i><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif";">a. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa :</span></i></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif";"> bangsa <st1:country-region w:st="on"><st1:place w:st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region> percaya dan bertakwa kepada Tuhan YME menurut keyakinan. Menganut monotheisme (keyakinan Terhadap satu Tuhan), memeluk berbagai agama menurut keyakinan.dll<o:p></o:p></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span><i><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif";">b. Sila Kemanusiaan Yang adil dan beradab</span></i></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif";"> : Menghormati harkat dan martabat sesame manusia didunia.dll<o:p></o:p></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span><i><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif";">c. Sila Persatuan <st1:country-region w:st="on"><st1:place w:st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region></span></i></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif";"> : menggalang persatuan dan kesatuan, nasionalisme, patriotism, mengitamakan kepentingan bangsa dan negara.dll<o:p></o:p></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span><i><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif";">d. Kerakyatan Yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam</span></i></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif";"> <i>permusyawaratan perwakilan</i> : Mengutamakan musyawarah untuk mefakat dalam menyelesaikan, mengambil keputusan bersama.dll<o:p></o:p></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span><i><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif";">e. Sila Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat <st1:country-region w:st="on"><st1:place w:st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region> </span></i></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif";">: Sederhana, hemat orientasi pada masa depan, menghargai hasil karya, menabung, dll<o:p></o:p></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span><b><i><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif";">12. Permasalahan yang kemungkinan timbul dari Pancasila sebagai idiologi terbuka adalah :<o:p></o:p></span></i></b></span></span> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> <span style="font-size: small;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif";">1. Pancasila akan berkembang kalau segenap komponen masyarakat proaktif, terus menerus mengadakan penbafsiran terhadap Pancasila sesuai keadaan, bila masyarakat pasif maka Pancasila akan menjadi idiologi tertutup, relevansinya akan hilang.<o:p></o:p></span></span> </div><span style="font-size: small;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif";">2. Karena terbuka untuk ditafsirkan oleh setiap orang maka tidak menutup kemungklinan Pancasila akan ditafsirkan menurut keinginan atau kepentingan<o:p></o:p></span></span>Yenni Alexhttp://www.blogger.com/profile/04523097906510596539noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7055081509884195442.post-43658689862764099022011-06-09T02:02:00.000-07:002011-06-09T02:02:42.255-07:00Membaca IntensifA. Membaca Nyaring<br />
Membaca nyaring adalah kegiatan membaca dengan menyuarakan tulisan <a href="http://auliawajuanna.blogspot.com/2011/06/membaca-intensif.html#more" id="Y3238253S6" style="color: #000fff; text-decoration: underline;">yang</a> dibacanya dengan ucapan dan intonasi yang tepat agar pendengar dan pembaca dapat menangkap informasi yang disampaikan oleh penulis, baik yang berupa pikiran, perasaan, sikap, ataupun pengalaman penulis.<br />
<span class="fullpost"><br />
Ketrampilan yang dituntut dalam membaca nyaring adalah berbagai kemampuan, diantaranya adalah :<br />
1. menggunakan ucapan yang tepat,<br />
2. menggunakan frase yang tepat,<br />
3. menggunakan intonasi suara yang wajar,<br />
4. dalam posisi sikap yang baik,<br />
5. menguasai tanda-tanda baca,<br />
6. membaca dengan terang dan jelas,<br />
7. membaca dengan penuh perasaan, ekspresif,<br />
8. membaca dengan tidak terbata-bata,<br />
9. mengerti serta memahami bahan bacaan yang dibacanya,<br />
10. kecepatan bergantung pada bahan bacaan yang dibacanya,<br />
11. membaca dengan tanpa terus-menerus melihat bahan bacaan,<br />
12. membaca dengan penuh kepercayaan pada diri sendiri.<a name='more'></a>B. Membaca Dalam Hati<br />
<br />
Membaca dalam hati adalah kegiatan membaca yang dilakukan dengan tanpa menyuarakan isi bacaan yang dibacanya.<br />
Ketrampilan yang dituntut dalam membaca dalam hati antara lain sebagai berikut:<br />
1. membaca tanpa bersuara, tanpa bibir bergerak, tanpa ada desis apapun,<br />
2. membaca tanpa ada gerakan-gerakan kepala,<br />
3. membaca lebih <a href="http://auliawajuanna.blogspot.com/2011/06/membaca-intensif.html#more" id="Y3238253S7" style="color: #000fff; text-decoration: underline;">cepat</a> dibandingkan dengan membaca nyaring,<br />
4. tanpa menggunakan jari atau alat lain sebagai penunjuk,<br />
5. mengerti dan memahami bahan bacaan,<br />
6. dituntut kecepatan mata dalam membaca,<br />
7. membaca dengan pemahaman yang baik,<br />
8. dapat menyesuaikan kecepatan dengan tingkat kesukaran yang terdapat dalam bacaan.<a href="" name="more"></a><br />
<br />
Secara garis besar, membaca dalam hati dapat dibedakan menjadi dua (I) membaca ekstensif dan (II) membaca intensif. Berikut penjelasan secara rinci kedua jenis membaca tersebut :<br />
<br />
I. Membaca Ekstensif<br />
membaca ekstensif adalah membaca secara luas. Objeknya meliputi sebanyak mungkin teks dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Membaca ekstensif meliputi :<br />
<br />
1. Membaca Survai (<a href="http://auliawajuanna.blogspot.com/2011/06/membaca-intensif.html#more" id="Y3238253S2" style="color: #000fff; text-decoration: underline;">Survey</a> Reading)<br />
Membaca survai adalah kegiatan membaca untuk mengetahui secara sekilas terhadap bahan bacaan yang akan dibaca lebih mendalam. Kegiatan membaca survai merupakan pendahuluan dalam membaca ekstensif.<br />
Yang dilakukan seseorang ketika membaca survai adalah sebagai berikut :<br />
(a) memeriksa judul bacaan/buku, kata pengantar, daftar isi dan malihat abstrak(jika ada),<br />
(b) memeriksa bagian terahkir dari isi (kesimpulan) jika ada,<br />
(c) memeriksa indeks dan apendiks(jika ada).<br />
<br />
2. Membaca Sekilas<br />
Membaca sekilas atau membaca cepat adalah kegiatan membaca dengan mengandalakan kecepatan gerak mata dalam melihat dan memperhatikan bahan tertulis yang dibacanya dengan tujuan untuk mendapatkan informasi secara cepat.<br />
Metode yang digunakan dalam melatihkan membaca cepat adalah :<br />
(a) metode kosakata; metode yang berusaha untuk menambah kosakata.<br />
(b) Metode motivasi; metode yang berusaha memotivasi pembaca(pemula) yang mengalami hambatan.<br />
(c) Metode gerak mata; metode yang mengembangkan kecepatan membaca dengan menigkatkan kecepatan gerak mata.<br />
<br />
Hambatan-hambatan yang dapat mengurangi kecepatan mambaca :<br />
(a) vokalisai atau berguman ketika membaca,<br />
(b) membaca dengan menggerakan bibir tetapi tidak bersuara,<br />
(c) kepala bergerak searah tulisan yang dibaca,<br />
(d) subvokalisasi; suara yang biasa ikut membaca di dalam pikiran kita,<br />
(e) jari tangan selalu menunjuk tulisa yang sedang kit abaca,<br />
(f) gerakan mata kembali pada kata-kata sebelumnya.<br />
<br />
3. Membaca Dangkal (Superficial Reading)<br />
membaca dangkal pada hakekatnya bertujuan untuk memperoleh pemahaman yang dangkal yang bersifat luaran, yang tidak mendalam dari suatu bahan bacaan. Membaca jenis ini biasanya dilakukan seseorang membaca demi kesenangan, membaca bacaan ringan yang mendatangkan kesenangan, kegembiraan sebagai pengisi waktu senggang.<br />
<br />
II. Membaca Intensif<br />
membaca intensif atau intensive reading adalah membaca dengan penuh penghayatan untuk menyerap apa yang seharusnya kita kuasai. Yang termasuk dalam membaca intensif adalah :<br />
<br />
A. Membaca Telaah Isi :<br />
1. Membaca Teliti<br />
Membaca jenis ini sama pentingnya dengan membaca sekilas, maka sering kali seseorang perlu membaca dengan teliti bahan-bahan yang disukai.<br />
2. Membaca Pemahaman<br />
Membaca pemahaman (reading for understanding) adalah sejenis membaca yang bertujuan untuk memahami tentang standar-standar atau norma-norma kesastraan (literary standards), resensi kritis (critical <a href="http://auliawajuanna.blogspot.com/2011/06/membaca-intensif.html#more" id="Y3238253S4" style="color: #000fff; text-decoration: underline;">review</a>), dan pola-pola fiksi (patterns of fiction).<br />
3. Membaca Kritis<br />
Membaca kritis adalah kegiatan membaca yang dilakukan secara bijakasana, mendalam, evaluatif, dengan tujuan untuk menemukan keseluruhan bahan bacaan, baik makna baris-baris, makna antar baris, maupun makna balik baris.<br />
4. Membaca Ide<br />
Membaca ide adalah sejenis kegiatan membaca yang ingin mencari, memperoleh, serta memanfaatkan ide-ide yang terdapat pada bacaan.<br />
<br />
5. Membaca Kreatif<br />
Membaca kreatif adalah kegiatan membaca yang tidak hanya sekedar menagkap makna tersurat, makna antar baris, tetapi juga mampu secara kreatif menerapkan hasil membacanya untuk kehidupan sehari-hari.<br />
<br />
B. Membaca Telaah Bahasa :<br />
1. Membaca Bahasa (Foreign Language Reading)<br />
Tujuan utama membaca bahasa adalah memperbesar daya kata (increasing word power) dan mengembangkan kosakata (developing vocabulary)<br />
2. Membaca Sastra (Literary Reading)<br />
Dalam membaca sastra perhatian pembaca harus dipusatkan pada penggunaan bahasa dalam karya sastra. Apabila seseorang dapat mengenal serta mengerti seluk beluk bahasa dalam suatu karya sastra maka semakin mudah dia memahami isinya serta dapat membedakan antara bahasa ilmiah dan bahasa sastra. </span>Yenni Alexhttp://www.blogger.com/profile/04523097906510596539noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7055081509884195442.post-81137193810276643882011-06-09T01:58:00.001-07:002011-06-09T01:58:59.566-07:00Hukum acaraUntuk tegaknya hukum materiil diperlukan hukum acara atau sering juga disebut hukum formil. Hukum acara merupakan ketentuan yang mengatur bagaimana cara dan siapa yang berwenang menegakkan hukum materiil dalam hal terjadi pelanggaran terhadap hukum materiil. Tanpa hukum acara yang jelas dan memadai, maka pihak yang berwenang menegakkan hukum materiil akan mengalami kesulitan menegakkan hukum materiil. Untuk menegakkan ketentuan hukum materiil pidana diperlukan hukum acara pidana, untuk hukum materiil perdata, maka ada hukum acara perdata. Sedangkan, untuk hukum materiil tata usaha negara, diperlukan hukum acara tata usaha negara. Hukum acara pidana harus dikuasai terutama oleh para polisi, jaksa, advokat, hakim, dan petugas Lembaga Pemasyarakatan.<a name='more'></a><br />
Hukum acara pidana yang harus dikuasai oleh polisi terutama hukum acara pidana yang mengatur soal penyelidikan dan penyidikan, oleh karena tugas pokok polisi menrut hukum acara pidana (KUHAP) adalah terutama melaksanakan tugas penyelidikan dan penyidikan. Yang menjadi tugas jaksa adalah penuntutan dan pelaksanaan putusan hakim pidana. Oleh karena itu, jaksa wajib menguasai terutama hukum acara yang terkait dengan tugasnya tersebut. Sedangkan yang harus menguasai hukum acara perdata. termasuk hukum acara tata usaha negara terutama adalah advokat dan hakim. Hal ini disebabkan di dalam hukum acara perdata dan juga hukum acara tata usaha negara, baik polisi maupun jaksa (penuntut umum) tidak diberi peran seperti halnya dalam hukum acara pidana. Advokatlah yang mewakili seseorang untuk memajukan gugatan, baik gugatan perdata maupun gugatan tata usaha negara, terhadap suatu pihak yang dipandang merugikan kliennya. Gugatan itu akan diperiksa dan diputus oleh hakim. Pihak yang digugat dapat pula menunjuk seorang advokat mewakilinya untuk menangkis gugatan tersebut.<br />
Tegaknya supremasi hukum itu sangat tergantung pada kejujuran para penegak hukum itu sendiri yang dalam menegakkan hukum diharapkan benar-benar dapat menjunjung tinggi kebenaran, keadilan, dan kejujuran. Para penegak hukum itu adalah hakim, jaksa, polisi, advokat, dan petugas Lembaga Pemasyarakatan. Jika kelima pilar penegak hukum ini benar-benar menegakkan hukum itu dengan menjunjung tinggi nilai-nilai yang telah disebutkan di atas, maka masyarakat akan menaruh respek yang tinggi terhadap para penegak hukum. Dengan semakin tingginya respek itu, maka masyarakat akan terpacu untuk menaati hukum.<br />
<h2><span class="editsection"></span><span class="mw-headline" id="Sistem_hukum">Sistem hukum</span></h2><div class="dablink noprint"><img alt="!" height="20" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/e/ef/Crystal_Clear_app_xmag.png/20px-Crystal_Clear_app_xmag.png" width="20" />Artikel utama untuk bagian ini adalah: <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_hukum_di_dunia" title="Sistem
hukum di dunia">Sistem hukum di dunia<img class="snap_preview_icon" id="snap_com_shot_link_icon" src="http://i.ixnp.com/images/v6.59/t.gif" style="background-color: transparent; background-image: url("http://i.ixnp.com/images/v6.59/theme/silver/palette.gif"); background-position: -1142px 0pt; background-repeat: no-repeat; border: 0pt none; display: inline; float: none; font-family: "trebuchet ms",arial,helvetica,sans-serif; font-style: normal; font-weight: normal; height: 12px; left: auto; line-height: normal; margin: 0pt ! important; max-height: 2000px; max-width: 2000px; min-height: 0px; min-width: 0px; padding: 1px 0pt 0pt; position: static; text-decoration: none; top: auto; vertical-align: top; visibility: visible; width: 14px;" /></a></div>Ada berbagai jenis sistem hukum yang berbeda yang dianut oleh negara-negara di dunia pada saat ini, antara lain sistem hukum Eropa Kontinental, common law system, sistem hukum Anglo-Saxon, sistem hukum adat, sistem hukum agama.<br />
<h3><span class="editsection"></span><span class="mw-headline" id="Sistem_hukum_Eropa_Kontinental">Sistem hukum Eropa Kontinental</span></h3>Sistem hukum Eropa Kontinental adalah suatu sistem hukum dengan ciri-ciri adanya berbagai ketentuan-ketentuan hukum dikodifikasi (dihimpun) secara sistematis yang akan ditafsirkan lebih lanjut oleh hakim dalam penerapannya. Hampir 60% dari populasi dunia tinggal di negara yang menganut sistem hukum ini.<br />
Common law system adalah SUATU sistem hukum yang di gunakan di Inggris yang mana di dalamnya menganut aliran frele recht lehre yaitu dimana hukum tidak dibatasi oleh undang-undang tetapi hakim diberikan kebebasan untuk melaksanakan undang-undang atau mengabaikannya.<br />
<h3><span class="editsection"></span> <span class="mw-headline" id="Sistem_hukum_Anglo-Saxon">Sistem hukum Anglo-Saxon</span></h3>Sistem <a class="extiw" href="http://en.wikipedia.org/wiki/Anglo-Saxon" title="en:Anglo-Saxon">Anglo-Saxon<img class="snap_preview_icon" id="snap_com_shot_link_icon" src="http://i.ixnp.com/images/v6.59/t.gif" style="background-color: transparent; background-image: url("http://i.ixnp.com/images/v6.59/theme/silver/palette.gif"); background-position: -1142px 0pt; background-repeat: no-repeat; border: 0pt none; display: inline; float: none; font-family: "trebuchet ms",arial,helvetica,sans-serif; font-style: normal; font-weight: normal; height: 12px; left: auto; line-height: normal; margin: 0pt ! important; max-height: 2000px; max-width: 2000px; min-height: 0px; min-width: 0px; padding: 1px 0pt 0pt; position: static; text-decoration: none; top: auto; vertical-align: top; visibility: visible; width: 14px;" /></a> adalah suatu sistem hukum yang didasarkan pada <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Yurisprudensi" title="Yurisprudensi">yurisprudensi<img class="snap_preview_icon" id="snap_com_shot_link_icon" src="http://i.ixnp.com/images/v6.59/t.gif" style="background-color: transparent; background-image: url("http://i.ixnp.com/images/v6.59/theme/silver/palette.gif"); background-position: -1142px 0pt; background-repeat: no-repeat; border: 0pt none; display: inline; font-style: normal; font-weight: normal; height: 12px; line-height: normal; margin: 0pt ! important; max-height: 2000px; max-width: 2000px; min-height: 0px; min-width: 0px; padding: 1px 0pt 0pt; text-decoration: none; top: auto; vertical-align: top; visibility: visible; width: 14px;" /></a>, yaitu keputusan-keputusan hakim terdahulu yang kemudian menjadi dasar putusan hakim-hakim selanjutnya. Sistem hukum ini diterapkan di <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Irlandia" title="Irlandia">Irlandia<img class="snap_preview_icon" id="snap_com_shot_link_icon" src="http://i.ixnp.com/images/v6.59/t.gif" style="background-color: transparent; background-image: url("http://i.ixnp.com/images/v6.59/theme/silver/palette.gif"); background-position: -1142px 0pt; background-repeat: no-repeat; border: 0pt none; display: inline; float: none; font-family: "trebuchet ms",arial,helvetica,sans-serif; font-style: normal; font-weight: normal; height: 12px; left: auto; line-height: normal; margin: 0pt ! important; max-height: 2000px; max-width: 2000px; min-height: 0px; min-width: 0px; padding: 1px 0pt 0pt; position: static; text-decoration: none; top: auto; vertical-align: top; visibility: visible; width: 14px;" /></a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Inggris" title="Inggris">Inggris<img class="snap_preview_icon" id="snap_com_shot_link_icon" src="http://i.ixnp.com/images/v6.59/t.gif" style="background-color: transparent; background-image: url("http://i.ixnp.com/images/v6.59/theme/silver/palette.gif"); background-position: -1142px 0pt; background-repeat: no-repeat; border: 0pt none; display: inline; font-style: normal; font-weight: normal; height: 12px; line-height: normal; margin: 0pt ! important; max-height: 2000px; max-width: 2000px; min-height: 0px; min-width: 0px; padding: 1px 0pt 0pt; text-decoration: none; top: auto; vertical-align: top; visibility: visible; width: 14px;" /></a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Australia" title="Australia">Australia<img class="snap_preview_icon" id="snap_com_shot_link_icon" src="http://i.ixnp.com/images/v6.59/t.gif" style="background-color: transparent; background-image: url("http://i.ixnp.com/images/v6.59/theme/silver/palette.gif"); background-position: -1142px 0pt; background-repeat: no-repeat; border: 0pt none; display: inline; font-style: normal; font-weight: normal; height: 12px; line-height: normal; margin: 0pt ! important; max-height: 2000px; max-width: 2000px; min-height: 0px; min-width: 0px; padding: 1px 0pt 0pt; text-decoration: none; top: auto; vertical-align: top; visibility: visible; width: 14px;" /></a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Selandia_Baru" title="Selandia
Baru">Selandia Baru<img class="snap_preview_icon" id="snap_com_shot_link_icon" src="http://i.ixnp.com/images/v6.59/t.gif" style="background-color: transparent; background-image: url("http://i.ixnp.com/images/v6.59/theme/silver/palette.gif"); background-position: -1142px 0pt; background-repeat: no-repeat; border: 0pt none; display: inline; float: none; font-family: "trebuchet ms",arial,helvetica,sans-serif; font-style: normal; font-weight: normal; height: 12px; left: auto; line-height: normal; margin: 0pt ! important; max-height: 2000px; max-width: 2000px; min-height: 0px; min-width: 0px; padding: 1px 0pt 0pt; position: static; text-decoration: none; top: auto; vertical-align: top; visibility: visible; width: 14px;" /></a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Afrika_Selatan" title="Afrika
Selatan">Afrika Selatan<img class="snap_preview_icon" id="snap_com_shot_link_icon" src="http://i.ixnp.com/images/v6.59/t.gif" style="background-color: transparent; background-image: url("http://i.ixnp.com/images/v6.59/theme/silver/palette.gif"); background-position: -1142px 0pt; background-repeat: no-repeat; border: 0pt none; display: inline; float: none; font-family: "trebuchet ms",arial,helvetica,sans-serif; font-style: normal; font-weight: normal; height: 12px; left: auto; line-height: normal; margin: 0pt ! important; max-height: 2000px; max-width: 2000px; min-height: 0px; min-width: 0px; padding: 1px 0pt 0pt; position: static; text-decoration: none; top: auto; vertical-align: top; visibility: visible; width: 14px;" /></a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kanada" title="Kanada">Kanada<img class="snap_preview_icon" id="snap_com_shot_link_icon" src="http://i.ixnp.com/images/v6.59/t.gif" style="background-color: transparent; background-image: url("http://i.ixnp.com/images/v6.59/theme/silver/palette.gif"); background-position: -1142px 0pt; background-repeat: no-repeat; border: 0pt none; display: inline; font-style: normal; font-weight: normal; height: 12px; line-height: normal; margin: 0pt ! important; max-height: 2000px; max-width: 2000px; min-height: 0px; min-width: 0px; padding: 1px 0pt 0pt; text-decoration: none; top: auto; vertical-align: top; visibility: visible; width: 14px;" /></a> (kecuali Provinsi Quebec) dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Amerika_Serikat" title="Amerika
Serikat">Amerika Serikat<img class="snap_preview_icon" id="snap_com_shot_link_icon" src="http://i.ixnp.com/images/v6.59/t.gif" style="background-color: transparent; background-image: url("http://i.ixnp.com/images/v6.59/theme/silver/palette.gif"); background-position: -1142px 0pt; background-repeat: no-repeat; border: 0pt none; display: inline; float: none; font-family: "trebuchet ms",arial,helvetica,sans-serif; font-style: normal; font-weight: normal; height: 12px; left: auto; line-height: normal; margin: 0pt ! important; max-height: 2000px; max-width: 2000px; min-height: 0px; min-width: 0px; padding: 1px 0pt 0pt; position: static; text-decoration: none; top: auto; vertical-align: top; visibility: visible; width: 14px;" /></a> (walaupun negara bagian Louisiana mempergunakan sistem hukum ini bersamaan dengan sistim hukum Eropa Kontinental Napoleon). Selain negara-negara tersebut, beberapa negara lain juga menerapkan sistem hukum Anglo-Saxon campuran, misalnya Pakistan, India dan Nigeria yang menerapkan sebagian besar sistem hukum Anglo-Saxon, namun juga memberlakukan hukum adat dan hukum agama.<br />
Sistem hukum anglo saxon, sebenarnya penerapannya lebih mudah terutama pada masyarakat pada negara-negara berkembang karena sesuai dengan perkembangan zaman.Pendapat para ahli dan prakitisi hukum lebih menonjol digunakan oleh <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hakim" title="Hakim">hakim<img class="snap_preview_icon" id="snap_com_shot_link_icon" src="http://i.ixnp.com/images/v6.59/t.gif" style="background-color: transparent; background-image: url("http://i.ixnp.com/images/v6.59/theme/silver/palette.gif"); background-position: -1142px 0pt; background-repeat: no-repeat; border: 0pt none; display: inline; float: none; font-family: "trebuchet ms",arial,helvetica,sans-serif; font-style: normal; font-weight: normal; height: 12px; left: auto; line-height: normal; margin: 0pt ! important; max-height: 2000px; max-width: 2000px; min-height: 0px; min-width: 0px; padding: 1px 0pt 0pt; position: static; text-decoration: none; top: auto; vertical-align: top; visibility: visible; width: 14px;" /></a>, dalam memutus perkara.<br />
<h3><span class="editsection"></span> <span class="mw-headline" id="Sistem_hukum_adat.2Fkebiasaan">Sistem hukum adat/kebiasaan</span></h3><a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hukum_Adat" title="Hukum Adat">Hukum Adat<img class="snap_preview_icon" id="snap_com_shot_link_icon" src="http://i.ixnp.com/images/v6.59/t.gif" style="background-color: transparent; background-image: url("http://i.ixnp.com/images/v6.59/theme/silver/palette.gif"); background-position: -1142px 0pt; background-repeat: no-repeat; border: 0pt none; display: inline; float: none; font-family: "trebuchet ms",arial,helvetica,sans-serif; font-style: normal; font-weight: normal; height: 12px; left: auto; line-height: normal; margin: 0pt ! important; max-height: 2000px; max-width: 2000px; min-height: 0px; min-width: 0px; padding: 1px 0pt 0pt; position: static; text-decoration: none; top: auto; vertical-align: top; visibility: visible; width: 14px;" /></a> adalah adalah seperangkat norma dan aturan adat/kebiasaan yang berlaku di suatu wilayah. misalnya di perkampungan pedesaan terpencil yang masih mengikuti hukum adat.<br />
<h3><span class="editsection"></span> <span class="mw-headline" id="Sistem_hukum_agama">Sistem hukum agama</span></h3>Sistem hukum <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Agama" title="Agama">agama<img class="snap_preview_icon" id="snap_com_shot_link_icon" src="http://i.ixnp.com/images/v6.59/t.gif" style="background-color: transparent; background-image: url("http://i.ixnp.com/images/v6.59/theme/silver/palette.gif"); background-position: -1142px 0pt; background-repeat: no-repeat; border: 0pt none; display: inline; font-style: normal; font-weight: normal; height: 12px; line-height: normal; margin: 0pt ! important; max-height: 2000px; max-width: 2000px; min-height: 0px; min-width: 0px; padding: 1px 0pt 0pt; text-decoration: none; top: auto; vertical-align: top; visibility: visible; width: 14px;" /></a> adalah sistem hukum yang berdasarkan ketentuan agama tertentu. Sistem hukum agama biasanya terdapat dalam <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kitab_Suci" title="Kitab Suci">Kitab Su<img class="snap_preview_icon" id="snap_com_shot_link_icon" src="http://i.ixnp.com/images/v6.59/t.gif" style="background-color: transparent; background-image: url("http://i.ixnp.com/images/v6.59/theme/silver/palette.gif"); background-position: -1142px 0pt; background-repeat: no-repeat; border: 0pt none; display: inline; font-style: normal; font-weight: normal; height: 12px; line-height: normal; margin: 0pt ! important; max-height: 2000px; max-width: 2000px; min-height: 0px; min-width: 0px; padding: 1px 0pt 0pt; text-decoration: none; top: auto; vertical-align: top; visibility: visible; width: 14px;" /></a>Yenni Alexhttp://www.blogger.com/profile/04523097906510596539noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7055081509884195442.post-37964251509957764132011-06-09T01:57:00.001-07:002011-06-09T01:57:55.348-07:00Menambah Emoticons di shoutboxPernah melihat kepala-kepala ajaib seperti ini : <br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmdgdEIoFaxEnslC4qBwUSBrX05bQHJb56h1sUursU-qwcUKfj0h6y_rvOCRschW3d1vhMC0IZGHB12TeaVAZjsRYi6iIaaer4lxMycCX0H680RcjFbDIPWmYWNTnGODRnVcjhICmFL3Q/s1600-h/smile.JPG"><img alt="smile emoticons" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5131442053593481314" src="file:///C:/Documents%20and%20Settings/Aspire/My%20Documents/referensi%20tik/menambah-emoticons-di-shoutbox_files/smile.JPG" style="cursor: pointer; display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center;" /></a> <br />
<br />
Bagi sobat yang pernah atau sering mengisi buku tamu di blog ini, maka tentu saja tidak tidak akan asing lagi dengan kepala-kepala ajaib tersebut. Yups..... betul sekali, kepala ajaib tersebut adalah smile atau emoticons miliknya <a href="http://www.shoutmix.com/main/index.php" target="_blank">Shoutmix<img class="snap_preview_icon" id="snap_com_shot_link_icon" src="http://i.ixnp.com/images/v6.59/t.gif" style="background-color: transparent; background-image: url("http://i.ixnp.com/images/v6.59/theme/silver/palette.gif"); background-position: -1128px 0pt; background-repeat: no-repeat; border: 0pt none; display: inline; float: none; font-family: "trebuchet ms",arial,helvetica,sans-serif; font-style: normal; font-weight: normal; height: 12px; left: auto; line-height: normal; margin: 0pt ! important; max-height: 2000px; max-width: 2000px; min-height: 0px; min-width: 0px; padding: 1px 0pt 0pt; position: static; text-decoration: none; top: auto; vertical-align: top; visibility: visible; width: 14px;" /></a> yag di simpan dalam fasilitas yang di berikannya yaitu <b>buku tamu</b>. <a name='more'></a><br />
Dengan adanya emoticon dalam buku tamu, ini akan lebih mempertegas karakter si pemberi komentar, walaupun tentu saja ada juga yang hanya berpura-pura mempunyai karakter tersebut. Bagi sobat yang menggunakan buku tamu dari shoutmix, apabila sobat berkeinginan untuk menambah kepala-kepala ajaib, hal itu bisa sobat lakaukan. Misalkan sobat ingin menambahkan si kepala ini <img border="0" height="18" src="file:///C:/Documents%20and%20Settings/Aspire/My%20Documents/referensi%20tik/menambah-emoticons-di-shoutbox_files/20.gif" width="22" /> atau malah yang ini <img border="0" height="18" src="file:///C:/Documents%20and%20Settings/Aspire/My%20Documents/referensi%20tik/menambah-emoticons-di-shoutbox_files/21.gif" width="18" /> atau mau yang lebih ekstrim lagi seperti ini <img border="0" height="18" src="file:///C:/Documents%20and%20Settings/Aspire/My%20Documents/referensi%20tik/menambah-emoticons-di-shoutbox_files/24.gif" width="30" /> . Kepala-kepala tersebut sebenarnya bisa di tambahkan di buku tamu <b>Shoutmix</b>, yang penting sobat mengetahui atau mempunyai alamat gambar kepala ajaib nya. Bagi sobat yang sangat menyukai emoticons dari yahoo! messenger, sobat bisa melihat alamat gambarnya <b><a href="http://kolom-tutorial.blogspot.com/2007/04/yahoo-messenger-emoticons.html" target="_blank">di sini!<img class="snap_preview_icon" id="snap_com_shot_link_icon" src="http://i.ixnp.com/images/v6.59/t.gif" style="background-color: transparent; background-image: url("http://i.ixnp.com/images/v6.59/theme/silver/palette.gif"); background-position: -1128px 0pt; background-repeat: no-repeat; border: 0pt none; display: inline; float: none; font-family: "trebuchet ms",arial,helvetica,sans-serif; font-style: normal; font-weight: normal; height: 12px; left: auto; line-height: normal; margin: 0pt ! important; max-height: 2000px; max-width: 2000px; min-height: 0px; min-width: 0px; padding: 1px 0pt 0pt; position: static; text-decoration: none; top: auto; vertical-align: top; visibility: visible; width: 14px;" /></a></b>, yang diperlukan hanyalah alamat gambarnya saja, misalkan di sana di terangkan bahwa untuk menampilkan smile seperti ini <img border="0" height="18" src="file:///C:/Documents%20and%20Settings/Aspire/My%20Documents/referensi%20tik/menambah-emoticons-di-shoutbox_files/14.gif" width="34" /> adalah memakai kode seperti ini : <br />
<br />
<div align="left"> <code> <span style="color: red;"> <img border="0" height="18" src="http://us.i1.yimg.com/us.yimg.com/i/mesg/emoticons7/14.gif" width="34" /> </span> </code> <br />
<br />
kode yang diperlukan adalah kode yang ini saja : <br />
<br />
<span style="color: red;"> <code> http://us.i1.yimg.com/us.yimg.com/i/mesg/emoticons7/14.gif </code></span> <br />
<br />
</div>Ingin tahu cara memasukan smiles tersebut ke buku tamu shoutmix? silahkan ikuti langkah-langkah berikut : <br />
<br />
<ol><li>Silahkan login di <a href="http://www.shoutmix.com/main/index.php" target="_blank">Shoutmix<img class="snap_preview_icon" id="snap_com_shot_link_icon" src="http://i.ixnp.com/images/v6.59/t.gif" style="background-color: transparent; background-image: url("http://i.ixnp.com/images/v6.59/theme/silver/palette.gif"); background-position: -1128px 0pt; background-repeat: no-repeat; border: 0pt none; display: inline; font-style: normal; font-weight: normal; height: 12px; line-height: normal; margin: 0pt ! important; max-height: 2000px; max-width: 2000px; min-height: 0px; min-width: 0px; padding: 1px 0pt 0pt; text-decoration: none; top: auto; vertical-align: top; visibility: visible; width: 14px;" /></a>, tentunya memakai username serta pasword yang sobat miliki.</li>
<li>Pada menu <b>Display</b>, klik yang untuk <b>Smiley</b></li>
<li>Masukan alamat gambar yang di inginkan pada kotak di bawah tulisan <b>Smiley image URL</b>.</li>
<li>Klik pada tombol <b>Add</b> yang berada di sampingnya.</li>
<li>Masukan kembali alamat gambar smile yang lain apabila masih ada yang masu di masukan, jangan lupa untuk klik kembali tombol <b>Add</b> nya.</li>
<li>Klik tombol <b>Save Settings</b>.</li>
<li>Selesai.</li>
</ol>Yenni Alexhttp://www.blogger.com/profile/04523097906510596539noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7055081509884195442.post-61440184074073257862011-06-09T01:56:00.001-07:002011-06-09T01:56:50.095-07:00MENEMUKAN GAGASAN INTI ATAU IDE POKOK PARAGRAFMenemukan ide pokok paragraf merupakan sutau kewajiban bagi pembaca ketika mencoba menambah wawasan pengetahuannya melalui bacaan. Keterampilan menemukan ide pokok bisa dilatih dan dikembangkan secara teratur dan berkesinambungan sehingga menangkap inti bacaan atau informasi yang diterimanya menjadi tepat, akurat, dan cermat.<a name='more'></a><br />
Inti atau ide pokok paragraf merupakan gagasan yang secara struktural maknawi membawahkan gagasan yang lain. Oleh sebab itu, inti atau ide pokok merupakan suatu konsep yang secara ordinatif mencakup konsep gagasan lain (menyubordinasi gagasan lain). Gagasan-gagasan lain yang terwujud dalam kalimat-kalimat penjelas atau pendukung gagasan pokok itu berantai-berkesinambungan guna membentuk kesatuan paragraf.<br />
<br />
Menemukan inti atau ide pokok bisa disiasati dengan mengenal tipe paragraf, berdasarkan pola penalaran dan pola pengembangannya. Bila dilihat dari segi pola penalarannya, paragraf bisa berbentuk tipe deduktif dan induktif. Lain halnya bila kita lihat dari pola pengembangannya, tipe paragraf dapat berupa paragraf definisi, paragraf contoh, paragraf sebab-akibat(kausalitas), paragraf perbandingan (persamaan-perbedaan), paragraf pertentangan, paragraf kronologi, dan sebagainya.<br />
<br />
Pola penalaran deduktif merupakan cara berpikir yang dimulai dengan rumusan pernyataan umum. Biasanya ditempatkan di awal paragraf, sedangkan kalimat-kalimat berikutnya merupakan kalimat-kalimat penjelas. Pola penalaran induktif merupakan pola berpikir dengan menggunakan peristiwa atau hal-hal khusus untuk menarik kesimpulan umum. Hal-hal atau peristiwa khusus yang dimaksud adalah peristiwa-peristiwa yang sejenis, seklasifikasi, paralel, dan digunakan sebagai data yang memperkuat gagasan untuk menarik kesimpulan. Secara logis, berdasarkan beberapa, banyak, atau semua data, pembaca digiring ke suatu kesimpulan umum atas peristiwa atau hal-hal tersebut. Pola penyimpulan bisa secara induktif, generalisasi, bahkan analogi. <br />
<br />
Bila kita memenukan gagasan pokok berdasarkan pola penalarannya, ide pokok terdapat di kalimat awal atau di akhir paragraf. Perlu diketahui bahwa kalimat awal atau akhir paragraf bisa saja merupakan kalimat majemuk bertingkat, bahkan mungkin kompleks. Namun, inti gagasan terdapat pada induk kalimatnya, yakni unsur S-P (O)/(Pel.), sedangkan berdasarkan pola pengembangannya, ide pokok paragraf biasanya berada di awal paragraf.<br />
<br />
Yang sering membuat pembaca bingung menentukan ide pokok adalah bila paragraf yang dibacanya bertipe naratif atau deskriptif. Ide pokok paragraf biasanya terjabarkan secara merata berkesinambungan dalam semua kalimat paragraf tersebut. Oleh sebab itu, pembaca harus pandai menemukan kata-kata kunci (<em>key words</em>) paragraf itu. Berdasarkan kata-kata kunci itulah kita dapat menentukan kalimat ide pokok.<br />
<br />
Berbagai bentuk evaluasi, mulai dari tingkat sekolah dasar, sekolah menengah hingga perguruan tinggi, tipe soal menentukan ide pokok atau inti gagasan pasti kita temukan. Hal itu bisa kita temukan pula dalam ulangan harian, ulangan blok, ulangan umum, ulangan semester, ulangan kenaikan, bahkan ujian nasional serta tes ke perguruan tinggi. Oleh karena iu, kepandaian menemukan ide pokok bisa ditingkatkan dan dilatih dengan cara membiasakan dan meningkatkan terus keamampuan membaca. Berlatih dan terus berlatih demi kemajuan kita semua. <br />
<br />
Sumber bacaan untuk berlatih kita dapat menemukannya dalam berbagai bentuk dan corak, asalkan bersifat edukatif, intelektual, dan rasional. Kemajuan teknologi informasi dapat kita manfaatkan untuk hal ini sejalan dengan pengembangan wawasan kita sendiri. Membaca merupakan hal yang signifikan dalam kehidupan kita manakala kita menjadi individu masyarakat yang semakin meningkat taraf kualitas pribadi dan peradabannya.Yenni Alexhttp://www.blogger.com/profile/04523097906510596539noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7055081509884195442.post-25707261260785440902011-06-09T01:54:00.001-07:002011-06-09T01:54:48.502-07:00BARISAN DAN DERETDefinisi Barisan :<div class="MsoNormal" style="margin-left: 42.55pt; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Barisan adalah daftar urutan bilangan dari kiri ke kanan yang mempunyai karakteristik atau pola tertentu. Setiap bilangan dalam barisan merupakan suku dalam barisan. </span></b></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 42.55pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 42.55pt; text-align: justify;">Contoh :</div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 99.25pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">1,2,3,4,5,6,…,…,…,…,… dst</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 99.25pt; text-align: justify;">2,4,6,8,10,12,…,…,…,… dst</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 99.25pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -0.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Definisi deret<b> :</b></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 42.55pt; text-align: justify; text-indent: -0.55pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Penjumlahan suku-suku dari suatu barisan disebut deret. Jika </span></b><b><span>U<sub>1</sub>,U<sub>2</sub>,U<sub>3,</sub>…..Un maka U<sub>1</sub> + U<sub>2</sub> + U<sub>3 </sub>+… +Un adalah deret.</span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 42.55pt; text-align: justify; text-indent: -0.55pt;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 42.55pt; text-align: justify; text-indent: -0.55pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Contoh :</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: 63.25pt;">1 + 2 + 3 + 4 +… + Un</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: 63.25pt;"><span>2 + 4 + 6 + 8 +… + Un<a name='more'></a></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: 63.25pt;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">A.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b>Baris dan Deret Aritmatika </b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify;">Definisi baris aritmatika :</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 42.55pt; text-align: justify;"><b><span>Jika beda antara suatu suku apa saja dalam suatu barisan dengan suku sebelumnya adalah suatu bilangan tetap <i>b</i> maka barisan ini adalah barisan aritmatika. Bilangan tetap <i>b </i>itu dinamakan beda dari barisan</span></b><span>.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 42.55pt; text-align: justify;"><a href="http://draft.blogger.com/post-create.do" name="more"></a></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify;">Polanya : a, a+b, a+2b, a+3b,…..,a+(n-1)b</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 14.15pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Dengan</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 3cm; text-align: justify; text-indent: -18pt;">o<span> </span><span>a = U<sub>1</sub>= Suku pertama </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 3cm; text-align: justify; text-indent: -18pt;">o<span> </span><span>b = beda</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 3cm; text-align: justify; text-indent: -18pt;">o<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">n = banyaknya suku</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 3cm; text-align: justify; text-indent: -18pt;">o<span> </span><span>U<sub>n </sub>= Suku ke-n</span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span> </span><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjoqX8fzfNOYB2FAMSpr2UhHh07hkerDBuJ1M90GKXABmiYG3FdpeEiefhKfAJ08qtCaC5jqbkcNM50j07yKx1aCT3lIo6URVMDKWygnmt0qnP9eAnMGoZBGURFao11DXzkM1CztISUcFyH/s1600/contoh.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjoqX8fzfNOYB2FAMSpr2UhHh07hkerDBuJ1M90GKXABmiYG3FdpeEiefhKfAJ08qtCaC5jqbkcNM50j07yKx1aCT3lIo6URVMDKWygnmt0qnP9eAnMGoZBGURFao11DXzkM1CztISUcFyH/s1600/contoh.jpg" /></a></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 42.55pt; text-align: justify; text-indent: 42.5pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br />
</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 42.55pt; text-align: justify; text-indent: 42.5pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 63.8pt; text-align: justify;">Suku pertamanya adalah 3 (a=3) dan bedanya adalah 2 (b=2), banyaknya suku ada 5 (n=5), suku ke-5 adalah 11 (U<sub>5</sub> = 11).</div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 63.8pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 21.3pt;">Deret aritmatika adalah jumlah dari baris aritmatika.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> Contoh : 3 + 5 + 7 + 9 + 11 </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">o<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Ut = Suku tengah</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">o<span> </span><span>Sn = Jumlah n suku pertama </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 21.3pt;">Berikut adalah cara untk mengetahui nilai dari beberapa hal yang disebut di atas :</div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 70.9pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 115%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Beda </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 70.9pt; text-align: justify; text-indent: 14.15pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">b = U<sub>n </sub>– U<sub>n-1</sub></span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 70.9pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 115%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Suku ke-n</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 70.9pt; text-align: justify; text-indent: 14.15pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Un = a + (n-1)b</span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 70.9pt; text-align: justify; text-indent: 14.15pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Un = S<sub>n</sub> – S<sub>n-1</sub></span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 70.9pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 115%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Jumlah n suku pertama </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 70.9pt; text-align: justify; text-indent: 14.15pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">S<sub>n </sub>=<sub> </sub>½ n (U<sub>1 </sub>+ U<sub>n</sub>)</span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 70.9pt; text-align: justify; text-indent: 14.15pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">S<sub>n</sub> = ½ n ( 2a + (n-1)b )</span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 70.9pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 115%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Nilai tengah </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 70.9pt; text-align: justify; text-indent: 14.15pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">U<sub>t </sub>= ½ (U<sub>1 </sub>+ U<sub>n</sub>)</span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 70.9pt; text-align: justify; text-indent: 14.15pt;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 70.9pt; text-align: justify; text-indent: 14.15pt;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">B.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b>BARIS DAN DERET GEOMETRI</b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify;">Definisi barisan geometri : </div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 35.45pt; text-align: justify;"><b><span> Jika rasio antara suku apa saja dalam suatu barisan dengan suku sebelumnya merupakan suatu bilangan tetap <i>r </i>maka barisan tersebut adalah barisan geometri.bilangan tetap<i> r</i> disebut rasio dari barisan.</span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 35.45pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify;">Contoh : </div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 70.9pt; text-align: justify; text-indent: 1.1pt;"><span>2,6,18,48….. adalah barisan geometri dengan rasio 3. Artinya adalah nilai pada Un = 3U<sub>n-1.</sub></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span> </span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhhNLoR-uhvxVNA5sg157rTgddy35g4J4UCxupfwVOvJXg37ChoV7gFMP7Mc50JxMqbTlkirVupvfakZqht4SrSgkoq1gzhmZxfSNHziR7bvza9EQtvILdyjbAHdJM1HQyWotkMgTCqO6i/s1600/contoh+2.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="63" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhhNLoR-uhvxVNA5sg157rTgddy35g4J4UCxupfwVOvJXg37ChoV7gFMP7Mc50JxMqbTlkirVupvfakZqht4SrSgkoq1gzhmZxfSNHziR7bvza9EQtvILdyjbAHdJM1HQyWotkMgTCqO6i/s400/contoh+2.jpg" width="400" /></a></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify;"><span>Definisi deret geometri :</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 35.45pt; text-align: justify;"><b>Jika U<sub>1</sub>,U<sub>2</sub>,U<sub>3,</sub>…..Un adalah barisan geometri maka jumlah U<sub>1</sub> + U<sub>2</sub> + U<sub>3 </sub>+… +Un disebut deret geometri.</b></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 35.45pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 35.45pt; text-align: justify;">Rumus jumlah n suku pertama dari deret geometri adalah :</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 35.45pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> <b>Sn = a( 1- r<sup>n </sup>) / 1 – r , jika r < 1 dan</b></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 35.45pt; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> Sn = a( r<sup>n</sup> - 1) / r – 1 , jika r > 1</span></b></div>Yenni Alexhttp://www.blogger.com/profile/04523097906510596539noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7055081509884195442.post-3721136221808571622011-06-09T01:49:00.000-07:002011-06-09T01:49:03.549-07:00Microsoft Excel 2007 : Membuat Bentuk Berwarna<div style="text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiV1OGmpAqk74zqxXxxyLjPLZc_GbfoYUZHbbmJRsB5XWpA0XA4W7ABB7iO5T4dUOx2umapfHz30lm7BEdL1_5C4rH4RX8C_R-mjvH5dp5eMfbiiVo9EXNyFjZ18Fsd0hw6UHz_3d4DzT3h/s1600-h/excel+2007.jpg" onblur="try
{parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5376724771256735122" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiV1OGmpAqk74zqxXxxyLjPLZc_GbfoYUZHbbmJRsB5XWpA0XA4W7ABB7iO5T4dUOx2umapfHz30lm7BEdL1_5C4rH4RX8C_R-mjvH5dp5eMfbiiVo9EXNyFjZ18Fsd0hw6UHz_3d4DzT3h/s200/excel+2007.jpg" style="cursor: pointer; float: left; height: 130px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 130px;" /></a>Pagi ini saya berpikir untuk membuat postingan tentang tips dan trik dasar-dasar komputer. Tips dan trik yang mudah-mudahan berlanjut pada postingan berikutnya saya peroleh dari pengalaman saya sendiri, dari buku-buku, majalah atau tabloid komputer, ataupun dari browsing di internet. Pada postingan pertama ini saya memilih untuk mencoba memuat tentang Tips dan Trik Microsoft Excel 2007. Ini saya pilih karena saat ini kebetulan saya mengajarkan Program Aplikasi Microsoft Excel kepada siswa saya. Seperti yang tertulis pada judul posting yaitu Membuat Bentuk Berwarna dengan Excel 2007.<a name='more'></a></div><div style="text-align: justify;">Kita bisa menggunakan formatting kondisional dan font Wingdings untuk membuat bentuk berwarna. Misalkan bentuk berwarna di range sel C2:C6 bergantung dengan nilai sel disebelahnya. Jika kurang dari 50, maka akan muncul lingkaran merah. Jika lebih dari 75, maka yang akan muncul adalah persegi hijau. Diluar itu, yang akan muncul adalah wajik kuning. Berikut ini adalah langkah-langkah membuatnya.</div><span class="fullpost"><br />
1. Pada sel C2, masukkan formula =IF(B2="";"";IF(B2<50;"l";if(b2>75;"n";"t"))). Copy formula kebawah sampai ke sel C6.<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiuUNIQHx_IC1x3x7YLLMjNRKrKAO0__oepFPSxXudibCP7cn6sDstd5-IxmKC9Jfr-iJtsA3JulgL3zii_n7OUZu5uUZYTn1bTNqK-3BAMnkBDDhwQFZdhzO-1d4Rqg4L_gBFR2d7Q02d7/s1600-h/1.jpg" onblur="try
{parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5376722339290309250" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiuUNIQHx_IC1x3x7YLLMjNRKrKAO0__oepFPSxXudibCP7cn6sDstd5-IxmKC9Jfr-iJtsA3JulgL3zii_n7OUZu5uUZYTn1bTNqK-3BAMnkBDDhwQFZdhzO-1d4Rqg4L_gBFR2d7Q02d7/s320/1.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 142px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px;" /></a><br />
2. Pilih range C2:C6.<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4EewKaRZUHvBsQ1x-NULeQQalor5TEeD1EF172pEwHwEevQwlwsALJ1VVUi7xyGR9qk5ENIBp46k9ueUBb36EfVO9UvlBSxWEXBdc5GOW26NMuC_KNCr-PzPXHp7gJsvDB16LAr2CCIsP/s1600-h/2.jpg" onblur="try
{parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5376654792004140034" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4EewKaRZUHvBsQ1x-NULeQQalor5TEeD1EF172pEwHwEevQwlwsALJ1VVUi7xyGR9qk5ENIBp46k9ueUBb36EfVO9UvlBSxWEXBdc5GOW26NMuC_KNCr-PzPXHp7gJsvDB16LAr2CCIsP/s320/2.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 317px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px;" /></a><br />
3. Kemudian pada tab Home, di grup Cells, klik Format, Format Cells.<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgn9mF-OX6688dTauuj7pvsNlpD-VBXWttTpKgaePILzj_fnCcWuIHglJgtzjfRynJQkEowvzdX52or_bTsKX4tC8HwXHAJv0Bf3A98f9IaONDc24-j7lUVkf8pJTChrpQUrXdOXp0nacv5/s1600-h/3.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5376654794635837554" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgn9mF-OX6688dTauuj7pvsNlpD-VBXWttTpKgaePILzj_fnCcWuIHglJgtzjfRynJQkEowvzdX52or_bTsKX4tC8HwXHAJv0Bf3A98f9IaONDc24-j7lUVkf8pJTChrpQUrXdOXp0nacv5/s320/3.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 320px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 223px;" /></a><br />
4. Pada Font, pilih Wingdings, pilih warna kuning dari daftar Color, dan kemudian klik OK.<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3kjlRcHWuWEXiCFCScmcqe80cibCOKg2QAnQn1DOSSgXaa6HxF7MQOmxQNNGhiIbvYRv9zKmdJAlD9rIP9-gxMoN4naGO80BKNYmzodSwT0pmgRFWd7aZAPayxFfRx1y2AYfWlkQWN7dJ/s1600-h/4.jpg" onblur="try
{parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5376654801460157746" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3kjlRcHWuWEXiCFCScmcqe80cibCOKg2QAnQn1DOSSgXaa6HxF7MQOmxQNNGhiIbvYRv9zKmdJAlD9rIP9-gxMoN4naGO80BKNYmzodSwT0pmgRFWd7aZAPayxFfRx1y2AYfWlkQWN7dJ/s320/4.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 320px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px;" /></a><br />
5. Pastikan range C2:C6 tetap terpilih, dan sekarang pada tab Home, di grup Styles, klik Conditional Formatting dan kemudian klik Manage Rules.<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqg23wllV5NHKO8oEb2VozQTSSqqHcquztmNfN4log_1SdJcD4N4BJGU9DWNFTkREpnu5LxCQUuD5O0qC9dArfJX2Z0LN3US3M-uX_-giIVR9_Nty9tV_4KL0dlaCzZEjY_oG45r5c9MXL/s1600-h/5.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5376654812646224946" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqg23wllV5NHKO8oEb2VozQTSSqqHcquztmNfN4log_1SdJcD4N4BJGU9DWNFTkREpnu5LxCQUuD5O0qC9dArfJX2Z0LN3US3M-uX_-giIVR9_Nty9tV_4KL0dlaCzZEjY_oG45r5c9MXL/s320/5.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 320px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 160px;" /></a><br />
6. Sehingga akan muncul kotak dialog Conditional Formatting Rules Manager, kemudian klik New Rules<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEim-9B4izePV6dTTBhxthYbtHKEGIMm5rDbc96CBvewMwV6srQoW4-VRSVPkbtCr07eyC0HLANOUDtnUxqODwN7ft6JK_dEr8YMYRd_NdNcT43FQuhyphenhyphenHKl6ExWlKA40pzcTjWeI-Cf2Sjjj/s1600-h/6.jpg" onblur="try
{parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5376655360443125858" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEim-9B4izePV6dTTBhxthYbtHKEGIMm5rDbc96CBvewMwV6srQoW4-VRSVPkbtCr07eyC0HLANOUDtnUxqODwN7ft6JK_dEr8YMYRd_NdNcT43FQuhyphenhyphenHKl6ExWlKA40pzcTjWeI-Cf2Sjjj/s320/6.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 155px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px;" /></a><br />
7. Klik Use Formula to determine which cell to format. Lalu masukkan formula =$B2<50><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgx8JzHIbX8-OKlRpoWPrXwjmIDf4xcMLLe8jxzDMTT2HWPBaE_oFPS7U1vOU_0Xf6LxAuwt2Ncn1C8POLdDGCtzPaWQY_J8rT8PldGTk7hZDE8F6dVLOnuKY3FvpHtUgmKBw4WtbRjuS65/s1600-h/7.jpg" onblur="try
{parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5376655370464439970" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgx8JzHIbX8-OKlRpoWPrXwjmIDf4xcMLLe8jxzDMTT2HWPBaE_oFPS7U1vOU_0Xf6LxAuwt2Ncn1C8POLdDGCtzPaWQY_J8rT8PldGTk7hZDE8F6dVLOnuKY3FvpHtUgmKBw4WtbRjuS65/s320/7.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 313px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px;" /></a><br />
8. Pada tab Font, pilih warna merah dari daftar Color, kemudian klik OK, sehingga muncul kembali kotak dialog Conditional Formatting Rules Manager.<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhA5_9cTlu7E5pXQ0O1vQDe3SF3P-y_j-pSrklPKdNo_yE93YV6cfs05V-G_KXeZtj518_Rl-7CgTJwmBWxFFspz_pVFb-nvorbAXFPxk8ADxy8U_i2_YbGWx1-lqWUWoSDG5n3Nxhgm65_/s1600-h/8.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();}
catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5376655382378946690" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhA5_9cTlu7E5pXQ0O1vQDe3SF3P-y_j-pSrklPKdNo_yE93YV6cfs05V-G_KXeZtj518_Rl-7CgTJwmBWxFFspz_pVFb-nvorbAXFPxk8ADxy8U_i2_YbGWx1-lqWUWoSDG5n3Nxhgm65_/s320/8.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 320px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 297px;" /></a><br />
9. Klik New Rule.<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0G2xr6lpNYNgUCPJTNnWWRVHXXLzaYM7SjhBogMOKjp7zbYts2a1B-Lzbl3yyYTfF-L6E-ttJa9sqGqIqQUHJhvpA3Ze7wTDlICk0wdLqqUO7onXuIyxZbrCOOKCUbx2tdhWwPMU1jvRe/s1600-h/9.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();}
catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5376655393346236402" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0G2xr6lpNYNgUCPJTNnWWRVHXXLzaYM7SjhBogMOKjp7zbYts2a1B-Lzbl3yyYTfF-L6E-ttJa9sqGqIqQUHJhvpA3Ze7wTDlICk0wdLqqUO7onXuIyxZbrCOOKCUbx2tdhWwPMU1jvRe/s320/9.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 157px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px;" /></a><br />
10. Klik Use Formula to determine which cell to format. Lalu masukkan formula =$B2>75 pada boks yang tersedia, lalu klik Format.<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBa7dV30j5ts3wEOlZfeQ8gAD93cgQN9I_iKF6_Glzt6VqGrXvDcwNkjU-7L-9YL8mksPoMNJ3L5eFPMKwL8nmhGIPkny97ynfY3_wNioWoOHYIWjo1WEFI7p4-2NiIGUjZ-0Zt8hC_Jap/s1600-h/10.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5376655395795641122" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBa7dV30j5ts3wEOlZfeQ8gAD93cgQN9I_iKF6_Glzt6VqGrXvDcwNkjU-7L-9YL8mksPoMNJ3L5eFPMKwL8nmhGIPkny97ynfY3_wNioWoOHYIWjo1WEFI7p4-2NiIGUjZ-0Zt8hC_Jap/s320/10.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 309px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px;" /></a><br />
11. Pilih warna hijau dari daftar Color dan kemudian klik OK sehingga muncul kembali kotak dialog Conditional Formatting Rules Manager.<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDNJNmBnf29Rv_7yqDbad0QIfL3nA1QAEbCtGgJT8u_eRO-Tz4z9u5T-Ac4Qcyr_FGlU7alnmLQkYVRTvNr7Cnxx8LDTZ5lne5sgfrQ6nXxVkGYSIPNELHif8s9wZkXBGSSNExHQWRYIFu/s1600-h/11.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5376655761133032386" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDNJNmBnf29Rv_7yqDbad0QIfL3nA1QAEbCtGgJT8u_eRO-Tz4z9u5T-Ac4Qcyr_FGlU7alnmLQkYVRTvNr7Cnxx8LDTZ5lne5sgfrQ6nXxVkGYSIPNELHif8s9wZkXBGSSNExHQWRYIFu/s320/11.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 320px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 297px;" /></a><br />
12. Klik OK. <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLx_zu4ONct42ZT9VAYC0Q0LoOv3tDw07Uu0vylIpMYXAfWhcfjgpfK_5DT5-u3UMqDkg1M_OcY9G1CMyEDmfDOtBD7wiHKfjWx5ixha33NAvvEFrRyuKuq2_ydqPbkcmM6sdHn4oZWs9B/s1600-h/12.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();}
catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5376655770791212466" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLx_zu4ONct42ZT9VAYC0Q0LoOv3tDw07Uu0vylIpMYXAfWhcfjgpfK_5DT5-u3UMqDkg1M_OcY9G1CMyEDmfDOtBD7wiHKfjWx5ixha33NAvvEFrRyuKuq2_ydqPbkcmM6sdHn4oZWs9B/s320/12.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 157px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px;" /></a><br />
13. Selanjutnya coba masukkan angka pada B2:B6, maka Excel akan menampilkan bentuk yang sesuai pada sel sebelahnya.<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8uwB_5EUBEKVcVWG_mtylaqw9RYqwAjdSO5nPfWS4-57Nfl-FUbZ4ZEP67f2_yz7kV65o1GSNImbdFFpES1ejmNwOYOCr8HMtpSS2oePcpHMPOoaHvuvplhQS7_wXRJA-oRK6TWusJazJ/s1600-h/13.jpg" onblur="try
{parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5376722347514806082" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8uwB_5EUBEKVcVWG_mtylaqw9RYqwAjdSO5nPfWS4-57Nfl-FUbZ4ZEP67f2_yz7kV65o1GSNImbdFFpES1ejmNwOYOCr8HMtpSS2oePcpHMPOoaHvuvplhQS7_wXRJA-oRK6TWusJazJ/s320/13.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 318px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px;" /></a></span>Yenni Alexhttp://www.blogger.com/profile/04523097906510596539noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7055081509884195442.post-19398760596698245122011-06-09T01:45:00.000-07:002011-06-09T01:45:26.270-07:00gelombangI. Gelombang<br />
Gelombang merupakan perambatan dari getaran<br />
A. Dibedakan berdasarkan:<br />
1. Medium perambatan <br />
2. Arah perambatan<br />
B. Persamaan Gelombang Berjalan<br />
atau <br />
C. Gelombang Stasioner<br />
Terjadi akibat perpaduan (interferensi) antara gelombang datang dan gelombang pantul<br />
1. Gelombang stasioner ujung tetap<br />
gel.datang<br />
gel.pantul<br />
<a name='more'></a>= <br />
2. Gelombang stasioner ujung bebas<br />
gel.datang<br />
gel.pantul<br />
Letak simpul dan perut pada gelombang stasioner<br />
a. Letak simpul dan perut pada gelombang stasioner ujung tetap<br />
Letak simpul <br />
Letak perut<br />
b. Letak simpul dan perut pada gelombang stasioner ujung bebas<br />
Letak simpul <br />
Letak perut <br />
D. Sifat – Sifat Gelombang<br />
1. Dispersi gelombang<br />
Bentuk pulsa berubah ketika pulsa merambat sepanjang tali. Pulsa tersebar disebut juga dengan dispersi. Dispersi gelombang adalah perubahan bentuk gelombang ketika gelombang merambat melalui suatu medium. Kebanyakan bentuk medium nyata yang kita temui adalah gelombang nondispersi yaitu gelombang yang pulsanya berbentuk tetap.<br />
2. Difraksi gelombang<br />
Dalam suatu medium yang sama gelombang akan merambat lurus. Gelombang lurus akan merambat ke seluruh medium dalam gelombang lurus juga. Namun hal tersebut tidak berlaaku pada medium yang ada penghalang berupa celah. Untuk ukuran celah yang tepat gelombang yang datang dapat melentur setelah melaluin celah tersebut. Lenturan gelombang akibat dari celah penghalang disebut Difraksi gelombang. Jika penghalang yang diberikan lebar hanya muka gelombang pada tepi celah saja yang melengkung. Untuk penghalang yang sempit maka difraksi terlihat jelas, yaitu gelombang lurus setelah melalui celah berbentuk lingkaran – lingkaran dengan celah tersebut sebagai pusatnya.<br />
3. Interferensi gelombang<br />
Gelombang – gelombang yang berpadu akan mempengaruhi medium. Pengaruh dari gelombang – gelombang yang berpadu tersebut disebut Interferensi gelombang. Dengan menggunakan konsep fase, dapat kita katakan bahwa interferensi konstruksi (saling menguatkan) terjadi bila kedua gelombang yang berpadu memiliki fase yang sama. Amplitudo gelombang paduan sama dengan 2 kali amplitudo masing – masing gelombang. Sedangkan Interferansi destruktif (saling meniadakan) terjadi bila kedua gelombang yang berpadu berlawanan fase. Amplitudo gelombang paduan sama dengan nol.<br />
4. Polarisasi gelombang<br />
Polarisasi dapat menghambat laju gelombang. Efeknya hanya dialami gelombang transversal. Gelombang trasveral memiliki arah rambat yang tegak lurus dengan bidang rambatnya. Jika gelombang transversal memiliki arah rambat pada suatu garis lurus gelombang ini terpolarisasi linier.<br />
5. Efek dopler<br />
Efek dopler untuk semua gelombang muncul ketika ada gerak relatif antra sumber gelombang dengan pengamat. Ketika gelombang dan pengamat bergerak relatif saling mendekati, pengamat akan mendapatkan frekuensi yang lebih tinggi daripada frekuensi yang dipancarkan. Sedangkan ketika gelombang dan pengamat saling menjauhi, pengamat akan mendapatkan frekuensi yang lebih rendah dari yang dipancarkan.<br />
II. Gelombang Elektromagnetik<br />
Gelombang elektromagnetik adalah rambatan perubahan medan listrik dan medan magnet.<br />
Ciri Gelombang Elektromagnetik :<br />
Vektor perubahan medan listrik tegak lurus dengan vektor perubahan medan magnet<br />
Menunjukkan gejala: difraksi, polarisasi, pemantulan<br />
Diserap dengan konduktor dan diteruskan oleh isolator<br />
Teori – Teori:<br />
Coulomb : ”Muatan listrik menghasilkan medan listrik yang kuat”<br />
Oersted : ”Di sekitar arus listrik terdapat medan magnet”<br />
Faraday : ”Perubahan medan magnet akan menimbulkan medan listrik”<br />
Lorentz : ”Kawad berarus listrik dalam medan magnet terdapat gaya”<br />
Biot Savart :”Aliran muatan (arus) listrik menghasilkan medan magnet”<br />
Huygens: ”Cahaya sebagai gerak gelombang”<br />
Maxwell : ”Perubahan medan listrik menimbulkan medan magnet” , ”Cahaya adalah gelombang elektromagnetik”<br />
Dalam hipotesisnya Maxwell mengemukakan bahwa gelombang elektromagnetik akan memenuhi keempat persamaan yang telah diajukan.<br />
Oleh karena itu besar yaitu m/s<br />
1. Dispersi Cahaya<br />
Peristiwa peruraian cahaya disebut dispersi cahaya. Jika sinar polikromatik melewati suatu prisma maka cahaya akan terurai menjadi sinar monokromatik. Dispersi terjadi karena adanya perbedaan panjang gelombang sehingga kecepatan tiap gelombang pun berbeda – beda. <br />
Dari sudut deviasi warna spektrum dapat menghitung sudut dispersinya<br />
Perbandingan antara sudut dispersi dan sudut deviasi rata – rata disebut dengan daya dispersi atau dispersi relatif<br />
2. Interferensi Cahaya<br />
Interferensi terjadi jika dua atau lebih gelombang koheren yang memiliki beda fase tetapa dipadukan. Interferensi distruktif (saling melemahkan) akan terjadi jika kedua gelombang itu berbeda fase 180o. Sedangkan interferensi konstruktif (memperkuat) jika kedua gelombang itu sefase.<br />
• Interferensi celah ganda Young<br />
• Lapisan Tipis<br />
Intensitas gelombang elektromagnetik (S) / energi rata – rata per satuan luas<br />
Radiasi Kalor:<br />
Konduksi: partikelnya bergetar zat padat<br />
Konveksi: molekul berpindah zat cair dan gas<br />
Radiasi: tanpa zat perantara<br />
Spektrum gelombang elektromagnetik :<br />
1. Gel. Radio<br />
2. Gel. Radar<br />
3. Gel. Inframerah<br />
4. Cahaya Tampak<br />
5. Sinar Ultra Ungu<br />
6. Sinar X<br />
7. Sinar Gama<br />
III. Teori Relativitas Khusus<br />
Teori relativitas khusus dikemukakan oleh Albert Einstein setelah percobaan Michelson dan Morley dapat membuktikan bahwa hipotesa tentang medium eter tidak ada sama sekali.<br />
Teori relativitas khusus didasarkan pada dua postulat, yaitu:<br />
• Postulat I : Hukum-hukum fisika berlaku pada suatu kerangka koordinat S, berlaku juga bagi kerangka koordinat yang lain (S’), yang bergerak dengan kecepatan tetap relatf terhadap S.<br />
• Postulat II : Nilai cepat rambat cahaya di ruang hampa adalah mutlak/sama, tidak tergantung pada gerak pengamat maupun sumber cahaya.<br />
1<br />
PENJUMLAHAN KECEPATAN RELATIVITAS<br />
= laju benda 1 terhadap bumi<br />
= laju benda 2 terhadap benda 1<br />
= laju benda 2 terhadap bumi<br />
= kecepatan cahaya<br />
DILATASI WAKTU<br />
Pengertian dilatasi waktu ialah selang waktu yang dipengaruhi oleh gerak relatif kerangka (v).<br />
= selang waktu yang diamati pada kerangka diam (diukur dari kerangka bergerak)<br />
= selang waktu pada kerangka bergerak (diukur dari kerangka diam)<br />
KONTRAKSI PANJANG<br />
= panjang benda pada kerangka bergerak<br />
= panjang benda pada kerangka diam<br />
MASSA RELATIVITAS<br />
= massa diam<br />
= massa relativitas = massa benda dalam kerangka bergerak<br />
Kesetaraan Massa – Energi<br />
Semakin cepat suatu benda bergerak maka semakin besar energi total (E) yang dimiliki benda, karena massa relativitasnya bertambah besa<br />
= energi total =<br />
= energi diam =<br />
= energi kinetik benda<br />
Catatan:<br />
Pada pembahasan relativitas tidak berlaku hukum kekekalan massa karena massa benda yang bergerak > massa benda diam, tapi hukum kekekalan massa energi tetap berlaku.<br />
IV. DUALISME GELOMBANG PARTIKEL<br />
Gejala Foto Listrik<br />
Emisi (pancaran) elektron dari logam sebagai akibat penyinaran gelombang elektromagnetik (cahaya) pada logam tersebut.<br />
Hasil-hasil percobaan menunjukkan bahwa :<br />
a. Makin besar intensitas cahaya, semakin banyak elektron-elektron yang diemisikan.<br />
b. Kecepatan elektron-elektron yang diemisikan hanya bergantung kepada frekwensi cahaya, makin besar frekwensi cahaya makin besar pula kecepatan elektron yang diemisikan.<br />
c. Pada frekwensi cahaya yang tertentu (frekwensi batas) emisi elektron dari logam tertentu sama.<br />
Peristiwa-peristiwa di atas tidak dapat diungkap dengan teori cahaya Huygens.<br />
Besar paket energi tiap foton dirumuskan Planck sebagai berikut :<br />
= Energi tiap foton dalam Joule.<br />
= Frekwensi cahaya.<br />
= Tetapan Planck yang besarnya h = 6,625 .10 –34 J.det<br />
Cahaya yang intensitasnya besar memiliki foton dalam jumlah yang sangat banyak. Tiap-tiap foton hanya melepaskan satu elektron. Semakin besar intensitas cahaya semakin banyak pula elektron-elektron yang diemisikan.<br />
Bila frekuensi cahaya sedemikian sehingga h.f = a, maka foton itu hanya mampu melepaskan elektron tanpa memberi energi kinetik pada elektron. Penyinaran dengan cahaya yang<br />
frekwensi lebih kecil tidak akan menunjukkan gejala foto listrik.<br />
Sifat Kembar Cahaya<br />
Gejala-gejala interferensi dan difraksi memperlihatkan sifat gelombang yang dimiliki cahaya, dilain pihak cahaya memperlihatkan sifat sebagai paket-paket energi (foton).<br />
Timbul suatu gagasan apakah foton itu dapat diartikan sebagai partikel-partikel. Untuk menjawab pertanyaan ini A.H. Compton mempelajari tumbukan-tumbukan antara foton dengan elektron. Kesimpulan yang diperolehnya menunjukkan bahwa foton dapat berlaku sebagai partikel dengan momentum. Tidak ada keraguan lagi bahwa cahaya memiliki sifat kembar, sebagai gelombang dan sebagai partikel.<br />
Hipotesa de Broglie<br />
Jika cahaya yang memiliki sifat gelombang, memiliki sifat partikel, maka wajarlah bila partikel-partikel seperti elektron memiliki sifat gelombang, demikian hipotesa yang dikerjakan oleh de Broglie (tahun 1892).<br />
Panjang gelombang cahaya dengan frekwensi dan kecepatannya mempunyai hubungan sebagai berikut :<br />
Menurut Compton<br />
Hubungan ini berlaku pula bagi partikel. Menurut de Broglie, jika ada partikel yang momentumnya p, maka partikel itu dapat bersifat sebagai gelombang dengan panjang gelombang<br />
l = Panjang gelombang partikel.<br />
p = Momentum partikel.<br />
Percobaan Davisson dan Germer<br />
Momentum elektron :<br />
p = 4 .10-24 kg m/det<br />
Menurut de Broglie, panjang gelombang elektron :<br />
m<br />
Untuk memperoleh pola difraksi diperlukan kisi-kisi yang lebar celahnya kira-kira sama dengan panjang gelombang yang akan diuji. Sebab jika celah terlampau lebar, tidak menimbulkan gangguan pada gelombang, dan jika kisi terlampau sempit, pola-pola difraksi sukar teramati.<br />
Kisi-kisi yang tepat untuk memperoleh pola difraksi gelombang elektron adalah kisi yang terjadi secara alamiah yakni celah-celah yang berada antara deretan atom-atom kristal bahan padat, dalam hal ini dipergunakan kisi kristal nikel.<br />
Hasil percobaan Davisson dan Germer menunjukkan bahwa elektron-elektron dapat menimbulkan pola-pola difraksi.Kini tidak disangsikan lagi bahwa apa yang kita kenal sebagai materi dapat pula menunjukkan sifat gelombang, tepat seperti yang diramalkan oleh de Broglie.<br />
Prinsip Ketidakpastian Heisenberg<br />
Prinsip ini dikemukakan oleh Heisenberg, karena adanya sifat dualisme cahaya. “Pengukuran posisi dan momentum partikel secara serentak, selalu menghasilkan ketidakpastian yang lebih besar dari konstanta Planck”.<br />
Dx.Dp= H<br />
Dx = ketidakpastian posisi partikel<br />
Dp = ketidakpastian momentum partikel<br />
Panjang gelombang sinar elektron pada mikroskop elektron. Elektron bergerak di dalam beda potensial mikroskop elektron, sehingga:<br />
Ek = Elistrik<br />
Panjang gelombang elektron (partikel) yang bergerak mengikuti rumusan de Broglie, yaitu:<br />
Jadi panjang gelombang elektron di dalam mikroskop elektron berbanding terbalik dengan akar tegangan yang dipakai.<br />
V. Radiasi Benda Hitam<br />
Hipotesis Planck<br />
Berdasarkan percobaan terhadap energi radiasi benda hitam, Max Planck membuat hipotesis:<br />
“Radiasi hanya dipancarkan (atau diserap) dalam bentuk satuan-satuan/kuantum energi disebut foton yang besarnya berbanding lurus dengan frekuensi radiasi”.<br />
Energi total foton (masa foton = 0):<br />
= energi radiasi (joule)<br />
h = konstanta Planck = 6.62 x 10-34 J.det<br />
f = frekuensi radiasi (Hz)<br />
l = panjang gelombang radiasi (m)<br />
n = jumlah foton, jadi energi cahaya adalah terkuantisasi<br />
Jadi dapat disimpulkan dari hipotesis Planck, bahwa cahaya adalah partikel sedangkan Maxwell menyatakan bahwa cahaya adalah gelombang, disebut dualisme cahaya.<br />
Efek Foto Listrik<br />
Peristiwa terlepasnya elektron dari permukaan suatu zat (logam), bila permukaan logam tersebut disinari cahaya (foton) yang memiliki energi lebih besar dari energi ambang (fungsi kerja) logam.<br />
Efek fotolistrik ini ditemukan oleh Albert Einstein, yang menganggap bahwa cahaya (foton) yang mengenai logam bersifat sebagai partikel.<br />
Energi kinetik foto elektron yang terlepas:<br />
Ek = h f – h fo<br />
Ek maks = e Vo<br />
h f = energi foton yang menyinari logam<br />
h fo = Fo frekuensi ambang = fungsi kerja<br />
= energi minimum untuk melepas elektron<br />
E = muatan electron = 1.6 x 10-19 C<br />
Vo = potensial penghenti<br />
Proses kebalikan foto listrik adalah proses pembentukan sinar X yaitu proses perubahan energi kinetik elektron yang bergerak menjadi gelombang elektromagnetik (disebut juga proses Bremmsstrahlung).<br />
VI. Medan Magnet<br />
1.<br />
2.<br />
3.<br />
4.<br />
5. Benda magnetik = nilai permeabel kurang dari satu, ex: bismut, tembaga Benda paramagnetik = nilai permeabel relatif lebih besar dari satu, ex: alumunium, platina, oksigen<br />
Benda feromagnetik = nilai permeabel relatif sampai beberapa ribu<br />
6. Rumus Biot Savart<br />
7. Induksi Magnetik<br />
8. Induksi mahnetik di sekitar arus lurus<br />
atau<br />
9. Induksi Magnetik di pusat lingkaran<br />
10. Solenoide<br />
Induksi magnetik di tengah – tengah solenoide<br />
Bila p tepat di ujungasolenoide<br />
11. Toroida<br />
12. Gaya Lorentz<br />
13. Bear gaya lorentz tiap satuan panjang<br />
14. Gerak partikel bermuatan dalam medan listrik<br />
15. Lintasan partikel jika tegak lurus <br />
Kecepatan pada saat meninggalkan medan listrik<br />
Arah kecepatan dengan bidang horisontal <br />
16. Gerak partikel bermuatan dalam medan magnet<br />
Lintasan partikel bermuara dalam medan magnet berupa lingkaran<br />
Jari – jari:<br />
17. Momen Kolpel yang timbul pada kawat persegi dalam benda magnet<br />
VII. Fisika Atom<br />
• Teori – teori atom<br />
1. Dalton: a. Atom merupakan partikel terkecil dari suatu zat<br />
b. Atom – atom suatu zat tidak dapat diuraikan menjadi partikel yang lebih kecil<br />
c. Atom suatu unsur tidak dapat tidak dapat diubah menjadi unsur lainnya<br />
d. Atom – atom suatu unsur identik, artinya mempunyai bentuk, ukuran, dan massa yang sama<br />
e. Atom suatu zat berbeda sifat dengan atom zat yang lain<br />
f. Dua atom atau lebih yang berasal dari unsur yang lain dapat membentuk suatu senyawa<br />
g. Pada suatu reaksi atom – atom bergabung menurut perbandingan tertentu<br />
h. Bila dua atom membentuk dua macam senyawa atau lebih, maka perbandingan atom – atom yang sama dalam kedua senyawa itu sederhana<br />
Kelemahan: 1. atom tidak dapat dibagi lagi bertentangan<br />
dengan eksperimen<br />
2. dalton tidak membedakan pengertian atom<br />
dengan molekul<br />
3. atom merupakan bola kecil yang keras dan<br />
padat bertentangan dengan eksperimen JJ.<br />
Thomson dan Faraday<br />
2. JJ. Thomson: a. Atom merupakan suatu bola yang mempunyai<br />
muatan positif yang terbagi merata ke seluruh isi<br />
atom<br />
b. muatan atom positif ini dinetralkan dengan elektron – elektron yang tersebar di antara muatan positif dengan jumlah yang sama<br />
Kelemahan: bertentangan dengan eksperimen Rutherford dengan hamburan sinar alfa ternyata muatan positif tidak merata namun terkumpul menjadi satu yang disebut dengan inti atom.<br />
3. Rutherford: a. atom terdiri dari muatan positif, dan sebagian besar<br />
massa atom terkumpul di tengah – tengah atom<br />
disebut dengan inti atom<br />
b. di sekeliling inti atom terdapat elektron yang mengitari inti pada jarak yang relatif jauh<br />
c. muatan inti atom sama dengan muatan elektron yang mengelilingi inti, sehingga atom bersifat netral<br />
Tahun 1885 Johan Jakob Balmer menemukan rumus yang dapat menjelaskan spektrum hidrogen secara empiris. Rumus tersebut dapat menjelaskan panjang gelombang yang dipancarkan hidrogen<br />
Kelemahan: 1. model atom ini tidak dapat menunjukkan kestabilan atom<br />
2. model atom ini tidak dapat menunjukkan bahwa spektrum atom atom hidrogen adalah spektrum garis tertentu<br />
4. Bohr: a. Elektron berputar mengelilingi inti pada lintasan tertentu dalam keadaan stasioner<br />
b. Elektron dapat berpindah dari satu atom ke atom yang lain<br />
Jika Ei lebih besar dari Ef, atom akan memancarkan foton. Sedangkan jika Ef lebih besar dari Ei, atom akan menyerap foton.<br />
Keunggulan: Teori ini dapat menerengkan banyak aspek dari gejala atomik, seperti garis spektrum emisi dan absorpsi dari atom hidrogen<br />
Kekurangan:<br />
1. terpecahnya garis spektrum jika suatu atom berada dalam medan magnetik atau sering disebut dengan efek Zeeman<br />
2. adanya spektrum garis yang dipancarkan oleh atom berelektron banyak<br />
3. cara menggambarkan elektron – elektron yang bergerak mengitari inti dalam orbit yang berbentuk lingkaran<br />
5. Mekanikan Kuantum<br />
Dikembangkan oleh Louis de Broglie, Wolfgang Pauli, Erwin Schordinger, Werner Heisenberg. Dalam teori ini untuk dapat menentukan kedudukan elektron dalam suatu atom digunakan empat bilangan atom yaitu: bilangan kuantum utama (n), bilangan kuantum orbital atau azimuth (l), bilangan kuantum magnetik (ml), bilangan kuantum spin (ms).<br />
Bilangan kuantum utama<br />
Menyatakan besar energi total elektron atau tingkat energi utama dalam kulit atom dan menyetakan besarnya jari – jari rata – rata atom<br />
Besar energi total elektron:<br />
Bilangan kuantum orbital<br />
Menyatakan besar momentum angular (sudut) orbital elektron<br />
Besar momentum sudut:<br />
Bilangan kuantum magnetik<br />
Menyatakan arah momentum anguler elektron<br />
Bilangan kuantum spin<br />
Menyatakan arah perputaran elektron terhadap sumbunya. Nilai bilangan kuantum spin ada dua yaitu = untuk perputaran ke kanan dan = untuk perputaran ke kiri. Untuk bilangan kuantum spin dengan = maka dilambangkan dengan tamda panah ke atas. Sedangkan untuk = dilambangkan dengan tanda panah ke bawah.<br />
• Spektrum Emisi dan Absorpsi<br />
Merupakan bukti adanya tingkat – tingkat energi dalam atom<br />
a. Spektrum Emisi<br />
Dihasilkan oleh pemancar gelombang yang memancarkan gelombang elektro magnetik. Spektrum emisi ada tiga macam yaitu:<br />
Spektrum garis<br />
Dihasilakn oleh gas bertekanan rendah yang dipanaskan. Terdiri dari garis – garis cahaya monokromatik dengan panjang tertentu. Panjang gelombang cahaya yang terdapat di spektrum merupakan karakteristik dari unsur tersebut. Adanya pemanasan atom gas akan menyerap energi sehingga berada pada keadaan tereksilasi. Dlam keadaan tersebut atom tiidak stabil dan akan berusaha ke keadaan dasar dengan memancarkan foton berupa gelombang elektromagnetik.<br />
Spektrum Pita<br />
Dihasilkan oleh gas dalam keadaan molekuler. Spektrum yang dihasilkan berupa kelompok – kelompok garis yang sangat rapat sehingga membentuk pita – pita<br />
Spektrum Kontinu<br />
Merupakan spektrum yang terdiri atas cahaya dengan semua panjang gelombang, walaupun dengan intensitas yang berbeda. Dihasilkan oleh zat cair, zat padat dan gas yang berpijar, atau gas yang bertekanan tinggi yang berpijar. Zat – zat tersebut berpijar karena memiliki atom – atom yang berjarak relatif satu antar atom, sehingga saling berinteraksi. Hal tersebut berakibat tingkat – tingkat energi atom bergeser untuk memenuhi aturan Pauli.<br />
b. Spektrum Absorpsi<br />
Merupakan spektrum yang terjadi karena penyerapan panjang gelombang tertentu dari suatu cahaya. Terdiri atas sederetan gari hitam pada spektrum kontinu. Penyerapan terhadap panjang gelombang tertentu pada foton yang memiliki energi tepat sama dengan selisih energi antara tingkat eksitasi dengan tingkat dasar. <br />
Rumus – Rumus:<br />
VIII. Fisika Atom<br />
Struktur Inti Atom<br />
Partikel-partikel pembentuk inti atom adalah proton (1P1) dan netron ( 0n1). Kedua partikel pembentuk inti atom ini disebut dengan nukleon.<br />
Simbol nuklida : ZXA atau ZAX dengan<br />
A = nomor massa<br />
Z = jumlah proton dalam inti = jumlah elektron di kulit terluar<br />
N = A – Z = jumlah netron di dalam inti atom<br />
Jenis Nuklida<br />
Isotop : Atom-atom unsur tertentu ( Z sama) dengan nomor massa berbeda.<br />
Isoton: kelompok nuklida dengan jumlah netron sama tetapi Z berbeda.<br />
Isobar: kelompok nuklida dengan A sama tetapi Z berbeda.<br />
Pengukuran Massa Inti<br />
Massa inti atom selalu lebih kecil dari jumlah massa nukleon-nukleon pembentuknya. Mengakibatkan adanya energi ikat inti.<br />
Misal: massa inti He < <br />
Dalam fisika inti satuan massa biasa ditulis 1 sma (1 amu) = 1.66 x 10-27 kg = 931 MeV/C2<br />
satuan Dm :<br />
kg E = Dm . c2 (joule)<br />
sma E = Dm . 931 (MeV)<br />
Gaya Inti<br />
Adanya sejumlah proton dalam initi akan menimbulkan gaya Coulomb yang saling menolak. Oleh karena itu diperlukan gaya yang dapat mengatasi gaya Coulomb tersebut dan mengikat neutron dan proton yang disebut gaya inti.<br />
Stabilitas inti<br />
Suatu nuklida dikatakan stabil bila terletak dalam daerah kestabilan pada diagram N – Z.<br />
Untuk nuklida ringan (A 83 adalah tidak stabil.<br />
Radioaktivitas<br />
Radioaktivitas adalah peristiwa pemancaran sinar-sinar a, b, g yang menyertai proses peluruhan inti.<br />
Sinar :<br />
- identik dengan inti atom helium (2He4)<br />
- daya tembusnya kecil tapi daya ionisasinya besar.<br />
Sinar :<br />
- identik dengan elektron ( le.)<br />
- daya tembus cukup besar tapi daya ionisasinya agak kecil<br />
Sinar :<br />
- tidak bermuatan (gelombang elektromagnetik).<br />
- daya tembus paling besar tapi daya ionisasinya kecil (interaksi berupa foto listrik, Compton den produksi pasangan).<br />
Kuat radiasi suatu bahan radioaktif adalah jumlah partikel yang dipancarkan tiap satuan waktu.<br />
Waktu paruh (T ½) adalah waktu yang diperlukan oleh ½ unsur radioaktif berubah menjadi unsur lain.<br />
Jadi setelah waktu simpan t = T½ massa unsur mula-mula tinggal separuhnya, N = ½ No atau setelah waktu simpan nT½ Þ zat radioaktif tinggal (½)n<br />
Sinar radioaktif yang melewati suatu materi akan mengalami pelemahan intensitas dengan rumus:<br />
Bila I = ½ Io maka x = 0,693/m Þ disebut HVL (lapisan harga paruh) yaitu tebal keping yang menghasilkan setengah intensitas mula<br />
Jenis detektor radioaktif<br />
1. Pencacah Geiger(G1M)<br />
untuk menentukan/mencacah banyaknya radiasi sinar radioaktif<br />
2. Kamar Kabut Wilson<br />
untuk mengamati jejak partikel radioaktif<br />
3. Emulsi Film<br />
untuk mengamati jejak, jenis dan mengetahui intensitas partikel radioaktif<br />
4. Pencacah Sintilad<br />
untuk mencacah dan mengetahui intensitas partikel radioaktif.<br />
Reaksi Inti<br />
Tumbukan antara partikel – partikel yang berenergi tinggi dengan inti atom akan mengubah susunan inti tersebut sehingga terbentuklah inti baru yang berbeda dengan inti semula (inti sasaran) disebut dengan reaksi inti<br />
1. Fisi<br />
Peristiwa pembelahan inti atom dengan partikel penembak, sehingga menghasilkan dua inti baru dengan nomor massa yang hampir sama.<br />
Contoh: Dalam reaktor atom: U235 + n Þ Xe140 + Sr94 + 2n + E<br />
2. Fusi<br />
Peristiwa penggabungan dua inti atom ringan, menghasilkan inti atom baru yang lebih berat.<br />
Contoh: reaksi di matahari: 1H2 + 1H2 ® 2He3 + on1<br />
Piranti Eksperimen Fisika Inti<br />
1. Reaktor Atom<br />
Tempat berlangsungnya reaksi fisi, yaitu penembakan Uranium (U) dengan netron (n), menghasilkan banyak n yang dapat dikendalikan. Bila tidak dikendalikan terjadi bom atom.<br />
Komponen reaktor :<br />
- batang kendali<br />
- moderator<br />
- perisai<br />
- bahan bakar<br />
2. Siklotron<br />
Tempat pemercepat partikel (proton atau netron). Energi hingga 100 MeV.<br />
3. Betatron<br />
Tempat pemercepat elektron. Energi hingga 300 MeV.<br />
4. Sinkrotron<br />
Tempat pemercepat proton. Energi yang dicapai hingga 500 GeV.<br />
5. Akselerator<br />
Tempat pemercepat proton atau elektron. Energi hingga 10 GeV.<br />
Semua piranti di atas digunakan untuk melakukan transmutasi inti.<br />
Radiosotop<br />
Radioisotop adalah isiotop dari zat radioaktif, dibuat dengan menggunakan reaksi inti dengan netron.<br />
misalnya 92 U 238 + 0 n 1 ® 29 U 239 + g<br />
Penggunaan radioisotop:<br />
- Bidang hidrologi<br />
- biologi<br />
- industri<br />
Pita Energi<br />
Teori pita energi dapat menerangkan sifat konduksi listrik suatu bahan.<br />
Pita energi terdiri atas dua jenis yaitu:<br />
1. Pita valensi (terisi penuh oleh 2N elektron di mana N adalah jumlah atom suatu bahan)<br />
2. Pita konduksi (terisi sebagian elektron atau kosong)<br />
Di antara pita valensi dan pita konduksi terdapat celah energi yang layak tidak boleh terisi elektron.<br />
Semikonduktor<br />
Hambatan jenis (kebalikan dari konduktivitas listrik) suatu bahan dapat dikelompokkan menjadi:<br />
1. Konduktor ( 104 Wm)<br />
Hubungan hambatan jenis (o) terhadap suhu<br />
Pada bahan semikonduktor, hole (kekosongan) den elektron berfungsi sebagai pembawa muatan listrik (pengantar arus).<br />
Semikonduktor intrinsik adalah semikonduktor yang belum disisipkan atom-atom lain (atom pengotor).<br />
Semikonduktor ekstrinsik adalah semikonduktor yang sudah dimasukkan sedikit ketidakmurnian (doping). Akibat doping ini maka hambatan jenis semikonduktor mengalami penurunan. Semikonduktor jenis ini terdiri dari dua macam, yaitu semikonduktor tipe-P (pembawa muatan hole) dan tipe-N (pembawa muatan elektron).<br />
Komponen semikonduktor:<br />
1. Dioda, dapat berfungsi sebagai penyearah arus, stabilisasi tegangan dan detektor.<br />
2. Transistor, dapat berfungsi sebagai penguat arus/tegangan dan saklar.Transistor terdiri dari dua jenis yaitu PNP dan NPN.<br />
IX. Optik Fisis<br />
Dispersi (Peruraian Warna):<br />
1. Merah<br />
2. Jingga<br />
3. Kuning<br />
4. Hijau<br />
5. Biru<br />
6. Nila<br />
7. Ungu<br />
Benda bening =<br />
Plan paralel =<br />
Prisma =<br />
Lensa = <br />
Menjadikan Dispersi: Prisma Akromatik<br />
Lensa Akromatik<br />
Cincin Newton<br />
Cermin Fressnell<br />
Selaput Tipis<br />
X. Imbas Elektromagnetik<br />
GGL imbas:<br />
1. Perubahan Fluks:<br />
2. Perubahan Arus:<br />
3. Induksi Timbal Balik:<br />
4. Kawat Memotong Garis Gaya:<br />
5. Kumperan Berputar<br />
Induktansi Diri:<br />
1.<br />
2.<br />
3.<br />
4. (Induktansi Ruhmkorff)<br />
Transformator<br />
1. Ideal:<br />
2. Tidak Ideal:Yenni Alexhttp://www.blogger.com/profile/04523097906510596539noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7055081509884195442.post-67790929245753395942011-06-09T01:37:00.000-07:002011-06-09T01:37:40.610-07:00Persamaan linear<h1 class="firstHeading" id="firstHeading"><br />
</h1><!-- /firstHeading --> <!-- bodyContent --> <!-- tagline --><!-- /jumpto --> <!-- bodytext --> <table class="metadata plainlinks ambox ambox-content"><tbody>
<tr> <td class="mbox-image"><br />
</td> <td class="mbox-text"><br />
</td> </tr>
</tbody></table><table class="metadata plainlinks ambox ambox-content"><tbody>
<tr> <td class="mbox-image"> <div style="width: 52px;"><a class="image" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Broom_icon.svg"><br />
</a></div></td> <td class="mbox-text"><br />
</td> </tr>
</tbody></table><b>Persamaan linear</b> adalah sebuah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Persamaan" title="Persamaan">persamaan</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Aljabar" title="Aljabar">aljabar</a>, yang tiap sukunya mengandung konstanta, atau perkalian konstanta dengan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Variabel" title="Variabel">variabel</a> tunggal. Persamaan ini dikatakan linear sebab hubungan matematis ini dapat digambarkan sebagai garis lurus dalam <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_koordinat_Kartesius" title="Sistem koordinat Kartesius">Sistem koordinat Kartesius</a>.<br />
<div class="thumb tright"> <div class="thumbinner" style="width: 222px;"><a class="image" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:FuncionLineal02.svg"><img alt="" class="thumbimage" height="220" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/4/4c/FuncionLineal02.svg/220px-FuncionLineal02.svg.png" width="220" /></a> <div class="thumbcaption"> <div class="magnify"><a class="internal" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:FuncionLineal02.svg" title="Perbesar"><img alt="" height="11" src="http://bits.wikimedia.org/skins-1.17/common/images/magnify-clip.png" width="15" /></a></div>Contoh grafik dari suatu persamaan linear dengan nilai m=0,5 dan b=2 (garis merah)</div></div></div>Bentuk umum untuk persamaan linear adalah<br />
<dl><dd><img alt="y = mx + b.\," class="tex" src="http://upload.wikimedia.org/math/f/b/6/fb68c169aa24bd4e132ce3bf3ee2b031.png" /><a name='more'></a></dd></dl>Dalam hal ini, konstanta m akan menggambarkan gradien garis, dan konstanta b merupakan titik potong garis dengan sumbu-y. Persamaan lain, seperti <i>x</i><sup>3</sup>, <i>y</i><sup>1/2</sup>, dan <span class="texhtml"><i>x</i><i>y</i></span> bukanlah persamaan linear.<br />
<table class="toc" id="toc"><tbody>
<tr> <td><br />
</td></tr>
</tbody></table><h2><span class="editsection"></span> <span class="mw-headline" id="Contoh">Contoh</span></h2>Contoh sistem persamaan linear dua variabel:<br />
<dl><dd><img alt="x + 2y = 10,\," class="tex" src="http://upload.wikimedia.org/math/c/4/1/c41462bf54c5d9b04a6b9779933537e2.png" />,</dd><dd><img alt="3b + 5c = 4d+ 20,\," class="tex" src="http://upload.wikimedia.org/math/5/5/a/55a50360c2bfb8ecc5a567f8bf164599.png" />,</dd><dd><img alt="5x - 3y +6 = -9x + 8y+ 4,\," class="tex" src="http://upload.wikimedia.org/math/e/f/c/efc36ea1b1947ba27963c654e4a38b0c.png" /></dd></dl><h2><span class="editsection"></span> <span class="mw-headline" id="Sistem_Persamaan_Linear_Dua_Variabel">Sistem Persamaan Linear Dua Variabel</span></h2>Persamaan linear yang rumit, seperti di sebut di atas, bisa ditulis dengan menggunakan hukum aljabar agar menjadi bentuk yang lebih sederhana. Seperti contoh, huruf besar di persamaan merupakan konstanta, dan x dan y adalah variabelnya.<br />
<h3><span class="editsection"></span><span class="mw-headline" id="Bentuk_Umum">Bentuk Umum</span></h3><dl><dd>
<dl><dd><img alt="Ax + By + C = 0,\," class="tex" src="http://upload.wikimedia.org/math/f/e/7/fe70eb55a73ac2c2797af797140ceda9.png" /></dd></dl></dd><dd>dimana konstanta A dan B bila dijumlahkan, hasilnya bukan angka nol. Konstanta dituliskan sebagai <i>A</i> ≥ 0, seperti yang telah disepakati ahli matematika bahwa konstanta tidak boleh sama dengan nol. Grafik persamaan ini bila digambarkan, akan menghasilkan sebuah garis lurus dan setiap garis dituliskan dalam sebuah persamaan seperti yang tertera diatas. Bila <i>A</i> ≥ 0, dan x sebagai titik potong, maka titik koordinat-<i>x</i>adalah ketika garis bersilangan dengan sumbu-x (<i>y</i> = 0) yang digambarkan dengan rumus <i>-c/a</i>. Bila <i>B</i>≥ 0, dan y sebagai titik potong, maka titik koordinat- <i>y</i> adalah ketika garis bersilangan dengan sumbu-y (<i>x</i> = 0), yang digambarkan dengan rumus <i>-c/b</i>.</dd></dl><h3><span class="editsection"></span><span class="mw-headline" id="Bentuk_standar">Bentuk standar</span></h3><dl><dd>
<dl><dd><img alt="ax + by = c,\," class="tex" src="http://upload.wikimedia.org/math/9/3/8/938275339ba2e919c503a9bc7a094357.png" /></dd></dl></dd><dd>di mana, <i>a</i> dan <i>b</i> jika dijumlahkan, tidak menghasilkan angka nol dan a bukanlah angka negatif. Bentuk standar ini dapat diubah ke bentuk umum, tapi tidak bisa diubah ke semua bentuk, apabila <i>a</i> dan <i>b</i> adalah nol.</dd></dl><h3><span class="editsection"></span> <span class="mw-headline" id="Bentuk_titik_potong_gradien">Bentuk titik potong gradien</span></h3><h4><span class="editsection"></span> <span class="mw-headline" id="Sumbu-y">Sumbu-y</span></h4><dl><dd>
<dl><dd><img alt="y = mx + b,\," class="tex" src="http://upload.wikimedia.org/math/d/2/4/d24ebc87176b242c935535a363c5fc10.png" /></dd></dl></dd><dd>dimana m merupaka gradien dari garis persamaan, dan titik koordinat <i>y</i> adalah persilangan dari sumbu-<i>y</i>. Ini dapat digambarkan dengan <i>x = 0</i>, yang memberikan nilai <i>y = b</i>. Persamaan ini digunakan untuk mencari sumbu-<i>y</i>, dimana telah diketahui nilai dari x. <i>Y</i> dalam rumus tersebut merupakan koordinat <i>y</i> yang anda taruh di grafik. Sedangkan <i>X</i> merupakan koordinat <i>x</i> yang anda taruh di grafik.</dd></dl><h4><span class="editsection"></span><span class="mw-headline" id="Sumbu-x">Sumbu-x</span></h4><dl><dd>
<dl><dd><img alt="x = \frac{y}{m} + c,\," class="tex" src="http://upload.wikimedia.org/math/9/d/2/9d28e625a19c92f6e4d399c9ef16b5e2.png" /></dd></dl></dd><dd>dimana m merupakan gradien dari garis persamaan, dan <i>c</i> adalah titik potong-<i>x</i>, dan titik koordinat <i>x</i> adalah persilangan dari sumbu-<i>x</i>. Ini dapat digambarkan dengan <i>y = 0</i>, yang memberikan nilai <i>x = c</i>. Bentuk <i>y/m</i> dalam persamaan sendiri berarti bahwa membalikkan gradien dan mengalikannya dengan <i>y</i>. Persamaan ini tidak mencari titik koordinat <i>x</i>, dimana nilai <i>y</i> sudah diberikan.</dd></dl>Yenni Alexhttp://www.blogger.com/profile/04523097906510596539noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7055081509884195442.post-69009886865323673732011-06-09T01:35:00.001-07:002011-06-09T01:35:59.808-07:00VEKTOR<link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CSTATIO%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CSTATIO%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_editdata.mso" rel="Edit-Time-Data"></link><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CSTATIO%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_oledata.mso" rel="OLE-Object-Data"></link><o:smarttagtype name="State" namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags"></o:smarttagtype><o:smarttagtype name="City" namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags"></o:smarttagtype><o:smarttagtype name="place" namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags"></o:smarttagtype><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CSTATIO%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx" rel="themeData"></link><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CSTATIO%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml" rel="colorSchemeMapping"></link> <m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent><style>
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:Wingdings;
panose-1:5 0 0 0 0 0 0 0 0 0;
mso-font-charset:2;
mso-generic-font-family:auto;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:0 268435456 0 0 -2147483648 0;}
@font-face
{font-family:"Cambria Math";
panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:roman;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-1610611985 1107304683 0 0 159 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
margin:0in;
margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman","serif";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";}
.MsoChpDefault
{mso-style-type:export-only;
mso-default-props:yes;
font-size:10.0pt;
mso-ansi-font-size:10.0pt;
mso-bidi-font-size:10.0pt;}
@page Section1
{size:595.35pt 842.0pt;
margin:113.4pt 85.05pt 85.05pt 113.4pt;
mso-header-margin:.5in;
mso-footer-margin:.5in;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
/* List Definitions */
@list l0
{mso-list-id:286814162;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:227968158 67698703 854633154 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;}
@list l0:level1
{mso-level-tab-stop:.5in;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-.25in;}
@list l0:level2
{mso-level-number-format:alpha-upper;
mso-level-tab-stop:1.0in;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-.25in;}
@list l1
{mso-list-id:320353486;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:-1026531862 67698713 737208896 976890072 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;}
@list l1:level1
{mso-level-number-format:alpha-lower;
mso-level-tab-stop:.5in;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-.25in;}
@list l1:level2
{mso-level-number-format:bullet;
mso-level-text:-;
mso-level-tab-stop:1.0in;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-.25in;
font-family:"Times New Roman","serif";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";}
@list l1:level3
{mso-level-tab-stop:117.0pt;
mso-level-number-position:left;
margin-left:117.0pt;
text-indent:-.25in;}
@list l2
{mso-list-id:890073494;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:1742534436 67698703 -1525088644 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;}
@list l2:level1
{mso-level-tab-stop:.5in;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-.25in;}
@list l2:level2
{mso-level-number-format:alpha-lower;
mso-level-tab-stop:1.0in;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-.25in;}
@list l3
{mso-list-id:1537695257;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:-1973881900 67698709 -1548431842 -1641790106 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;}
@list l3:level1
{mso-level-number-format:alpha-upper;
mso-level-tab-stop:.5in;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-.25in;}
@list l3:level2
{mso-level-tab-stop:1.0in;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-.25in;}
@list l3:level3
{mso-level-number-format:alpha-lower;
mso-level-tab-stop:117.0pt;
mso-level-number-position:left;
margin-left:117.0pt;
text-indent:-.25in;}
@list l4
{mso-list-id:1762607635;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:856700070 1179397806 1525055262 1048355682 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;}
@list l4:level1
{mso-level-number-format:alpha-upper;
mso-level-tab-stop:.5in;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-.25in;}
@list l4:level2
{mso-level-tab-stop:1.0in;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-.25in;}
@list l4:level3
{mso-level-number-format:alpha-lower;
mso-level-tab-stop:117.0pt;
mso-level-number-position:left;
margin-left:117.0pt;
text-indent:-.25in;}
@list l5
{mso-list-id:2013218145;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:114342842 67698703 613722484 -2071547468 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;}
@list l5:level1
{mso-level-tab-stop:.5in;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-.25in;}
@list l5:level2
{mso-level-number-format:alpha-lower;
mso-level-tab-stop:1.0in;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-.25in;}
@list l5:level3
{mso-level-text:"%3\)";
mso-level-tab-stop:117.0pt;
mso-level-number-position:left;
margin-left:117.0pt;
text-indent:-.25in;}
@list l6
{mso-list-id:2044868198;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:-301060096 1105239124 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;}
@list l6:level1
{mso-level-number-format:alpha-lower;
mso-level-tab-stop:.75in;
mso-level-number-position:left;
margin-left:.75in;
text-indent:-.25in;}
ol
{margin-bottom:0in;}
ul
{margin-bottom:0in;}
-->
</style></m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
Yenni Alexhttp://www.blogger.com/profile/04523097906510596539noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7055081509884195442.post-5848066207275992242011-06-09T01:25:00.001-07:002011-06-09T01:25:47.683-07:00Definisi Jamur<div class="post-body entry-content"><style>
.fullpost{display:inline;}
</style> CIRI-CIRI UMUM JAMUR<br />
Jamur merupakan kelompok organisme eukariotik yang membentuk dunia jamur atau regnum fungi. Jamur pada umumnya multiseluler (bersel banyak). Ciri-ciri jamur berbeda dengan organisme lainnya dalam hal cara makan, struktur tubuh, pertumbuhan, dan reproduksinya.<br />
<br />
1. Struktur Tubuh<br />
<br />
Struktur tubuh jamur tergantung pada jenisnya. Ada jamur yang satu sel, misalnyo khamir, ada pula jamur yang multiseluler membentuk tubuh buah besar yang ukurannya mencapai satu meter, contohnyojamur kayu. Tubuh jamur tersusun dari komponen dasar yang disebut hifa. Hifa membentuk jaringan yang disebut miselium. Miselium menyusun jalinan-jalinan semu menjadi tubuh buah.<br />
<a name='more'></a><br />
Gbr. Hifa yang membentuk miselium dan tubuh buah<br />
<br />
Hifa adalah struktur menyerupai benang yang tersusun dari dinding berbentuk pipa. Dinding ini menyelubungi membran plasma dan sitoplasma hifa. Sitoplasmanya mengandung organel eukariotik.<br />
Kebanyakan hifa dibatasi oleh dinding melintang atau septa. Septa mempunyai pori besar yang cukup untuk dilewati ribosom, mitokondria, dan kadangkala inti sel yang mengalir dari sel ke sel. Akan tetapi, adapula hifa yang tidak bersepta atau hifa senositik.<br />
Struktur hifa senositik dihasilkan oleh pembelahan inti sel berkali-kali yang tidak diikuti dengan pembelahan sitoplasma.<br />
Hifa pada jamur yang bersifat parasit biasanya mengalami modifikasi menjadi haustoria yang merupakan organ penyerap makanan dari substrat; haustoria dapat menembus jaringan substrat.<br />
<br />
2. Cara Makan dan Habitat Jamur<br />
Semua jenis jamur bersifat heterotrof. Namun, berbeda dengan organisme lainnya, jamur tidak memangsa dan mencernakan makanan. Clntuk memperoleh makanan, jamur menyerap zat organik dari lingkungan melalui hifa dan miseliumnya, kemudian menyimpannya dalam bentuk glikogen. Oleh karena jamur merupakan konsumen maka jamur bergantung pada substrat yang menyediakan karbohidrat, protein, vitamin, dan senyawa kimia lainnya. Semua zat itu diperoleh dari lingkungannya. Sebagai makhluk heterotrof, jamur dapat bersifat parasit obligat, parasit fakultatif, atau saprofit. Lihat Gambar 5.3.<br />
<br />
a. Parasit obligat<br />
merupakan sifat jamur yang hanya dapat hidup pada inangnya,<br />
sedangkan di luar inangnya tidak dapat hidup. Misalnya, Pneumonia<br />
carinii (khamir yang menginfeksi paru-paru penderita AIDS).<br />
<br />
b. Parasit fakultatif<br />
adalah jamur yang bersifat parasit jika mendapatkan inang yang<br />
sesuai, tetapi bersifat saprofit jika tidak mendapatkan inang yang<br />
cocok.<br />
<br />
c. Saprofit<br />
merupakan jamur pelapuk dan pengubah susunan zat organik yang<br />
mati. Jamur saprofit menyerap makanannya dari organisme yang telah<br />
mati seperti kayu tumbang dan buah jatuh. Sebagian besar jamur<br />
saprofit mengeluar-kan enzim hidrolase pada substrat makanan untuk<br />
mendekomposisi molekul kompleks menjadi molekul sederhana sehingga<br />
mudah diserap oleh hifa. Selain itu, hifa dapat juga langsung<br />
menyerap bahanbahan organik dalam bentuk sederhana yang<br />
dikeluarkan oleh inangnya.<br />
<br />
Cara hidup jamur lainnya adalah melakukan simbiosis mutualisme. Jamur yang hidup bersimbiosis, selain menyerap makanan dari organisme lain juga menghasilkan zat tertentu yang bermanfaat bagi simbionnya. Simbiosis mutualisme jamur dengan tanaman dapat dilihat pada mikoriza, yaitu jamur yang hidup di akar tanaman kacang-kacangan atau pada liken.<br />
<br />
Jamur berhabitat pada bermacammacam lingkungan dan berasosiasi dengan banyak organisme. Meskipun kebanyakan hidup di darat, beberapa jamur ada yang hidup di air dan berasosiasi dengan organisme air. Jamur yang hidup di air biasanya bersifat parasit atau saprofit, dan kebanyakan dari kelas Oomycetes.<br />
<br />
3. Pertumbuhan dan Reproduksi<br />
Reproduksi jamur dapat secara seksual (generatif) dan aseksual (vegetatif). Secara aseksual, jamur menghasilkan spora. Spora jamur berbeda-beda bentuk dan ukurannya dan biasanya uniseluler, tetapi adapula yang multiseluler. Apabila kondisi habitat sesuai, jamur memperbanyak diri dengan memproduksi sejumlah besar spora aseksual. Spora aseksual dapat terbawa air atau angin. Bila mendapatkan tempat yang cocok, maka spora akan berkecambah dan tumbuh menjadi jamur dewasa.<br />
<br />
Reproduksi secara seksual pada jamur melalui kontak gametangium dan konjugasi. Kontak gametangium mengakibatkan terjadinya singami, yaitu persatuan sel dari dua individu. Singami terjadi dalam dua tahap, tahap pertama adalah plasmogami (peleburan sitoplasma) dan tahap kedua adalah kariogami (peleburan inti). Setelah plasmogami terjadi, inti sel dari masing-masing induk bersatu tetapi tidak melebur dan membentuk dikarion. Pasangan inti dalam sel dikarion atau miselium akan membelah dalam waktu beberapa bulan hingga beberapa tahun. Akhimya inti sel melebur membentuk sel diploid yang segera melakukan pembelahan meiosis.<br />
<br />
4. Peranan Jamur<br />
Peranan jamur dalam kehidupan manusia sangat banyak, baik peran yang merugikan maupun yang menguntungkan. Jamur yang menguntungkan meliputi berbagai jenis antara lain sebagai berikut.<br />
a. Volvariella volvacea (jamur merang) berguna sebagai bahan pangan<br />
berprotein tinggi.<br />
b. Rhizopus dan Mucor berguna dalam industri bahan makanan, yaitu<br />
dalam pembuatan tempe dan oncom.<br />
c. Khamir Saccharomyces berguna sebagai fermentor dalam industri<br />
keju, roti, dan bir.<br />
d. Penicillium notatum berguna sebagai penghasil antibiotik.<br />
e. Higroporus dan Lycoperdon perlatum berguna sebagai dekomposer.<br />
<br />
Di samping peranan yang menguntungkan, beberapa jamur juga mempunyai peranan yang merugikan, antara lain sebagai berikut.<br />
a. Phytium sebagai hama bibit tanaman yang menyebabkan penyakit<br />
rebah semai.<br />
b. Phythophthora inf'estan menyebabkan penyakit pada daun tanaman<br />
kentang.<br />
c. Saprolegnia sebagai parasit pada tubuh organisme air.<br />
d. Albugo merupakan parasit pada tanaman pertanian.<br />
e. Pneumonia carinii menyebabkan penyakit pneumonia pada paru-paru<br />
manusia.<br />
f. Candida sp. penyebab keputihan dan sariawan pada manusia.</div>Yenni Alexhttp://www.blogger.com/profile/04523097906510596539noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7055081509884195442.post-52244429050487130952011-06-09T01:24:00.001-07:002011-06-09T01:24:18.508-07:00Materi Botani dan Zoologi PraktisTIU : Memahami dan mengapikasikan pengetahuan Botani dan Zoologi Praktis<br />
TIK :<br />
1. Mengertahui tumbuhan yang dapat dijadikan makanan, suber air, obat-obatan, tempat perlindungan, sarana memasak dan membuat api<br />
2. Mengetahui tumbuhan-tumbuhan yang berbahaya atau beracun<br />
3. Mengetahui manfaat hewan sebagai sumber makanan<br />
4. mengetahai hewan-hewan yang berbahaya<span id="more-136"></span><br />
Bahan Materi<br />
- Cara hidup di alam bebas dengan memanfaatkan pengetahuan Botani dan Zoologi Praktis.<br />
- Pengetahuan Botani dan Zoologi Praktis di alam bebas.<br />
- Manfaat tumbuhan, yaitu : dapat dikomsumsi sebagai makanan, sumber air minum, bahan obat-obatan, sarana memasak, untuk membuat api, dan untuk membuat tempat perlindungan (bivak).<br />
- Tumbuhan yang berbahaya bagi manusia.<br />
- Manfaat hewan sebagai bahan makanan dan penanda ke sumber air.<br />
- Hewan-hewan yang berbahaya bagi manusia.<br />
<a name='more'></a><br />
PENDAHULUAN<br />
Kegiatan alam terbuka (KAT) merupakan kegiatan yang penuh dengan tantangan dan resiko. Oleh karena itu, para penggiat seharusnya telah dibekali dengan pengetahuan-pengetahuan dasar mengenai KAT guna kelancaaran dan keberhasilan kegiatan tersebut. Adapun pengetahuan-pengetahuan tersebut antara lain, Persiapan Perjalanan Alam Terbuka (PPAT), Mountaineering, Navigasi Darat, Botani dan Zoologi Praktis, dan Survival, yang kesemuanya saling berkaitan.<br />
Pengetahuan mengenai Botani dan Zoologi Praktis sebagai salah satu pengetahuan dasar KAT sama pentingnya untuk diketahui disamping pengetahuan lainnya yang telah disebutkan di atas. karena tidak selamanya seorang penggiat alam dibuai dengan hal yang indah, sewaktu-waktu penggiat tersebut akan dihadapkan dengan keadaan survival yang berarti terancamnya kelangsungan kehidupan kita, itulah sebabnya pengetahuan survival yang masih ada kaitannya dengan pengetahuan Botani Zoologi Praktis merupakan pengetahuan dasar teknik hidup di alam bebas.<br />
BOTANI<br />
Pengertian Botani yaitu ilmu yang mempelajari tentang tumbuhan, namun pada materi ini yang dibahas hanya yang berhubungan dengan kegiatan alam terbuka, yaitu bagaimana kita dapat memanfaatkan tumbuhan untuk memenuhi kebutuhan kita, terutama pada keadaan survival.<br />
Pemanfaatan tumbuhan secara praktis di lapangan bagi kepentingan manusia, dapat dijadikan sebagai :<br />
a. Bahan Makanan<br />
Pedoman menkonsumsi tumbuhan sebagai makanan dilapangan :<br />
- Tumbuhan tersebut sudah dikenal dan biasa dimakan<br />
- Buah-buahan yang akan dimakan dan belum dikenal sebaiknya dioleskan sedikit dibibir dan ditunggu ada/tidak reaksi.<br />
- Sebaiknya makan tumbuhan jangan hanya satu jenis saja.<br />
- Sebaiknya bagian yang akan dimakan daunnya masih muda (pucuknya)<br />
- Apabila daunnya yang akan dikonsumsi maka sebaiknya tidak bergetah atau berbulu.<br />
- Tumbuhan yang tidak berbau busuk.<br />
- Tumbuhan yang dimakan oleh hewan menyusui (mamalia).<br />
- Tumbuhan tersebut tidak hidup menyendiri (soliter).<br />
- Apabila Buahnya yang akan dikonsumsi maka buah tersebut tidak berwarna mencolok.<br />
- Buah-buahan yang berwarna ungu sebaiknya tidak di makan karena dikhawatirkan mengandung racun alkaloid<br />
Contoh jenis tumbuhan yang dapat di konsumsi<br />
- Umbi Talas (Colocasia sp.), Rumput Teki (Cyperus rotondus)<br />
- Arbei hutan (Rubus sp). Markisa (Passiplora guandrangularis), Bune (Antidesma bunius (L) Spreng).<br />
- Biji muda Sengon (Albizia lophata) dan Kaliandra (Caliandra Cahartica).<br />
- Daun muda Paku Tiang (alsophila glauca), selada air (Nasturtium officinale).<br />
- Daun Begonia (Begonia sp.), Rebung Bambu (Bambusa sp.).<br />
- Bunga Honje atau Kecombrang (Nicolara sp.) dan Bunga Turi (Sesbania glandiflora).<br />
- Pisang Hutan muda (Musa sp.) yang dapat dimakan yaitu : buah, jantung, batang bagian dalam dan bongkol pisang muda.<br />
- Jenis jamur hutan yang dapat dimakan dan mengandung protein tinggi yaitu Jamur Tiram (Pleutotus ostratus) dan Jamur Kuping (Auricularia jadae).<br />
b. Bahan Obat-Obatan<br />
Sudah sejak jaman dahulu manusia memanfaatkan tumbuhan sebagai bahan obat-obatan. Antara lain digunakan sebagai obat demam, sakit kepala sakit gigi, luka, digigit ular beracun dan lain sebagainya (Lihat Daftar Tumbuhan Obat)<br />
c. Tempat Berlindung<br />
Sebaiknya tempat berlindung (beristirahat) dialasi dengan dedaunan, dapat mencegah menghantarkan dingin langsung dari tanah, pohon tumbang dapat dijadikan sebagai tempat berlindung.<br />
d. Sumber Air<br />
Untuk mendapatkan air dari tumbuhan dapat dilakuan dengan cara:<br />
- Menyelubungkan ranting dan daunnya dengan sebuah kantong plastik yang ujungnya diikat, penguapan dari daun dapat menyebabkan pengembunan pada plastik bagian dalam.<br />
- Mengumpulkan embun dari tumbuhan dengan menggunakan kain.<br />
- Mengambil air dari batang tanaman rambat seperti rotan dengan cara memotong bagian atas setinggi mungkin dan bagian bawah yang dekat dengan tanah, air tetesannya dapat langsung diminum.<br />
- Mengambil air yang tertampung pada daun-daun yang lebar, misalnya pisang-pisangan dan talas-talasan biasanya setelah hujan atau embun di pagi hari. Pada ruas Bambu dan pada Kantung Semar, sebaiknya disaring dan dimasak dahulu karena sering terdapat serangga yang mati dan berbau.<br />
e. Bahan Untuk Menyalakan Api<br />
Pada daerah yang lembab dan basah, sebelum menyalakan api, kumpulkan dalu ranting-ranting kecil yang kering sebagai penyala awal yang mudah terbakar, atau dengan cara mengiris setipis mungkin kayu yang ada hingga menjadi serpihan. Untuk membuat api, dapat dilakukan dengan cara menggesekkan bambu dengan bambu (kayu kering) yang keras secara konstan dan cepat (gerakan seperti menggergaji) hingga panas dan mengeluarkan asap, simpan bahan penyala dekat sumbur panas lalu gesek kembali hingga bahan penyala terbakar.<br />
f. Sarana Kegiatan Memasak.<br />
Fasilitas di alam yang dapat digunakan sebagai sarana kegiatan memasak, seperti bambu atau kelapa yang masih muda yang dilubangi ujungnya, digunakan sebagai wadah memasak.<br />
Tumbuhan yang berbahaya<br />
Racun tumbuhan terdapat dalam akar, umbi, batang, ranting, daun, biji, dan bulu-bulu (trikoma). Racun tersebut dapat menyebabkan gatal-gatal pada kulit, dapat menyebabkan kebutaan jika terkena mata, bila masuk dalam peredaran darah dapat menyebabkan keracunan, atau dapat menyebabkan kita keracunan makanan melalui saluran pencernaan.<br />
Adapun ciri-ciri tumbuhan yang beracun antara lain :<br />
- Mempunyai getah seperti susu, biasanya beracun untuk dikomsumsi sebagai makanan.<br />
- Buah-buahan yang warnanya menyolok, biasanya beracun untuk dikomsumsi sebagai makanan.<br />
- Daun yang mempunyai bulu-bulu atau duri-duri halus, biasanya menimbulkan gatal-gatal.<br />
- Khusus untuk jamur, ciri-ciri yang beracun yaitu pada tangkai terdapat bagian yang menyerupai cincin, warna menyolok, berbau busuk, biasanya hidup pada tempat-tempat yang kotor(seperti kotoran hewan), jika diiris/dipotong dengan pisau perak meninggalkan bekas noda, jika dimasak dengan nasi akan meninggalkan warna gelap pada nasi disekitar jamur tersebut.<br />
ZOOLOGI<br />
Pengetahuan tentang hewan penting pula diketahui bagi para penggiat alam bebas. Dimana hewan dapat dimanfaatkan dalam usaha untuk menambah bahan makanan dan dapat dijadikan penanda ke sumber air. Oleh karena itu maka perlu juga diketahui mengenai perihal hewan-hewan dan kehidupan mereka. Cabang biologi yang mempelajari tentang hewan disebut Zoologi. Namun dalam materi ini hanya membahas mengenai peranan hewan bagi penggiat alam bebas<br />
Hewan dapat dikomsumsi sebagai makanan, namun sebelumnya diperhatikan dahulu bahwa :<br />
- Pada umumnya hewan bersifat mobil.<br />
- Ukuran tubuh hewan sangat bervariasi<br />
- Hewan mempunyai pola pewaktuan aktivitasnya, dapat aktif di siang hari atau aktif di malam hari.<br />
Hal-hal yang perlu diperhatikan tentang kehadiran suatu jenis hewan :<br />
- Distribusi lokal dan regoinal serta kelimpahan populasi.<br />
- Pengaturan fisiologis, respon, adaptasi struktural dan perilaku perubahan terhadap perubahan<br />
- Perilaku dan aktivitas hewan dalam habitatnya.<br />
- Perubahan-perubahan secara berkala (harian, musiman, dll) dari kehadiran aktivitas atau kelimpahan populasi hewan.<br />
- Dinamika populasi dan komonitas serta pola interaksi-interaksi hewan dalam populasi dan komunitas.<br />
Peran hewan<br />
Sebagai sumber makanan<br />
Hal yang perlu diperhatikan :<br />
- Jenis hewan tersebut<br />
- Tempat hidup atau habitatnya<br />
- Ukuran tubuhnya<br />
- Makanannya<br />
- Pola tingkah laku hewan tersebut.<br />
Hewan yang dapat dimakan antara lain :<br />
- Mollusca (kerang-kerangan)<br />
- Annelida (cacing)<br />
- Insecta (serangga)<br />
- Crustacea (udang-udangan)<br />
- Pisces (ikan)<br />
- Amfibia (katak)<br />
- Reptilia (hewan melata)<br />
- Mamalia (hewan menyusui)<br />
- Aves (bangsa murung)<br />
Penanda ke sumber air<br />
- Hewan bertulang belakang (Vertebrata), jejaknya yang menuruni lembah biasanya menuju ke sumber air.<br />
- Burung, jika terbang rendah secara langsung biasanya menuju ke sumber air dan jika terbangnya singgah-singgah biasanya berasal dari sumber air.<br />
- Serangga, biasanya hidup tidak jauh dari sumber air.<br />
HEWAN YANG BERBAHAYA DAN BERBISA<br />
Hewan dapat pula menimbulkan bahaya bagi manusia. Hal ini dapat disebabkan jika ia merasa terganggu dan dengan alat pembela dirinya maka hewan tersebut menyerang. Adapun jenis hewan yang berbahaya dan berbisa yang bisa kita jumpai di alam terbuka adalah sebagai berikut :<br />
- Nyamuk Malaria (Anopheles sp.)<br />
- Agas<br />
- Semut Api<br />
- Tawon atau lebah (Apis sp.)<br />
- Kelabang (Centripoda)<br />
- Kalajengking (Heterometrus cyaneus)<br />
- Pacet (Haemadipsa zeylanica) dan Lintah (Hirudineae sp.)<br />
- Harimau (Panthera tigris) dan Macan Kumbang (Panthera pardus)<br />
- Buaya (Crocodilla pororsus)<br />
- Ular (Ophidia)<br />
Beberapa petunjuk untuk mengidentifikasi ular berbisa :<br />
- Tidak semua ular berbisa kepalanya segitiga, tetapi ular yang kepalanya segitiga adalah berbisa.<br />
- Pada punggungnya berlunas sehingga membentuk garis punggung mulai dari belakang sampai ekor.<br />
- Mempunyai kelenjar gigi bisa pada bagian kepala.<br />
- Jika menggigit, meninggalkan bekas gigitan berupa dua buah lubang (gigi bisa).<br />
DAFTAR TUMBUHAN OBAT<br />
Beberapa jenis tumbuhan yang biasa dijumpai di alam terbuka/lapangan yang dapat di manfaatkan sebagai obat, antara lain :<br />
1. Arbenan (Dechesnea indica)<br />
Kegunaan :<br />
- Muntah darah: Caranya herba segar ditumbuk kemudian diberi air ±1 gls dicampur dengan gula merah secukupnya kemudian di tim, saring, setelah dingin baru diminum<br />
- Batuk, Flu/influensa: Herba digodok kemudian airnya diperas lalu diminum.<br />
- Digigit ular atau serangga: Herba segar ditumbuk sampai lumat kemudian dibubuhkan di tempat yang tersengat atau tempat yang sakit.<br />
2. Asam (Tamarindus indica L.)<br />
Kegunaan :<br />
- Bisul: Biji asam ditumbuk hingga halus diberi sedikit air garam dan dipakai untuk menurap bisul, lalu dibalutkan dan diganti 2 kali sehari.<br />
- Sariawan: Kumur-kumur dengan air asam<br />
- Demam: Daun asam ditumbuk kemudian perasan airnya diminum<br />
- Rematik/bengkak terpukul: Daun muda asam dan rimpang kunyit digiling halus, seduh dengan sedikit air panas kemudian dipakai untuk menurap bagian yang sakit. Atau buah asam tanpa biji dilumatkan seperti bubur kemudian dipanaskan sebentar kemudian dipakai untuk menurap bagian yang sakit.<br />
- Keseleo : Daun segar dicuci kemudian ditumbuk halus seperti bubur kemudian diturapkan ke tempat yang sakit.<br />
3. Bandotan (Ageratum longzoldes L.)<br />
Kegunaan :<br />
- Demam, malaria dan radang paru (pnemonia): Herba kering dimasak dengan air kemudian airnya diminum sehari 2x.<br />
- Keseleo: Daun bandotan dilumatkan kemudian dibalurkan di tempat yang sakit atau diturapkan pada bagian yang sakit, diganti 2x sehari.<br />
4. Nangka (Arthocarpus heterophyllus )<br />
Kegunaan :<br />
- Luka luar, borok: Daun dilumatkan menjadi bubuk kemudian dibubuhkan ditempat yang sakit.<br />
- Bisul, gigitan ular: Getah nangka dibubuhkan pada tempat yang sakit.<br />
- Sembelit: Buah nangka dimakan<br />
- Demam, malaria: Kayu nangka di rebus kemudian diminum.<br />
- Diare dan demam: Akar di rebus kemudian diminum airnya.<br />
5. Teki (Cyperus rotundus)<br />
Kegunaan :<br />
- Bisul, luka tepukul, memar, gatal-gatal pada kulit: Teki dicuci digiling halus, kemudian ditempelkan pada bagian yang sakit.<br />
6. Pepaya (Carica papaya L.)<br />
Kegunaan :<br />
- Malaria : Daun pepaya muda yang segar dicuci, digiling hingga halus dan tambahkan ¾ gelas air masak dan garam secukupnya, diperas, disaring dan diminum 3 x sehari.<br />
- Digigit ular berbisa: 5 jari akar pepaya dicuci, ditumbuk hingga halus dan ditambahkan dengan air garam tumbuk hingga seperti bubur, turapkan pada bekas gigitan lalu balut ganti 2x sehari-hari.<br />
- Sakit maag: 1 buah pepaya masak, kupas, cuci dengan air masak yang diberi air garam, dimakan 2x sehari, sehabis makan nasi.<br />
- Kaki gajah: Daun pepaya secukupnya dimasak dipakai merendam kaki yang membesar.<br />
- Luka bakar: Getah pepaya diusap ditempat pada luka bakar agar mencegah timbulnya lepuhan.<br />
7. Senggani (Melastoma candidum)<br />
Kegunaan :<br />
- Sariawan, diare: 2 lembar daun muda dicuci lalu dibilas dengan air matang, kunyah dengan garam secukupnya lalu ditelan, buah dimakan sebagai obat sariawan.<br />
- Menetralkan racun singkong: 60 – 90 gram daun atau akar digodok, lalu diminum.<br />
8. Cengkeh (Egunia aromatika (L))<br />
Kegunaan :<br />
- Sakit perut, mulas dan mual: cara penanggulangannnya adalah 10 tetes minyak cengkeh seduh dengan ¼ cangkir air panas ditambahkan dengan 1 sendok makan madu, aduk sampai rata, selagi hangat minum 2 kali sehari.<br />
- Muntah karena lambung dingin, mual dan amandel: Beberapa butir cengkeh diseduh diminum sebagai teh.<br />
- Sakit gigi: 10 biji cengkeh disangrai hingga hangus kemudian giling, kemudian masukan ke dalam lubang gigi yang sakit tutup dengan kapas.<br />
9. Ketimun (Cucumus sativus L.)<br />
Kegunaan :<br />
- Tekanan darah tinggi: 2 buah ketimun di parut kemudian di peras air perasan tersebut di minum.<br />
- Demam: ketimun dicuci kemudian di parut, hasil parutan di kompreskan di atas perut.<br />
10. Kunyit (Curcuma Longa Linn).<br />
Kegunaan :<br />
- Demam, pilek dan hidung tersumbat: 20 gr rimpang segar, cuci, parut dan tambahkan ½ gls air matang kemudian di aduk dan di peras dengan sepotong kain, air perasan tersebut di minum 2 kali sehari, atau ambil sepotong kunyit, iris secukupnya , rebus dengan 1 gelas air sampai mendidih uapnya dihirup melalui lubang hidung yang tersumbat.<br />
11. Lengkuas (Alpina galanga (L) Willd)<br />
Kegunaan :<br />
Menghilangkan Rasa dingin, Kembung, muntah, mual, diare, kurang napsu makan: 3 – 6 gr lengkuas direbus, kemudian airnya diminum.<br />
12. Bakung putih (Ctinum aciaticum L.)<br />
Kegunaan :<br />
- Sakit gigi: akar bakung digiling, lalu ditempelkan pada bagian yang sakiit, atau akar direbus dengan air bersih hingga mendidih lalu air hasil rebusan dikumur lalu dibuang.<br />
- Keseleo: Daun bakung dihangatkan di atas api kecil hingga layu kemudian ditempelkan pada bagian yang sakit.<br />
- Bisul, radang kulit bernanah, bengkak: Daun dan bunga dicuci dan dihaluskan kemudian ditambahkan sedikit madu, kemudian ditempelkan pada bagian yang sakit.<br />
- Luka karena benda beracun: Umbi bakung dicuci kemudian dihaluskan, ditempelkan pada bagian yang luka.<br />
- Mengatasi buang air yang tidak lancar: daun diolesi dengan minyak kelapa lalu ditempelkan pada daerah kandung kemih.<br />
- Luka akibat benda beracun, digigit ular: 5 – 10 gr umbi dicuci, dihaluskan, disaring kemudian airnya diminum dan ampasnya ditempelkan pada bagian yang luka kemudian dibalutkan.<br />
Catatan: Tumbuhan bakung mengandung racun, terutama dibagian umbinya, gunakan secara hati-hati.<br />
13. Begonia (Begonia sp.)<br />
Kegunaan :<br />
Sakit tenggorokan: 15 gr umbi begonia dicuci kemudian diiris-iris, tambahkan 300 cc air lalu dihaluskan, air tersebut dipakai untuk kumur-kumur.<br />
14. Bugenfil (Bougainvilaea glabra Chaicy)<br />
Kegunaan :<br />
Bisul: dengan cara bunga bugenfil dan daun cocor bebek, dibersihkan kemudian dihaluskan dan ditempelkan pada bagian yang sakit.<br />
15. Bunga Matahari (Helianthius annus L)<br />
Kegunaan :<br />
- Sakit gigi: 60 gr dasar bunga + 5 gr jahe di rebus dengan 600 cc hingga menjadi 300 cc, kemudian disaring, lalu diminum selagi hangat.<br />
- Sakit perut saat datang haid: 30 gr bagian dasar bunga matahari + gula merah secukupnya direbus dengan air secukupnya, disaring lalu air tersebut diminum.<br />
16. Bunga Tasbih (Canna Indica)<br />
Kegunaan :<br />
- Luka berdarah: radang kulit bernanah, jerawat: akar atau rimpang segar bunga tasbih secukupnya dihaluskan kemudian ditempelkan pada bagian yang sakit.<br />
- Ambein: 30 – 60 gr, akar rimpang direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring kemudian diminum.<br />
17. Bungur (Lagerstromia indica L)<br />
Kegunaan :<br />
- Migrain atau sakit kepala sebelah: 30 gr daun dan akar dimasak bersama 60 gr daging sapi lalu dimakan<br />
- Sakit gigi: 15 gr akar bungur dimasak bersama dengan daging ayam atau sapi hingga matang lalu dimakan.<br />
18. Kembang merak (Caesalpina pulcherrima (L))<br />
Kegunaan :<br />
- Luka terpukul: Bunga dihaluskan lalu ditempelkan pada bagian yang sakit.<br />
- Penyakit kulit: Daun dihaluskan lalu ditempelkan pada bagian yang sakit.<br />
- Sariawan: Daun kembang merak direbus hingga mendidih, disaring airnya dipakai berkumur-kumur.<br />
- Perut kembung: Daun + alang-alang + bawang putih ditumbuk halus lalu dibalurkan pada perut yang kembung<br />
- Panas: Bunga kembang merak direbus lalu disaring dan diminum.<br />
- Diare akut: Kulit batang ditumbuk halus, diseduh dengan 100 cc air lalu diminum hangat-hangat.<br />
Catatan : Wanita hamil di larang minum obat ini.<br />
19. Kembang pukul empat (Mirabilis jalapa L)<br />
Kegunaan :<br />
- Bisul: daunnya dihaluskan ditambahkan sedikit garam dan ditempelkan pada bisul dan dibalutkan kain kasa.<br />
- Jerawat: Buahnya dibuat zat tepung dan ditambahkan air secukupnya lalu diolesi muka yang berjerawat.<br />
- Koreng, luka terpukul, eksim: Tumbuhan segar secukupnya dihaluskan lalu ditempelkan pada bagian yang sakit atau direbus dengan air secukupnya, digunakan untuk mencuci bagian yang sakit.<br />
- Amandel, radang tenggorokan: akar kembang pukul empat dibersihkan kemudian dijus, lalu airnya diminum.<br />
20. Tomat (Lycopersicon esculentum)<br />
Keguanan :<br />
- Kulit terbakar sinar matahari: Daun muda setelah dicuci bersih, diremas, dibalutkan ke kulit yang terbakar.<br />
- Demam: 3 buah tomat masak dicuci dan dipotong-potong, diremas dengan ½ cangkir air masak dan 1 sendok makan madu, peras dan saring lalu diminum 3 kali sehari.<br />
21. Melati (Jasminum sambac)<br />
Kegunaan :<br />
- Luka, patah tulang, keseleo: Akar melati secukupnya dicuci dan dihaluskan lalu dimasak, kemudian ditempelkan pada bagian yang sakit dan dibalutkan dengan kain kasa.<br />
- Susah tidur (Insomnia): 1 – 1,5 gr akar dicuci bersih, digiling tambahkan air masak secukupnya, saring kemudian diminum.<br />
- Radang mata merah: Bagian bunga dicuci bersih lalu digodok sebagian air diminum dan sebagian lagi untuk mencuci mata.<br />
- Bengkak akibat gigitan binatang: Daun atau bunga secukupnya dicuci, digiling halus, tempel ke tempat yang sakit.<br />
- Demam, sakit kepala: 10 gr daun dan 10 bunga melati, diremas-remas, direndam dengan air secukupnya air tersebut digunakan untuk mengompres.atau akarnya dilumatkan dan ditempelkan pada dahi.<br />
- Cacingan: 15 gr akar + 1 pilah daun pepaya direbus dengan 600 cc air rebus hingga air menjadi 300 cc lalu disaring, air saringan diminum hangat-hangat..<br />
- Sesak napas: 10 lembar daun melati direbus dengan 600 cc air rebus hingga mendidih, tunggu hingga air rebusan menjadi 300 cc kemudian beri dengan garam secukupnya, saring dan minum 2x sehari sebanyak 150 cc.<br />
Catatan: wanita hamil dan dalam kondisi lemah dilarang menkomsumsi obat ini.<br />
22. Widuri (Calotropis gigantea).<br />
Kegunaan :<br />
- Gigi rusak: Getah widuri 3 – 4 tetes dengan kapas dan dilumurkan pada gigi yang rusak dan jangan sampai kena gigi yang sehat.<br />
- Kutil: Getah widuri + kapur sirih diolesi pada kutil 2 –3 kali sehari.<br />
- Eksim: Getah dioleskan 2 – 3 kali sehari.<br />
23. Alang-alang (Imperata cylindrica)<br />
Kegunaan :<br />
- Muntah darah, mimisan: 30 –60 gr akar segar yang telah dibersihkan, dipotong-potong lalu digodok dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas, minum setelah dingin.<br />
24. Bayam duri (Amaranthus spinosus)<br />
Kegunaan :<br />
- Sakit kerongkongan: 45 gr akar segar dicuci bersih, digodok, minum.<br />
- Demam: 1 genggam daun segar dicuci, digiling halus dan ditambahkan air secukupnya dan dikompreskan pada dahi.<br />
25. Belimbing manis (Averrhoa carambola)<br />
Kegunaan :<br />
- Influenza, sakit tenggorokan: 90 – 120 gr buah belimbing segar diparut, air perasannya diminum, atau buahnya dimakan.<br />
- Bisul: daun segar secukupnya dicuci, digiling, diaduk dengan air cucian beras, sampai menjadi adonan seperti bubur, tempelkan ke tempat yang sakit lalu dibalut.<br />
- Malaria: 15 –24 gr Bunga kering diseduh dengamn air yang mendidih, diminum 2 kali sehari.<br />
26. Cabe rawit (Capsicum frutescons)<br />
Kegunaan :<br />
- Sakit perut: Daun muda digiling halus lalu dicampurkan dengan sedikit kapur sirih dibalurkan pada perut yang sakit.<br />
- Frostbite: kulit cabe ditempelkan pada bagian yang sakit.<br />
27. Sambiloto (Andrographis pariculata)<br />
Kegunaan :<br />
- Batuk rejan: 3 lembar daun diseduh dengan air panas, dicampur dengan madu secukupnya minum sehari 3 kali.<br />
- Sakit gigi, infeksi telinga tengah, hidung berlendir: 9 – 15 gr herba segar digodok dan diminum atau dilumatkan dan diperas airnya untuk tetes telinga.<br />
- Digigit ular berbisa: Daun segar dilumatkan diaduk dengan tembakau (rokok) diturapkan pada tempat yang luka, 9 –15 gr daun segar, digodok,diminum.<br />
- Demam: Tumbuk segenggam daunnya dan 1 sloki air bersih, disaring, diminum daun segar sambiloto untuk mengompres badan yang panas.<br />
28. Jambu biji (Psidium guajava)<br />
Kegunaan :<br />
- Diare: 3 lembar daun jambu biji mudah dikunyah dengan sedikit garam kemudian ditelan, dikonsumsi 2 kali sehari, atau ditumbuk dengan ½ cangkir air, kemudian diperas lalu diminum.<br />
- Luka berdarah: Daun segar dilumatkan tempelkan pada bagian yang sakit.<br />
29. Jarak pagar (Jatropha capcar)<br />
Kegunaan :<br />
- Gatal-gatal, eksema: Daun dipanaskan diatas api sampai lemas,diremas untuk pemakaian setempat.<br />
- Jatuh, terpukul, bengkak: Daun segar dicuci bersih, kemudian diremukkan tempelkan pada bagian yang sakit.<br />
- Sakit gigi: Petik setangkai daun, getahnya diambil lalu dimasukkan pada lubang gigi yang saki.<br />
30. Kangkung (Ipomoer aquabiza)<br />
Kegunaan :<br />
- Keracunan makanan: 500 – 1000 gr kangkung segar cuci kemudian bilas dengan air matang, tumbuk lalu diperas airnya, kemudian diminum.<br />
- Mimisan: 50 gr kankung segar dicuci bersih kemudian ditambah gula secukupnya, digiling halus kemudian diseduh dengan air panas setelah dingin disaring kemudian diminum.<br />
- Susah tidur, sembelit: Batang dan daun direbus dan dimakan sebagai lalap atau ditumis.<br />
- Badan lemah (Neurasthenia): Kangkung segar 1/3 genggam daun, ¼ genggam akar, dicuci ditumbuk halus tambhakan ½ cangkir air masak dan 1 sendok madu diperas, disaring minum 3 kali sehari.<br />
- Digigit ular: kangkung segar dicuci, ditumbuk halus, diperas airnya sampai terkumpul ½ mangkuk diminum bersama arak, ampasnya dibubuhkan pada tempat yang sakit.<br />
- Digigit lipan: Kangkung segar, setelah dicuci ditambahkan garam secukupnya digiling hingga halus, dibubuhkan pada tempat yang sakit, lalu dibalutkan.<br />
31. Pacing (Costus speciosus)<br />
Kegunaan :<br />
- Digigit ular: Satu batang paling seutuhnya dicuci lalu ditumbuk halus, beri air garam ampasnya untuk menurap luka gigitan ular lalu dibalutkan sehari 2 kali.<br />
- Radang mata: 3 jari batang paling cuci ditumbuk, peras dan saring airnya untuk ditetesi pada mata yang sakit, 3 – 4 kali perhari sebanyak 2 tetes.<br />
32. Pohon Sig Sag (Pedilanthus tithymaloides)<br />
Kegunaan :<br />
- Borok, koreng, luka berdarah: Tanaman segar dicuci bersih, digiling bubuhi ke tempat yang sakit<br />
- Gigitan lipan atau kelabang, bengkak terpukul: Tanaman dilumatkan dan dibubuhkan ke tempat yang sakit.<br />
33. Pule pandak (Ranfolvia serpentina)<br />
Kegunaan :<br />
- Sakit kerongkongan: Akar secukupnya di iris tipis-tipis akar tersebut dihisap seperti permen<br />
- Sakit kepala, susah tidur, pusing, demam, radang kantung empedu, luka terpukul, kurang napsu makan, sakit perut: 10 -15 gr akar digodok diminum.<br />
- Demam influenza : 25 gram daun digodok diminum<br />
- Luka terpukul atau digigit ular: Daun segar dilumatkan,dibubuhkan pada tempat yang sakit.<br />
- Luka berdarah: Daun muda secukupnya ditumbuk dan dibubuhi pada tempat yang sakit.<br />
34. Rumput bambu (Lophatherum gracile)<br />
Kegunaan :<br />
- Demam, gelisah, haus: 10-15 gr daun atau akar dicuci bersih, lalu digodok, minum setelah dingin .<br />
- Demam, haus, air kemih sedikit termasuk infeksi akut pada saluran kemih: 3 – 9 gr daun dan batang dicuci bersih lalu digodok dan diminum sebagai teh.<br />
- Bisul pada kelopak mata (hordeolum), dan luka pada selaput bening mata: Batang dan daun dicuci bersih, dibilas dengan air matang, ditumbuk halus lalu diperas, air perasan dipakai sebagai obat tetes.<br />
35. Srikaya (Annona squamosa L.)<br />
Kegunaan :<br />
- Borok, bisul yang keras: daun secukupnya setelah dicuci bersih digiling halus sampai menjadi bubur, tambahkan sedikit garam, dipakai untuk menurap bagian yang sakit. Air godokan daunnya digunakan untuk mencuci luka dn borok.<br />
- Tiba-tiba pingsan, menenangkan pada gangguan histeris: Daun secukupnya setelah dicuci bersih, lalu diremas atau ditumbuk halus, penderita menghirup bau remasan atau air perasan daun tersebut.<br />
- Obat luka: Daun secukupnya digodok, airnya untuk mencuci luka.<br />
36. Suruhan (Piperomis pellucida)<br />
Kegunaan :<br />
- Sakit kepala: seluruh tumbuhan dilumatkan, ditempelkan ke tempat yang sakit.<br />
- Sakit perut: 30 gr herb segar setelah dicuci ditumbuk halus, air perasannya diminum.Yenni Alexhttp://www.blogger.com/profile/04523097906510596539noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7055081509884195442.post-75471781333383220162011-06-09T01:21:00.000-07:002011-06-09T01:21:13.761-07:00EKOSISTEM<table align="center" border="0" cellpadding="0" cellspacing="0"><tbody>
<tr> <th height="380" scope="col" valign="top" width="47%"> <h1><span class="style98">Pengertian Ekosistem</span> </h1><div align="right" class="textfile2"> Pengertian ekosistem pertama kali dikemukakan oleh seorang ahli ekologi berkebangsaan Inggris bernama A.G. Tansley pada tahun 1935, walaupun konsep itu bukan merupakan konsep yang baru. Sebelum akhir tahun 1800-an, pernyataan-pernyataan resmi tentang istilah dan konsep yang berkaitan dengan ekosistem mulai terbit cukup menarik dalam literatur-literatur ekologi di Amerika, Eropa, dan Rusia (Odum, 1993).</div></th><th align="center" scope="col" valign="middle" width="53%"><a href="http://www.irwantoshut.net/miracle_tree_12.jpg" imageanchor="1"><img alt="Definisi
Ekosistem" border="0" height="250" src="http://www.irwantoshut.net/miracle_tree_12.jpg" width="300" /><a name='more'></a></a></th> </tr>
</tbody></table><table align="center" border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" height="280" style="width: 336px;"><tbody>
<tr> <th scope="col"><script type="text/javascript">
<!--
google_ad_client = "pub-0765223009846970";
/* 336x280, created 3/3/09 */
google_ad_slot = "7598452039";
google_ad_width = 336;
google_ad_height = 280;
//
</script><script src="http://pagead2.googlesyndication.com/pagead/show_ads.js" type="text/javascript">
</script><ins style="border: medium none; display: inline-table; height: 280px; margin: 0pt; padding: 0pt; position: relative; visibility: visible; width: 336px;"><ins id="aswift_0_anchor" style="border: medium none; display: block; height: 280px; margin: 0pt; padding: 0pt; position: relative; visibility: visible; width: 336px;"><iframe allowtransparency="true" frameborder="0" height="280" hspace="0" id="aswift_0" marginheight="0" marginwidth="0" name="aswift_0" onload="var
i=this.id,s=window.google_iframe_oncopy,H=s&&s.handlers,h=H&&H[i],w=this.contentWindow,d;try{d=w.document}catch(e){}if(h&&d&&(!d.body||!d.body.firstChild)){if(h.call){i+='.call';setTimeout(h,0)}else
if(h.match){i+='.nav';w.location.replace(h)}s.log&&s.log.push(i)}" scrolling="no" style="left: 0pt; position: absolute; top: 0pt;" vspace="0" width="336"></iframe></ins></ins> </th> </tr>
</tbody></table><div class="textfile2">Beberapa definisi tentang ekosistem dapat diuraikan sebagai berikut : <br />
<br />
(1). Ekosistem adalah suatu unit ekologi yang di dalamnya terdapat hubungan antara struktur dan fungsi. Struktur yang dimaksudkan dalam definisi ekosistem tersebut adalah berhubungan dengan keanekaragaman spesies (species diversity). Ekosistem yang mempunyai struktur yang kompleks, memiliki keanekaragaman spesies yang tinggi. Sedangkan istilah fungsi dalam definisi ekosistem menurut A.G. Tansley berhubungan dengan siklus materi dan arus energi melalui komponen komponen ekosistem.<br />
<br />
(2). Ekosistem atau sistem ekologi adalah merupakan pertukaran bahan-bahan antara bagian-bagian yang hidup dan yang tak hidup di dalam suatu sistem. Ekosistem dicirikan dengan berlangsungnya pertukaran materi dan transformasi energi yang sepenuhnya berlangsung diantara berbagai komponen dalam sistem itu sendiri atau dengan sistem lain di luarnya. <br />
<br />
(3). Ekosistem adalah tatanan dari satuan unsur-unsur lingkungan hidup dan kehidupan (biotik maupun abiotik) secara utuh dan menyeluruh, yang saling mempengaruhi dan saling tergantung satu dengan yang lainnya. Ekosistem mengandung keanekaragaman jenis dalam suatu komunitas dengan lingkungannya yang berfungsi sebagai suatu satuan interaksi kehidupan dalam alam (Dephut, 1997). <br />
<br />
(4). Ekosistem, yaitu tatanan kesatuan secara kompleks di dalamnya terdapat habitat, tumbuhan, dan binatang yang dipertimbangkan sebagai unit kesatuan secara utuh, sehingga semuanya akan menjadi bagian mata rantai siklus materi dan aliran energi (Woodbury, 1954 dalam Setiadi, 1983). <br />
<br />
(5). Ekosistem, yaitu unit fungsional dasar dalam ekologi yang di dalamnya tercakup organisme dan lingkungannya (lingkungan biotik dan abiotik) dan di antara keduanya saling memengaruhi (Odum, 1993). Ekosistem dikatakan sebagai suatu unit fungsional dasar dalam ekologi karena merupakan satuan terkecil yang memiliki komponen secara lengkap, memiliki relung ekologi secara lengkap, serta terdapat proses ekologi secara lengkap, sehingga di dalam unit ini siklus materi dan arus energi terjadi sesuai dengan kondisi ekosistemnya. <br />
<br />
(6). Ekosistem, yaitu tatanan kesatuan secara utuh menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi (UU Lingkungan Hidup Tahun 1997). Unsur-unsur lingkungan hidup baik unsur biotik maupun abiotik, baik makhluk hidup maupun benda mati, semuanya tersusun sebagai satu kesatuan dalam ekosistem yang masing-masing tidak bisa berdiri sendiri, tidak bisa hidup sendiri, melainkan saling berhubungan, saling mempengaruhi, saling berinteraksi, sehingga tidak dapat dipisah-pisahkan. <br />
<br />
(7). Ekosistem, yaitu suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya (Soemarwoto, 1983). Tingkatan organisasi ini dikatakan sebagai suatu sistem karena memiliki komponen-komponen dengan fungsi berbeda yang terkoordinasi secara baik sehingga masing-masing komponen terjadi hubungan timbal balik. Hubungan timbal balik terwujudkan dalam rantai makanan dan jaring makanan yang pada setiap proses ini terjadi aliran energi dan siklus materi.</div><a href="http://www.irwantoshut.net/agroforestry_scope.html" target="_blank"><img alt="komponen
ekosistem" border="0" height="300" src="http://www.irwantoshut.net/pict-agroforestri.jpg" width="400" /></a><br />
<br />
Komponen Ekosistem <br />
<br />
<br />
<table align="center" border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" height="60" style="width: 468px;"><tbody>
<tr> <th scope="col"><script type="text/javascript">
<!--
google_ad_client = "pub-0765223009846970";
/* 468x60, dibuat 10/11/23 */
google_ad_slot = "5956642838";
google_ad_width = 468;
google_ad_height = 60;
//-->
</script> <script src="http://pagead2.googlesyndication.com/pagead/show_ads.js" type="text/javascript">
</script><ins style="border: medium none; display: inline-table; height: 60px; margin: 0pt; padding: 0pt; position: relative; visibility: visible; width: 468px;"><ins id="aswift_1_anchor" style="border: medium none; display: block; height: 60px; margin: 0pt; padding: 0pt; position: relative; visibility: visible; width: 468px;"><iframe allowtransparency="true" frameborder="0" height="60" hspace="0" id="aswift_1" marginheight="0" marginwidth="0" name="aswift_1" onload="var
i=this.id,s=window.google_iframe_oncopy,H=s&&s.handlers,h=H&&H[i],w=this.contentWindow,d;try{d=w.document}catch(e){}if(h&&d&&(!d.body||!d.body.firstChild)){if(h.call){i+='.call';setTimeout(h,0)}else
if(h.match){i+='.nav';w.location.replace(h)}s.log&&s.log.push(i)}" scrolling="no" style="left: 0pt; position: absolute; top: 0pt;" vspace="0" width="468"></iframe></ins></ins></th> </tr>
</tbody></table><div class="style98">Komponen Ekosistem</div><div class="textfile2">Lingkungan ekosistem terdiri atas dua jenis : <br />
(1). Lingkungan biotik (komponen makhluk hidup), misalnya hewan, tumbuh-tumbuhan dan mikroba. <br />
(2). Lingkungan abiotik (komponen benda mati), misalnya cahaya, air, udara, tanah, dan energi. </div><img alt="komponen
ekosistem" height="300" src="http://www.irwantoshut.net/baluran-3.jpg" width="400" /><br />
<br />
Lingkungan Biotik dan Abiotik <br />
<div class="textfile2"> Dari segi makanan ekosistem memiliki 2 komponen yang biasanya secara bagian terpisah dalam ruang dan waktu yaitu:<br />
<br />
(1). Komponen autotrofik (<em>autotrophic</em>). Kata autotrofik berasal dari kata autos artinya sendiri, dan trophikos artinya menyediakan makanan. Komponen <em>autotrofik</em>, yaitu organisme yang mampu menyediakan atau mensintesis makanannya sendiri berupa bahan organik berasal dari bahan-bahan anorganik dengan bantuan klorofil dan energi utama berupa radiasi matahari. Oleh karena itu, organisme yang mengandung klorofil termasuk ke dalam golongan autotrof dan pada umumnya adalah golongan tumbuh-tumbuhan hijau. Pada komponen autotrofik terjadi pengikatan energi radiasi matahari dan sintesis bahan anorganik menjadi bahan organik kompleks.<br />
<br />
(2). Komponen heterotrofik (<em>heterotrofhic</em>). Kata heterotrof berasal dari kata hetero artinya berbeda atau lain, dan trophikos artinya menyediakan makanan. Komponen heterotrofik, yaitu organisme yang hidupnya selalu memanfaatkan bahan organik sebagai bahan makanannya, sedangkan bahan organik yang dimanfaatkan itu disediakan oleh organisme lain. Jadi, komponen heterotrofit memperoleh bahan makanan dari komponen autotrofik, kemudian sebagian anggota komponen ini menguraikan bahan organik kompleks ke dalam bentuk bahan anorganik yang sederhana dengan demikian, binatang, jamur, jasad renik termasuk ke dalam golongan komponen heterotrofik.</div><a href="http://www.irwantoshut.net/picture_indonesia_fauna.html" target="_blank"><img alt="ekosistem" border="0" height="512" src="http://www.irwantoshut.net/orang_utan.jpg" width="384" /></a> <div class="textfile2"> Ekosistem dari segi struktur terdiri dari 4 komponen :<br />
(1). Komponen abiotik<br />
(2). Komponen produsen<br />
(3). Komponen konsumen (herbivora, carnivora dan omnivora) <br />
(4). Komponen pengurai (dekomposer) </div><img alt="ekosistem" height="300" src="http://www.irwantoshut.net/gajah.jpg" width="400" />Yenni Alexhttp://www.blogger.com/profile/04523097906510596539noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7055081509884195442.post-52892355138879328942011-06-09T01:10:00.001-07:002011-06-09T01:10:21.890-07:00PENGERTIAN BANGSA DAN NEGARA<div class="post-header"> </div><div class="postinfo"> </div><div class="related" id="related-pengertian-bangsa-dan-negara" style="display: none;"> </div><div class="related" id="filed-pengertian-bangsa-dan-negara" style="display: none;"> <div class="postinfo2"> Filed Under: <a href="http://wartawarga.gunadarma.ac.id/category/umum/" rel="category
tag" title="View all
posts in Umum">Umum</a> </div><div class="tags"> </div></div>Pengertian Bangsa: Kumpulan manusia yang biasanya terikat karena kesatuan bahasa & wilayah tertentu di muka bumi.<br />
Bangsa (nation) atau nasional, nasionalitas atau kebangsaan, nasionalisme atau paham kebangsaan, semua istilah tersebut dalam kajian sejarah terbukti mengandung konsep-konsep yang sulit dirumuskan, sehingga para pakar di bidang Politik, Sosiologi, dan Antropologi pun sering tidak sependapat mengenai makna istilah-istilah tersebut. Selain istilah bangsa, dalam bahasa Indonesia, kita juga menggunakan istilah nasional,<br />
<a href="" name="more"></a>nasionalisme yang diturunkan dari kata asing “nation” yang bersinonim dengan kata bangsa.<a name='more'></a> Tidak ada rumusan ilmiah yang bisa dirancang untuk mendefinisikan istilah bangsa secara objektif, tetapi fenomena kebangsaan tetap aktual hingga saat ini.”<br />
Tidak ada rumusan ilmiah yang bisa dirancang untuk mendefinisikan istilah bangsa secara objektif, tetapi fenomena kebangsaan tetap aktual hingga saat ini.<br />
Dalam kamus ilmu Politik dijumpai istilah bangsa, yaitu “natie” dan “nation”, artinya masyarakat yang bentuknya diwujudkan oleh sejarah yang memiliki unsur sebagai berikut :<br />
1. Satu kesatuan bahasa ;<br />
2. Satu kesatuan daerah ;<br />
3. Satu kesatuan ekonomi ;<br />
4. Satu Kesatuan hubungan ekonomi ;<br />
5. Satu kesatuan jiwa yang terlukis dalam kesatuan budaya.<br />
Pengertian Negara: Organisasi diantara sekelompok/beberapa kelompok manusia yang bersama-sama mendiami suatu wilayah tertentu dengan mengakui adanya pemerintahan yang mengurus tata tertib.<br />
George Gelinek<br />
Negara adalah organisasi kekuasaan dari kelompok manusia yang telah berkediaman dalam wilayah tertentu.<br />
Kranenburg<br />
Negara adalah suatu organisasi yang timbul karena kehendak dari suatu golongan atau bangsa sendiri.<br />
Carl Schmitt<br />
Negara adalah sebagai suatu ikatan dari manusia yang mengorganisasi dirinya dalam wilayah tertentu.<br />
Prof. R Djokosotono, SH<br />
Negara adalah suatu organisasi manusia atau manusia manusia yang berada dibawah suatu pemerintahan<br />
G. Pringgodigdo, SH<br />
Negara adalah suatu organisasi kekuasaan atau organisasi kewibawaan yang harus memenuhi persyaratan atau unsure unsure, yaitu harus ada pemerintahan yang berdaulat, wilayah tertentu dan rakyat yang hidup dengan teratur sehingga merupakan suatu bangsa.<br />
Menurut Prof. Mr L.J Van Appeldorn, istilah Negara mengandung berbagai arti sebagai berikut :<br />
Istilah negera dipakai dalam arti “Penguasa”, yakni untuk menyatakan orang atau orang orang yang melakukan kekuasaan tertinggi Atas persekutuan rakyat yang bertempat tinggal dalam suatu daerah.<br />
Istilah Negara dalam arti “Persekutuan Rakyat” yakni menyatakan sesuatu bangsa yang hidup dalam suatu daerah dibawah kekuasaan tertinggi, menurut Kaidah Kaidah hokum yang sama.<br />
Negera mengandung arti “Suatu Wilayah Tertentu” dalam hal ini istilah Negara dipakai untuk menyatakan suatu daerah yang didalamnya berdiam suatu bangsa dibawah kekuasaan tertinggi.<br />
Negera Berarti “Kas Negara atau FIS CUSS” yakni untuk menyatakan harta yang dipegang oleh penguasa guna kepentingan umum.<br />
Menurut kamus lengkap Bahasa Indonesia, Negara diartikan sebagai organisasi dalam suatu wilayah tertentu yang diatur oleh kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyat.<br />
Pengertian Negara juga dapat dilihat dari segi organisasi :<br />
Negara Sebagai Organisasi Kekuasaan<br />
Menurut Logemann, Negara ialah Suatu Organisasi kekuasaan yang menyatukan kelompok manusia yang kemudian disebut bangsa.<br />
Negara sebagai Organisasi Politik<br />
1. Menurut ROGER H SOULTAU : Negara ialah alat (agency) atau wewenang (autority) yang mengatur atau mengendalikan persoalan persoalan persoalan bersama atas nama masyarakat.<br />
2. Menurut ROBERT Mc IVER : Negara ialah Asosiasi yang berfungsi memelihara ketertiban dalam masyarakat berdasarkan system hokum yang diselenggarakan oleh suatu system pemerintah yang diberi kekuasaan memaksa.<br />
3. Menurut MAX WEBER : Negara dalah suatu masyarakat yang mempunyai monopoli dalam penggunaan kekerasan fisik secara sah dalam suatu wilayah<br />
Negara Sebagai Organisasi Kesusilaan<br />
1. menurut HEGEL : Negara merupakan organisasi kesusilaan yang timbul karena terjadinya perpaduan individual<br />
2. Menurut J.J. ROUSEAU : Kewajiban Negara adalah untuk memelihara kemerdekaan individu dan menjaga ketertiban kehidupan manusia<br />
Negara Sebagai Integrasi Antara Pemerintah Dan Rakyat<br />
Negara merupakan integrasi antara pemerintah dan rakyatnya, hal ini sering disebut dengan istilah paham “INTEGRALISME”, menurut faham Integralistik, Negara sebagai persatuan bangsa, tidak mempertentangkan antara Negara dengan individu<br />
Menurut Roger H. Soltau bahwa negara didefinisikan alat atau wewenang yang mengatur atau mengndalikan persoalan-persoalan bersama, atas nama masyarakat.<br />
Menurut Harol J. Laski dan Max Weber bahwa negara suatu masyarakat yang mempunyai monopoli dalam penggunaan fisik secara sah dalam suatu wilayah.<br />
Unsur-unsur negara<br />
Terdiri atas tiga unsur terbentuknya suatau negara, yaitu<br />
1. rakyat yaitu masyarakat atau warga negara<br />
2. wilayah wilayah dimaksudkan yaitu;<br />
pertama wilayah darat adalah batas wilayah darat suatu negara adalah tergantung dari perjanjian internasional yang dibuat antara dua negara disebutperjanjian bilateral, dam multilateral ketika banyak negara. Batasan dua negara dapat berupa 1) batas alam (sungai, danau, pengunungan, dan lembah). 2) perbatasan buatan seperti (pagar tembok, pagar kawat, tiang tembok). 3) perbatasan menurut ilmu pasti yaitu dengan menggunakan ukuran garis lintang atau bujur pada peta bumi.<br />
Kedua lautan/perairan, yaitu dukenal dengan perairan atau laut teritorial, sebagaimana laut teritorial pada umumnya 3 mil laut (5,555 km) yang dihitung dari pantai yang surut. Laut yang berada diluar laut teritorial disebut dengan laut bebas (Mare Liberum)<br />
Ketiga wilayah udara yaitu mengenai batas udara tidak memilki batas yang pasti asalkan negara yang bersangkutan dapat mempertahankannya.<br />
3. pemerintahan yaitu alat kelengkapan negara yang bertugas memimpin organisasi negara untuk mencapai tujuan negara.<br />
Bentuk negara<br />
Dalam teori modern saat ini terdiri atas dua bentuk negara, yaitu<br />
pertama negara kesatuan yaitu suatu negara yang merdeka dan berdaulat dengan sistem yaitu sentralisasi dan desentralisasi.<br />
Kedua, negara serikat (federasi) yaitu bentuk negara gabungan dari beberapa negara bagian dari negara serikat. Yaitu kekuasaan asli negara federal merupakan tugas negara bagian, karena berhubungan langsung dengan rakyatnya.<br />
Selain dari pada kedua bentuk tersebut dari sejumlah orang yang memerintah dalam sebuah negara, maka bentuk negara terbagi ke dalam tiga kelompok, yaitu<br />
1. monarkhi (bentuk negara yang kekuasaannya dikuasai dan diperintah hanya seorang raja saja.<br />
2. oligarkhi adalah negara yang di pimpin oleh beberapa orang, biasanya dari kalangan feodal.<br />
3. demokrasi bentuk negara yang pimpinan tertinggi negera terletak di tangan rakyat.Yenni Alexhttp://www.blogger.com/profile/04523097906510596539noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7055081509884195442.post-61088260983911517142011-06-09T00:49:00.001-07:002011-06-09T00:49:51.314-07:00KEADAAN EKONOMI-KEUANGAN PADA AWAL KEMERDEKAAN<strong>A. FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB MEMBURUKNYA KEADAAN EKONOMI DAN KEUANGAN DI INDONESIA PADA AWAL KEMERDEKAAN</strong><br />
Pada akhir pendudukan Jepang dan pada awal berdirinya Republik Indonesia keadaan ekonomi Indonesia sangat kacau. Hal ini disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut :<br />
<strong>1. Inflasi</strong> <strong>yang</strong> <strong>sangat</strong> <strong>tinggi </strong><em>(Hiper-Inflasi).</em><br />
Penyebab terjadinya inflasi ini adalah beredarnya mata uang pendudukan Jepang secara tak terkendali. Pada saat itu diperkirakan mata uang Jepang yang beredar di masyarakat sebesar 4 milyar. Dari jumlah tersebut, yang beredar di Jawa saja, diperkirakan sebesar 1,6 milyar. Jumlah itu kemudian bertambah ketika pasukan Sekutu berhasil menduduki beberapa kota besar di Indonesia dan meguasai bank-bank. Dari bank-bank itu Sekutu mengedarkan uang cadangan sebesar 2,3 milyar untuk keperluan operasi mereka. Kelompok masyarakat yang paling menderita akibat inflasi ini adalah petani. <br />
<a name='more'></a>Hal itu disebabkan pada zaman pendudukan Jepang petani adalah produsen yang paling banyak menyimpan mata-uang Jepang.<br />
Pemerintah Republik Indonesia yang baru berdiri, tidak dapat menghentikan peredaran mata uang Jepang tersebut, sebab negara RI belum memiliki mata-uang baru sebagai penggantinya. Maka dari itu, untuk sementara waktu pemerintah RI menyatakan tiga mata uang yang berlaku di wilayah RI, yaitu :<br />
a. mata-uang <em>De Javasche Bank</em>;<br />
b. mata-uang pemerintah Hindia Belanda;<br />
c. mata-uang pendudukan Jepang.<br />
Pada saat kesulitan ekonomi menghimpit bangsa Indonesia, tanggal 6 Maret 1946, Panglima AFNEI yang baru, <strong>Letnan Jenderal Sir Montagu Stopford</strong> mengumumkan berlakunya uang NICA di daerah-daerah yang diduduki Sekutu. Uang NICA ini dimaksudkan sebagai pengganti uang Jepang yang nilainya sudah sangat turun. Pemerintah melalui <strong>Perdana Menteri Syahrir</strong> memproses tindakan tersebut. Karena hal itu berarti pihak Sekutu telah melanggar persetujuan yang telah disepakati, yakni selama belum ada penyelesaian politik mengenai status Indonesia, tidak akan ada mata uang baru.<br />
Oleh karena itulah pada bulan Oktober 1946 Pemerintah RI, juga melakukan hal yang sama yaitu mengeluarkan uang kertas baru yaitu <strong><em>Oeang</em></strong><em> <strong>Republik</strong> <strong>Indonesia</strong> </em>(ORI) sebagai pengganti uang Jepang. Untuk melaksanakan koordinasi dalam pengurusan bidang ekonomi dan keuangan, pemerintah membentuk <em>Bank Negara Indonesia</em> pada tanggal 1 November 1946. Bank Negara ini semula adalah <em>Yayasan Pusat Bank</em> yang didirikan pada bulan Juli 1946 dan dipimpin oleh <strong>Margono Djojohadikusumo</strong>. Bank negara ini bertugas mengatur nilai tukar ORI dengan valuta asing.<br />
<strong>2. Adanya</strong> <strong>blokade</strong> <strong>ekonomi</strong>, <strong>oleh</strong> <strong>Belanda (NICA)</strong>. Blokade laut ini dimulai pada bulan November 1945 ini, menutup pintu keluar-masuk perdagangan RI. Adapun alasan pemerintah Belanda melakukan blokade ini adalah :<br />
a. Untuk mencegah dimasukkannya senjata dan peralatan militer ke Indonesia;<br />
b. Mencegah dikeluarkannya hasil-hasil perkebunan milik Belanda dan milik asing lainnya;<br />
c. Melindungi bangsa Indonesia dari tindakan-tindakan yang dilakukan oleh orang bukan Indonesia.<br />
Akibat dari blokade ini barang-barang dagangan milik pemerintah RI tidak dapat diekspor, sehingga banyak barang-barang ekspor yang dibumihanguskan. Selain itu Indonesia menjadi kekurangan barang-barang impor yang sangat dibutuhkan.<br />
<strong>3. </strong>Kas negara kosong, pajak dan bea masuk sangat berkurang, sehingga pendapatan pemeritah semakin tidak sebanding dengan pengeluarannya. Penghasilan pemerintah hanya bergantung kepada produksi pertanian. Karena dukungan petani inilah pemerintah RI masih bertahan, sekali pun keadaan ekonomi sangat buruk.<br />
<strong> </strong><br />
<strong>B. USAHA MENEMBUS BLOKADE EKONOMI</strong><br />
Usaha-usaha untuk menembus blokade ekonomi yang dilakukan oleh pihak Belanda dilaksanakan oleh pemerintah dengan berbagai cara, diantaranya sebagai berikut :<br />
<span id="more-265"></span><strong>1. Diplomasi Beras ke India</strong><br />
Usaha ini lebih bersifat politis daripada ekonomis. Ketika terdengar berita bahwa rakyat India sedang ditimpa bahaya kelaparan, pemerintah RI segera menyatakan kesediaannya untuk membantu pemerintah India dengan mengirimkan 500.000 ton beras, dengan harga sangat rendah. Pemerintah bersedia melakukan hal ini karena diperkirakan pada musim panen tahun 1946 akan diperoleh surplus sebesar 200.000 sampai 400.000 ton.<br />
Sebagai imbalannya pemerintah India menjanjikan akan mengirimkan bahan pakaian yang sangat dibutuhkan oleh rakyat Indonesia. Keuntungan politik yang diperoleh oleh pemerintah RI adalah dalam forum internasional India adalah negara Asia yang paling aktif membantu perjuangan kemerdekaan RI.<br />
<strong>2. Mengadakan Hubungan Dagang Langsung ke Luar Negeri</strong><br />
<strong> </strong>Usaha untuk membuka hubungan langsung ke luar negeri, dilakukan oleh pihak pemerintah maupun pihak swasta. Diantara usaha-usaha tersebut adalah sebagai berikut :<br />
a. Mengadakan kontak hubungan dengan perusahaan swasta Amerika <em>(Isbrantsen Inc.)</em>. Usaha ini dirintis oleh BTC <em>(Banking and Trading Corporation)</em>, suatu badan perdagangan semi-pemerintah yang dipimpin oleh <strong>Dr. Sumitro Djojohadikusumo</strong> dan <strong>Dr. Ong Eng Die</strong>. Dalam transaksi pertama pihak Amerika Serikat bersedia membeli barang-barang ekspor dari Indonesia seperti gula, karet, teh, dan sebagainya. Kapal <em>Isbrantsen Inc.</em> yang masuk ke pelabuhan Cirebon adalah kapal <em>Martin Behrmann</em> yang mengangkut barang-barang pesanan RI dan akan memuat barang-barang ekspor dari RI. Akan tetapi kapal itu dicegat oleh kapal Angkatan Laut Belanda dan diseret ke pelabuhan Tanjung Priuk dan seluruh muatannya disita.<br />
b. Menembus blokade ekonomi Belanda di Sumatera dengan tujuan Singapura dan Malaysia. Oleh karena jarak perairan yang relatif dekat, maka usaha ini dilakukan dengan perahu layar dan kapal motor cepat. Usaha ini secara sistimatis dilakukan sejak tahun 1946 sampai dengan akhir masa Perang Kemerdekaan. Pelaksanaan penembusan blokade ini dilakukan oleh Angkatan Laut RI dengan dibantu oleh pemerintah daerah penghasil barang-barang ekspor.<br />
Sejak awal tahun 1947 pemerintah RI membentuk perwakilan resmi di Singapura yang diberi nama <em>Indonesia Office</em> <em>(Indoff)</em>. Secara resmi Indoff ini merupakan badan yang memperjuangkan kepentingan politik di luar negeri, namun secara rahasia juga berusaha menembus blokade dan usaha perdagangan barter.<br />
Kementerian Pertahanan juga membentuk perwakilannya di luar negeri yang disebut <em>Kementerian Pertahanan Usaha Luar Negeri (KPLULN)</em> yang dipimpin oleh <strong>Ali Jayengprawiro</strong>. Tugas pokok badan ini adalah membeli senjata dan perlengkapan Angkatan Perang. Sebagai pelaksana upaya menembus blokade ini yang terkenal adalah <strong>John Lie</strong>, <strong>O.P. Koesno</strong>, <strong>Ibrahim Saleh</strong> dan <strong>Chris Tampenawas</strong>. Selama tahun 1946 pelabuhan di Sumatera hanya Belawan yang berhasil diduduki Belanda. Karena perairan di Sumatera sangatlah luas, maka pihak Belanda tidak mampu melakukan pengawasan secara ketat. Hasil-hasil dari Sumatera terutama karet yang berhasil diselundupkan ke luar negeri, utamanya ke Singapura, mencapai jumlah puluhan ribu ton. Selama tahun 1946 saja barang-barang yang diterima oleh Singapura dari Sumatera seharga <em>Straits</em> $ 20.000.000,-. Sedangkan yang berasal dari Jawa hanya <em>Straits</em> $ 1.000.000,-. Sebaliknya barang-barang yang dikirim ke Sumatera dari Singapura seharga <em>Straits</em> $ 3.000.000,- dan dari Singapura ke Jawa seharga <em>Straits</em> $ 2.000.000,-.<br />
<strong>C. USAHA-USAHA MENGATASI KESULITAN EKONOMI</strong><br />
Pada awal kemerdekaan masih belum sempat melakukan perbaikan ekonomi secara baik. Baru mulai Pebruari 1946, pemerintah mulai memprakarsai usaha untuk memecahkan masalah-masalah ekonomi yang mendesak. Upaya-upaya itu diantaranya sebagai berikut :<br />
<strong>1.</strong> <strong>Pinjaman Nasional</strong><br />
Program Pinjaman Nasional ini dilaksanakan oleh Menteri Keuangan. <strong>lr. Surachman</strong> dengan persetujuan BP-KNIP. Pinjaman Nasional akan dibayar kembali selama jangka waktu 40 tahun. Besar pinjaman yang dilakukan pada bulan Juli 1946 sebesar Rp. 1.000.000.000,00. Pada tahun pertama berhasil dikumpulkan uang sejumlah Rp. 500.000.000,00. Sukses yang dicapai ini menunjukkan besarnya dukungan dan kepercayaan rakyat kepada Pemerintah RI.<br />
<strong>2.<em> </em>Konferensi Ekonomi</strong>, Februari 1946<br />
Konferensi ini dihadiri oleh para cendekiawan, para gubernur dan para pejabat lainnya yang bertanggungjawab langsung mengenai masalah ekonomi di Jawa. Konferensi ini dipimpin oleh Menteri Kemakmuran, <strong>Ir. Darmawan Mangunkusumo</strong>. Tujuan konferensi ini adalah untuk memperoleh kesepakatan yang bulat dalam menanggulangi masalah-masalah ekonomi yang mendesak, seperti :<br />
a. <em>masalah produksi dan distribusi makanan</em><br />
Dalam masalah produksi dan distribusi bahan makanan disepakati bahwa sistem <em>autarki</em> lokal sebagai kelanjutan dari sistem ekonomi perang Jepang, secara berangsur-angsur akan dihapuskan dan diganti dengan sistem desentralisasi.<br />
b. <em>masalah sandang</em><br />
Mengenai masalah sandang disepakati bahwa <em>Badan Pengawasan Makanan Rakyat</em> diganti dengan <em>Badan Persediaan dan Pembagian Makanan (PPBM)</em> yang dipimpin oleh <strong>dr. Sudarsono</strong> dan dibawah pengawasan Kementerian Kemakmuran. PPBM dapat dianggap sebagai awal dari terbentuknya <em>Badan Urusan Logistik (Bulog).</em><br />
c. <em>status dan administrasi perkebunan-perkebunan</em><br />
Mengenai masalah penilaian kembali status dan administrasi perkebunan yang merupakan perusahaan vital bagi RI, konferensi ini menyumbangkan beberapa pokok pikiran. Pada masa Kabinet Sjahrir, persoalan status dan administrasi perkebunan ini dapat diselesaikan. Semua perkebunan dikuasai oleh negara dengan sistem sentralisasi di bawah pengawasan Kementerian Kemakmuran.<br />
Konferensi Ekonomi kedua diadakan di Solo pada tanggal 6 Mei 1946. Konferensi kedua ini membahas masalah perekonomian yang lebih luas, seperti program ekonomi pemerintah, masalah keuangan negara, pengendalian harga, distribusi dan alokasi tenaga manusia. Dalam konferensi ini Wakil Presiden<strong> Drs. Moh. Hatta</strong> memberikan saran-saran yang berkaitan dengan masalah rehabilitasi pabrik gula. Hal ini disebabkan gula merupakan bahan ekspor yang penting, oleh karena itu pengusahaannya harus dikuasai oleh negara. Hasil ekspor ini diharapkan dapat dibelikan atau ditukar dengan barang-barang lainnya yang dibutuhkan RI.<br />
Saran yang disampaikan oleh Wakil Presiden ini dapat direalisasikan pada tanggal 21 Mei 1946 dengan dibentuknya Badan Penyelenggara Perusahaan Gula Negara (BPPGN) berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 3/1946. Peraturan tersebut disempurnakan melalui Peraturan Pemerintah No. 4 tahun 1946, tanggal 6 Juni 1946 mengenai pembentukan <em>Perusahaan Perkebunan Negara (PPN).</em><br />
<strong>3. Pembentukan <em>Planning Board</em> (Badan Perancang Ekonomi) pada tanggal 19 Januari 1947</strong><br />
Pembentukan Badan ini atas inisiatif Menteri Kemakmuran, <strong>dr. A.K. Gani</strong>. Badan ini merupakan badan tetap yang bertugas membuat rencana pembangunan ekonomi untuk jangka waktu 2 sampai 3 tahun. Sesudah Badan Perancang ini bersidang, <strong>A.K. Gani</strong> mengumumkan Rencana Pembangunan Sepuluh Tahun. Untuk mendanai Rencana Pembangunan ini terbuka baik bagi pemodal dalam negeri maupun bagi pemodal asing. Untuk menampung dana pembangunan tersebut pemerintah akan membentuk <em>Bank Pembangunan</em>.<br />
Pada bulan April 1947, Badan Perancang ini diperluas menjadi <strong><em>Panitia Pemikir Siasat Ekonomi</em></strong> yang dipimpin langsung oleh Wakil Presiden <strong>Moh. Hatta,</strong> sedangkan A.K. Gani sebagai wakilnya. Panitia ini bertugas mempelajari, mengumpulkan data dan memberikan saran kepada pemerintah dalam merencanakan pembangunan ekonomi dan dalam rangka melakukan perundingan dengan pihak Belanda.<br />
Semua hasil pemikiran ini belum berhasil dilaksanakan dengan baik, karena situasi politik dan militer yang tidak memungkinkan. Agresi Militer Belanda mengakibatkan sebagian besar daerah RI yang memiliki potensi ekonomi baik, jatuh ke tangan Belanda. Wilayah RI tinggal beberapa keresidenan di Jawa dan Sumatera yang sebagian besar tergolong sebagai daerah minus dan berpenduduk padat. Pecahnya Pemberontakan PKI Madiun dan Agresi Militer Belanda II mengakibatkan kesulitan ekonomi semakin memuncak.<br />
<strong> </strong><br />
<strong>4. Rekonstruksi</strong> <strong>dan</strong> <strong>Rasionalisasi</strong> <strong>Angkatan</strong> <strong>Perang </strong><strong>(RERA)</strong> pada tahun 1948.<br />
Program yang diprakarsai oleh Wakil Presiden <strong>Drs. Moh. Hatta</strong> ini, dimaksudkan untuk mengurangi beban negara dalam bidang ekonomi, disamping meningkatkan efesiensi. Rasionalisasi ini meliputi penyempurnaan administrasi negara, Angkatan Perang dan aparat ekonomi. Sejumlah satuan Angkatan Perang dikurangi secara dratis. Selanjutnya tenaga-tenaga bekas Angkatan Perang ini disalurkan ke bidang-bidang produktif dan diurus oleh Kementerian Pembangunan dan Pemuda.<br />
<strong>5. Rencana Kasimo <em>(Kasimo Plan)</em></strong><br />
Program ini disusun oleh Menteri Urusan Bahan Makanan <strong>I.J. Kasimo</strong>. Pada dasarnya program ini berupa Rencana Produksi Tiga Tahun, 1948-1950 mengenai usaha <em>swasembada</em> pangan dengan beberapa petunjuk pelaksanaan yang praktis. Untuk mningkatkan produksi bahan pangan dalam program ini, Kasimo menyarankan agar :<br />
a. menanami tanah-tanah kosong di Sumatera timur seluas 281.277 ha.;<br />
b. di Jawa dilakkan <em>intensifikasi</em> dengan menanam bibit unggul;<br />
c. pencegahan penyembelihan hewan-hewan yang berperan penting bagi produksi pangan;<br />
d. disetiap desa dibentuk kebun-kebun bibit;<br />
e. tranmigrasi.<br />
<strong>6. Persatuan</strong> <strong>Tenaga Ekonomi</strong> <strong>(PTE)</strong><br />
Organisasi yang dipimpin <strong>B.R. Motik </strong>ini, bertujuan untuk menggiatkan kembali partisipasi pengusaha swasta. Dengan dibentuknya PTE juga diharapkan dapat dan melenyapkan individualisasi di kalangan organisasi pedagang sehingga dapat memperkokoh ketahanan ekonomi bangsa Indonesia. Pemerintah menganjurkan agar pemerintah daerah usaha-usaha yang dilakukan oleh PTE. Akan tetapi nampaknya PTE tidak dapat berjalan dengan baik. PTE hanya mampu mendirikan Bank PTE di Yogyakarta dengan modal awal Rp. 5.000.000. Kegiatan PTE semakin mundur akibat dari Agresi Militer Belanda.<br />
Selain PTE perdagangan swasta lainnya yang juga membantu usaha ekonomi pemerintah adalah <em>Banking and Trading Corporation</em> (Perseroan Bank dan Perdagangan).Yenni Alexhttp://www.blogger.com/profile/04523097906510596539noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7055081509884195442.post-37711142238310352192011-06-09T00:46:00.001-07:002011-06-09T00:46:49.292-07:00PERISTIWA SEKITAR PROKLAMASI DAN PEMBENTUKAN NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA<h1> <span class="mw-headline"> </span></h1><div class="center"><div class="thumb
tnone"><div class="thumbinner" style="width: 427px;"><a class="image" href="http://www.crayonpedia.org/mw/Berkas:Peristiwa_Proklamasi_dan_Pemb_NKRI_1.jpg" title="Peristiwa Proklamasi dan Pemb NKRI 1.jpg"><img alt="" border="0" class="thumbimage" height="301" src="http://www.crayonpedia.org/wiki/images/4/4c/Peristiwa_Proklamasi_dan_Pemb_NKRI_1.jpg" width="425" /></a> </div></div></div>Tahukah kalian, bahwa Indonesia termasuk sekelompok kecil bangsa yang memperoleh kemerdekaan bukan sebagai pemberian penjajah, atau sebagai hasil suatu proses damai belaka? Kemerdekaan yang kita miliki sekarang diraih melalui suatu perjuangan panjang dan berat, dengan titik puncaknya dikumandangkan Proklamasi Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945. Apakah tanggal 17 Agustus 1945 merupakan akhir dari perjuangan meraih kemerdekaan? Bagaimana kronologi perjuangan bangsa kita meraih kemerdekaan? Untuk jelasnya ikutilah pembahasan berikut!<a name='more'></a><a href="" name="A._Proklamasi_Kemerdekaan_Indonesia"></a><h2> <span class="mw-headline"> A. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia<br />
</span></h2><a href="" name="1._Peristiwa_Rengasdengklok"></a><h3> <span class="mw-headline"> 1. Peristiwa Rengasdengklok<br />
</span></h3><div class="thumb tleft"><div class="thumbinner" style="width: 206px;"><a class="image" href="http://www.crayonpedia.org/mw/Berkas:Peristiwa_Proklamasi_dan_Pemb_NKRI_2.jpg" title="Peristiwa Proklamasi dan Pemb NKRI 2.jpg"><img alt="" border="0" class="thumbimage" height="201" src="http://www.crayonpedia.org/wiki/images/a/af/Peristiwa_Proklamasi_dan_Pemb_NKRI_2.jpg" width="204" /></a> </div></div>Kekalahan Jepang dalam Perang Pasifik semakin jelas dengan dijatuhkannya bom atom oleh Sekutu di kota Hiroshima pada tanggal 6 Agustus 1945 dan Nagasaki pada tanggal 9 Agustus 1945. Akibat peristiwa tersebut, kekuatan Jepang makin lemah. Kepastian berita kekalahan Jepang terjawab ketika tanggal 15 Agustus 1945 dini hari, Sekutu mengumumkan bahwa Jepang sudah menyerah tanpa syarat dan perang telah berakhir. Berita tersebut diterima melalui siaran radio di Jakarta oleh para pemuda yang termasuk orang-orang Menteng Raya 31 seperti Chaerul Saleh, Abubakar Lubis, Wikana, dan lainnya. Penyerahan Jepang kepada Sekutu menghadapkan para pemimpin Indonesia pada masalah yang cukup berat. Indonesia mengalami kekosongan kekuasaan (vacuum of power). Jepang masih tetap berkuasa atas Indonesia meskipun telah menyerah, sementara pasukan Sekutu yang akan menggantikan mereka belum datang. Gunseikan telah mendapat perintah-perintah khusus agar mempertahankan status quo sampai kedatangan pasukan Sekutu. Adanya kekosongan kekuasaan menyebabkan munculnya konflik antara golongan muda dan golongan tua mengenai masalah kemerdekaan Indonesia. Golongan muda menginginkan agar proklamasi kemerdekaan segera dikumandangkan. Mereka itu antara lain Sukarni, B.M Diah, Yusuf Kunto, Wikana, Sayuti Melik, Adam Malik, dan Chaerul Saleh. Sedangkan golongan tua menginginkan proklamasi kemerdekaan harus dirapatkan dulu dengan anggota PPKI. Mereka adalah Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, Mr. Ahmad Subardjo, Mr. Moh. Yamin, Dr. Buntaran, Dr. Syamsi dan Mr. Iwa Kusumasumantri. Golongan muda kemudian mengadakan rapat di salah satu ruangan Lembaga Bakteriologi di Pegangsaan Timur, Jakarta pada tanggal 15 Agustus 1945 pukul 20.00 WIB. Rapat tersebut dipimpin oleh Chaerul Saleh yang menghasilkan keputusan tuntutan-tuntutan golongan muda yang menegaskan bahwa kemerdekaan Indonesia adalah hal dan soal rakyat Indonesia sendiri, tidak dapat digantungkan kepada bangsa lain. Segala ikatan, hubungan dan janji kemerdekaan harus diputus, dan sebaliknya perlu mengadakan perundingan dengan Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta agar kelompok pemuda diikutsertakan dalam menyatakan proklamasi.<br />
<div class="thumb tright"><div class="thumbinner" style="width: 287px;"><a class="image" href="http://www.crayonpedia.org/mw/Berkas:Peristiwa_Proklamasi_dan_Pemb_NKRI_3.jpg" title="Peristiwa Proklamasi dan Pemb NKRI 3.jpg"><img alt="" border="0" class="thumbimage" height="191" src="http://www.crayonpedia.org/wiki/images/3/3f/Peristiwa_Proklamasi_dan_Pemb_NKRI_3.jpg" width="285" /></a> </div></div>Langkah selanjutnya malam itu juga sekitar jam 22.00 WIB Wikana dan Darwis mewakili kelompok muda mendesak Soekarno agar bersedia melaksanakan proklamasi kemerdekaan Indonesia secepatnya lepas dari Jepang. Ternyata usaha tersebut gagal. Soekarno tetap tidak mau memproklamasikan kemerdekaan. Kuatnya pendirian Ir. Soekarno untuk tidak memproklamasikan kemerdekaan sebelum rapat PPKI menyebabkan golongan muda berpikir bahwa golongan tua mendapat pengaruh dari Jepang. Selanjutnya golongan muda mengadakan rapat di Jalan Cikini 71 Jakarta pada pukul 24.00 WIB menjelang tanggal 16 Agustus 1945. Mereka membawa Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok. Rapat tersebut menghasilkan keputusan bahwa Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta harus diamankan dari pengaruh Jepang. Tujuan para pemuda mengamankan Soekarno Hatta ke Rengasdengklok antara lain:<br />
a. agar kedua tokoh tersebut tidak terpengaruh Jepang, dan<br />
b. mendesak keduanya supaya segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia terlepas dari segala ikatan dengan Jepang.<br />
Pada tanggal 16 Agustus 1945 pagi, Soekarno dan Hatta tidak dapat ditemukan di Jakarta. Mereka telah dibawa oleh para pemimpin pemuda, di antaranya Sukarni, Yusuf Kunto, dan Syudanco Singgih, pada malam harinya ke garnisun PETA (Pembela Tanah Air) di Rengasdengklok, sebuah kota kecil yang terletak sebelah Utara Karawang. Pemilihan Rengasdengklok sebagai tempat pengamanan Soekarno Hatta, didasarkan pada perhitungan militer. Antara anggota PETA Daidan Purwakarta dan Daidan Jakarta terdapat hubungan erat sejak keduanya melakukan latihan bersama. Secara geografis, Rengasdengklok letaknya terpencil, sehingga dapat dilakukan deteksi dengan mudah setiap gerakan tentara Jepang yang menuju Rengasdengklok, baik dari arah Jakarta, Bandung, atau Jawa Tengah. Mr. Ahmad Subardjo, seorang tokoh golongan tua merasa prihatin atas kondisi bangsanya dan terpanggil untuk mengusahakan agar proklamasi kemerdekaan dapat dilaksanakan secepat mungkin. Untuk tercapainya maksud tersebut, Soekarno Hatta harus segera dibawa <div class="thumb tright"><div class="thumbinner" style="width: 140px;"><a class="image" href="http://www.crayonpedia.org/mw/Berkas:Peristiwa_Proklamasi_dan_Pemb_NKRI_4.jpg" title="Peristiwa Proklamasi dan Pemb NKRI 4.jpg"><img alt="" border="0" class="thumbimage" height="209" src="http://www.crayonpedia.org/wiki/images/d/df/Peristiwa_Proklamasi_dan_Pemb_NKRI_4.jpg" width="138" /></a> </div></div>ke Jakarta.<br />
Akhirnya Ahmad Subardjo, Sudiro, dan Yusuf Kunto segera menuju Rengasdengklok. Rombongan tersebut tiba di Rengasdengklok pukul 17.30 WIB. Peranan Ahmad Subardjo sangat penting dalam peristiwa kembalinya Soekarno Hatta ke Jakarta, sebab mampu meyakinkan para pemuda bahwa proklamasi kemerdekaan akan dilaksanakan keesokan harinya paling lambat pukul 12.00 WIB, nyawanya sebagai jaminan. Akhirnya Subeno sebagai komandan kompi Peta setempat bersedia melepaskan Soekarno Hatta ke Jakarta.<br />
<br />
<a href="" name="2_._Perumusan_Naskah_Proklamasi"></a><h3> <span class="mw-headline"> 2 . Perumusan Naskah Proklamasi<br />
</span></h3>Sekitar pukul 21.00 WIB Soekarno Hatta sudah sampai di Jakarta dan langsung menuju ke rumah Laksamana Muda Maeda, Jalan Imam Bonjol No. 1 Jakarta untuk menyusun teks proklamasi. Dalam kondisi demikian, peran Laksamana Maeda cukup penting. Pada saat-saat yang genting, Maeda menunjukkan kebesaran moralnya, bahwa kemerdekaan merupakan aspirasi alamiah dan hak dari setiap bangsa, termasuk bangsa Indonesia. Berikut ini tokoh-tokoh yang terlibat secara langsung dalam perumusan teks proklamasi. Lihat tabel 11.1.<br />
<br />
<div class="center"><div class="thumb tnone"><div class="thumbinner" style="width: 539px;"><a class="image" href="http://www.crayonpedia.org/mw/Berkas:Peristiwa_Proklamasi_dan_Pemb_NKRI_5.jpg" title="Tabel 11.1 Tokoh yang Berperan dalam Penyusunan
Teks Proklamasi"><img alt="Tabel 11.1 Tokoh yang Berperan dalam
Penyusunan Teks Proklamasi" border="0" class="thumbimage" height="162" src="http://www.crayonpedia.org/wiki/images/a/a5/Peristiwa_Proklamasi_dan_Pemb_NKRI_5.jpg" width="537" /></a> <div class="thumbcaption">Tabel 11.1 Tokoh yang Berperan dalam Penyusunan Teks Proklamasi</div></div></div></div><a href="" name="3_._Pelaksanaan_Proklamasi_Kemerdekaan"></a><h3> <span class="mw-headline"> 3 . Pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan </span></h3><div class="thumb tright"><div class="thumbinner" style="width: 195px;"><a class="image" href="http://www.crayonpedia.org/mw/Berkas:Peristiwa_Proklamasi_dan_Pemb_NKRI_6.jpg" title="Peristiwa Proklamasi dan Pemb NKRI 6.jpg"><img alt="" border="0" class="thumbimage" height="215" src="http://www.crayonpedia.org/wiki/images/8/83/Peristiwa_Proklamasi_dan_Pemb_NKRI_6.jpg" width="193" /></a> </div></div>Setelah rumusan teks proklamasi selesai dirumuskan muncul permasalahan, siapa yang akan menandatangani teks proklamasi? Soekarno mengusulkan agar semua yang hadir dalam rapat tersebut menandatangani naskah proklamasi sebagai” Wakilwakil Bangsa Indonesia”. Usulan Soekarno tidak disetujui para pemuda sebab sebagian besar yang hadir adalah anggota PPKI, dan PPKI dianggap sebagai badan bentukan Jepang. Kemudian Sukarni menyarankan agar Soekarno Hatta yang menandatangani teks proklamasi atas nama bangsa Indonesia. Saran dan usulan Sukarni diterima.<br />
Langkah selanjutnya, Soekarno minta kepada Sayuti Melik untuk mengetik konsep teks proklamasi dengan beberapa perubahan, kemudian ditandatangani oleh Soekarno Hatta. Perubahan-perubahan tersebut meliputi:<br />
a. kata “ tempoh” diubah menjadi tempo,<br />
b. wakil-wakil bangsa Indonesia diubah menjadi “Atas nama bangsa Indonesia”, dan<br />
c. tulisan “Djakarta, 17-8-’05“ diubah menjadi Djakarta, hari 17 boelan 8 tahun ‘05.<br />
<br />
<div class="thumb tright"><div class="thumbinner" style="width: 196px;"><a class="image" href="http://www.crayonpedia.org/mw/Berkas:Peristiwa_Proklamasi_dan_Pemb_NKRI_7.jpg" title="Peristiwa Proklamasi dan Pemb NKRI 7.jpg"><img alt="" border="0" class="thumbimage" height="398" src="http://www.crayonpedia.org/wiki/images/0/0f/Peristiwa_Proklamasi_dan_Pemb_NKRI_7.jpg" width="194" /></a> </div></div>Naskah hasil ketikan Sayuti Melik merupakan naskah proklamasi yang autentik. Malam itu juga diputuskan bahwa naskah proklamasi akan dibacakan pukul 10.00 pagi di Lapangan Ikada, Gambir. Tetapi karena ada kemungkinan timbul bentrokan dengan pasukan Jepang yang terus berpatroli, akhirnya diubah di kediaman Soekarno, Jl. Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta. Sejak pagi hari tanggal 17 Agustus 1945 di kediaman Ir. Soekarno Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta telah diadakan berbagai persiapan untuk menyambut Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Kurang lebih pukul 09.55 WIB, Drs. Mohammad Hatta telah datang dan langsung menemui Ir. Soekarno. Sebelum proklamasi kemerdekaan dibacakan, pukul 10.00 WIB Soekarno menyampaikan pidatonya, yang berbunyi:<br />
<div class="center"><div class="thumb tnone"><div class="thumbinner" style="width: 538px;"><a class="image" href="http://www.crayonpedia.org/mw/Berkas:Peristiwa_Proklamasi_dan_Pemb_NKRI_8.jpg" title="Peristiwa Proklamasi dan Pemb NKRI 8.jpg"><img alt="" border="0" class="thumbimage" height="317" src="http://www.crayonpedia.org/wiki/images/2/29/Peristiwa_Proklamasi_dan_Pemb_NKRI_8.jpg" width="536" /></a> </div></div></div><div class="center"><div class="thumb tnone"><div class="thumbinner" style="width: 543px;"><a class="image" href="http://www.crayonpedia.org/mw/Berkas:Peristiwa_Proklamasi_dan_Pemb_NKRI_9.jpg" title="Peristiwa Proklamasi dan Pemb NKRI 9.jpg"><img alt="" border="0" class="thumbimage" height="271" src="http://www.crayonpedia.org/wiki/images/7/75/Peristiwa_Proklamasi_dan_Pemb_NKRI_9.jpg" width="541" /></a> </div></div></div>Demikianlah teks proklamasi kemerdekaan telah dibacakan oleh Ir. Soekarno. Susunan acara yang direncanakan dalam pembacaan teks proklamasi kemerdekaan yaitu:<br />
a. pembacaan proklamasi oleh Ir. Soekarno,<br />
b. pengibaran bendera Merah Putih oleh Suhud dan Latief Hendraningrat, dan<br />
c. sambutan Walikota Suwirjo dan dr. Muwardi.<br />
Setelah dibacakan teks proklamasi, maka telah lahir Republik Indonesia. Suatu peristiwa yang bersejarah bagi bangsa Indonesia telah terjadi. Peristiwa yang sangat lama dinantikan oleh segenap lapisan masyarakat, tetapi membutuhkan pengorbanan yang tidak ternilai harganya. Untuk mengenang jasajasa Ir. Soekarno dan Drs. Moh Hatta dalam peristiwa proklamasi, maka keduanya diberi gelar Pahlawan Proklamasi (Proklamator). Selain itu Jalan Pegangsaan Timur diubah namanya menjadi Jalan Proklamasi, dan dibangun Monumen Proklamasi.<br />
<br />
<a href="" name="4_._Makna_dan_Arti_Penting_Proklamasi_Kemerdekaan_Indonesia"></a><h3> <span class="mw-headline"> 4 . Makna dan Arti Penting Proklamasi Kemerdekaan Indonesia<br />
</span></h3>Setelah berabad-abad bangsa Indonesia memperjuangkan kemerdekaan dan dilandasi oleh semangat kebangsaan, dan telah mengorbankan nyawa maupun harta yang tidak terhitung jumlahnya, maka peristiwa Proklamasi Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945 merupakan titik puncak perjuangan tersebut. Proklamasi kemerdekaan merupakan peristiwa yang sangat penting dan memiliki makna yang sangat mendalam bagi bangsa Indonesia.<br />
<br />
Berikut ini makna dan arti penting proklamasi kemerdekaan Indonesia<br />
1) Apabila dilihat dari sudut hukum, proklamasi merupakan pernyataan yang berisi keputusan bangsa Indonesia untuk menetapkan tatanan hukum nasional (Indonesia) dan menghapuskan tatanan hukum kolonial.<br />
2) Apabila dilihat dari sudut politik ideologis, proklamasi merupakan pernyataan bangsa Indonesia yang lepas dari penjajahan dan membentuk Negara Republik Indonesia yang bebas, merdeka, dan berdaulat penuh.<br />
3) Proklamasi merupakan puncak perjuangan rakyat Indonesia dalam mencapai kemerdekaan.<br />
4) Proklamasi menjadi alat hukum internasional untuk menyatakan kepada rakyat dan seluruh dunia, bahwa bangsa Indonesia mengambil nasib ke dalam tangannya sendiri untuk menggenggam seluruh hak kemerdekaan.<br />
5) Proklamasi merupakan mercusuar yang menunjukkan jalannya sejarah, pemberi inspirasi, dan motivasi dalam perjalanan bangsa Indonesia di semua lapangan di setiap keadaan.<br />
<br />
Dengan proklamasi kemerdekaan tersebut, maka bangsa Indonesia telah lahir sebagai bangsa dan negara yang merdeka, baik secara de facto maupun secara de jure. <br />
<br />
<a href="" name="B._Penyebaran_Berita_Proklamasi_dan_Sikap_Rakyat_di_Berbagai_Daerah"></a><h2> <span class="mw-headline"> B. Penyebaran Berita Proklamasi dan Sikap Rakyat di Berbagai Daerah<br />
</span></h2><div class="thumb tleft"><div class="thumbinner" style="width: 227px;"><a class="image" href="http://www.crayonpedia.org/mw/Berkas:Peristiwa_Proklamasi_dan_Pemb_NKRI_10.jpg" title="Peristiwa Proklamasi dan Pemb NKRI 10.jpg"><img alt="" border="0" class="thumbimage" height="195" src="http://www.crayonpedia.org/wiki/images/7/77/Peristiwa_Proklamasi_dan_Pemb_NKRI_10.jpg" width="225" /></a> </div></div>Wilayah Indonesia sangatlah luas. Komunikasi dan transportasi sekitar tahun 1945 masih sangat terbatas. Di samping itu, hambatan dan larangan untuk menyebarkan berita proklamasi oleh pasukan Jepang di Indonesia, merupakan sejumlah faktor yang menyebabkan berita proklamasi mengalami keterlambatan di sejumlah daerah, terutama di luar Jawa. Namun dengan penuh tekad dan semangat berjuang, pada akhirnya peristiwa proklamasi diketahui oleh segenap rakyat Indonesia. Lebih jelasnya ikuti pembahasan di bawah ini. Penyebaran proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 di daerah Jakarta dapat dilakukan secara cepat dan segera menyebar secara luas. Pada hari itu juga, teks proklamasi telah sampai di tangan Kepala Bagian Radio dari Kantor Domei, Waidan B. Palenewen. Ia menerima teks proklamasi dari seorang wartawan Domei yang bernama Syahruddin. Kemudian ia memerintahkan F. Wuz (seorang markonis), supaya berita proklamasi disiarkan tiga kali berturut-turut. Baru dua kali F. Wuz melaksanakan tugasnya, masuklah orang Jepang ke ruangan radio sambil marah-marah, sebab mengetahui berita proklamasi telah tersiar ke luar melalui udara.<br />
Meskipun orang Jepang tersebut memerintahkan penghentian siaran berita proklamasi, tetapi Waidan Palenewen tetap meminta F. Wuz untuk terus menyiarkan. Berita proklamasi kemerdekaan diulangi setiap setengah jam sampai pukul 16.00 saat siaran berhenti. Akibat dari penyiaran tersebut, pimpinan tentara Jepang di Jawa memerintahkan untuk meralat berita dan menyatakan sebagai kekeliruan. Pada tanggal 20 Agustus 1945 pemancar tersebut disegel oleh Jepang dan para pegawainya dilarang masuk. Sekalipun pemancar pada kantor Domei disegel, para pemuda bersama Jusuf Ronodipuro (seorang pembaca berita di Radio Domei) ternyata membuat pemancar baru dengan bantuan teknisi radio, di antaranya Sukarman, Sutamto, Susilahardja, dan Suhandar. Mereka mendirikan pemancar baru di Menteng 31, dengan kode panggilan DJK 1. Dari sinilah selanjutnya berita proklamasi kemerdekaan disiarkan.<br />
<br />
Usaha dan perjuangan para pemuda dalam penyebarluasan berita proklamasi juga dilakukan melalui media pers dan surat selebaran. Hampir seluruh harian di Jawa dalam penerbitannya tanggal 20 Agustus 1945 memuat berita proklamasi kemerdekaan dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Harian Suara Asia di Surabaya merupakan koran pertama yang memuat berita proklamasi. Beberapa tokoh pemuda yang berjuang melalui media pers antara lain B.M. Diah, Sayuti Melik, dan Sumanang. Proklamasi kemerdekaan juga disebarluaskan kepada rakyat Indonesia melalui pemasangan plakat, poster, maupun coretan pada dinding tembok dan gerbong kereta api, misalnya dengan slogan ”Respect our Constitution, August 17!” Hormatilah Konstitusi kami tanggal 17 Agustus! Melalui berbagai cara dan media tersebut, akhirnya berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dapat tersebar luas di wilayah Indonesia dan di luar negeri. Di samping melalui media massa, berita proklamasi juga disebarkan secara langsung oleh para utusan daerah yang menghadiri sidang PPKI. Berikut ini para utusan PPKI yang ikut menyebarkan berita proklamasi.<br />
1. Teuku Mohammad Hassan dari Aceh.<br />
2. Sam Ratulangi dari Sulawesi.<br />
3. Ktut Pudja dari Sunda Kecil (Bali).<br />
4. A. A. Hamidan dari Kalimantan.<br />
<br />
<a href="" name="C._Terbentukna_Negara_Kesatuan_dan_Pemerintah_Republik_Indonesia_serta_Kelengkapannya"></a><h2> <span class="mw-headline"> C. Terbentukna Negara Kesatuan dan Pemerintah Republik Indonesia serta Kelengkapannya<br />
</span></h2>Negara RI yang dilahirkan pada tanggal 17 Agustus 1945 pada kenyataannya belum sempurna sebagai suatu negara. Oleh karena itu langkah yang diambil oleh para pemimpin negara melalui PPKI adalah menyusun konstitusi negara dan membentuk alat kelengkapan negara. Untuk itu PPKI mengadakan sidang sebanyak tiga kali yaitu pada tanggal 18 Agustus 1945, 19 Agustus 1945, dan 22 Agustus 1945. Sebelum rapat dimulai, muncul permasalahan yang disampaikan oleh wakil dari luar Jawa, di antaranya Mr. Latuharhary (Maluku), Dr. Sam Ratulangi (Sulawesi), Mr. Tadjudin Noor dan Ir. Pangeran Noor (Kalimantan), dan Mr. I Ktut Pudja (Nusa Tenggara) yang menyampaikan keresahan penduduk non-Islam mengenai kalimat dalam Piagam Jakarta yang nantinya akan dijadikan rancangan pembukaan dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Kalimat yang dimaksud adalah “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariah Islam bagi para pemeluknya”, serta “syarat seorang kepala negara haruslah seorang muslim”. Untuk mengatasi masalah tersebut Drs. Mohammad Hatta beserta Ki Bagus Hadikusumo, Wachid Hasyim, Mr. Kasman Singadimedjo, dan Mr. Teuku Mohammad Hassan membicarakannya secara khusus. Akhirnya dengan mempertimbangkan kepentingan yang lebih luas dan menegakkan Negara Republik Indonesia yang baru saja didirikan, rumusan kalimat yang dirasakan memberatkan oleh kelompok non-Islam dihapus sehingga menjadi berbunyi “ Ketuhanan Yang Maha Esa” dan syarat seorang kepala negara adalah orang Indonesia asli. Untuk memahami hasil sidang secara lengkap, maka perhatikan tabel 11.2 berikut.<br />
<br />
<div class="center"><div class="thumb tnone"><div class="thumbinner" style="width: 542px;"><a class="image" href="http://www.crayonpedia.org/mw/Berkas:Peristiwa_Proklamasi_dan_Pemb_NKRI_11.jpg" title="Peristiwa Proklamasi dan Pemb NKRI 11.jpg"><img alt="" border="0" class="thumbimage" height="240" src="http://www.crayonpedia.org/wiki/images/e/ee/Peristiwa_Proklamasi_dan_Pemb_NKRI_11.jpg" width="540" /></a> </div></div></div><div class="center"><div class="thumb tnone"><div class="thumbinner" style="width: 542px;"><a class="image" href="http://www.crayonpedia.org/mw/Berkas:Peristiwa_Proklamasi_dan_Pemb_NKRI_12.jpg" title="Tabel 11.2 Hasil-Hasil Sidang PPKI Secara Lengkap"><img alt="Tabel 11.2 Hasil-Hasil Sidang PPKI Secara Lengkap" border="0" class="thumbimage" height="601" src="http://www.crayonpedia.org/wiki/images/f/fa/Peristiwa_Proklamasi_dan_Pemb_NKRI_12.jpg" width="540" /></a> <div class="thumbcaption">Tabel 11.2 Hasil-Hasil Sidang PPKI Secara Lengkap</div></div></div></div><br />
<a href="" name="1_._Pembentukan_Komite_Nasional"></a><h3> <span class="mw-headline"> 1 . Pembentukan Komite Nasional<br />
</span></h3>Sebagai tindak lanjut dari sidang PPKI tanggal 22 Agustus 1945 maka dibentuklah Komite Nasional Indonesia (KNI). Komite Nasional Indonesia adalah badan yang akan berfungsi sebagai Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sebelum diselenggarakan Pemilihan Umum (Pemilu). KNIP diketuai oleh Mr. Kasman Singodimejo. Anggota KNIP dilantik pada tanggal 29 Agustus 1945. Tugas pertama KNIP adalah membantu tugas kepresidenan. Namun, kemudian diperluas tidak hanya sebagai penasihat presiden, tetapi juga mempunyai kewenangan legislatif. Wewenang KNIP sebagai DPR ditetapkan dalam rapat KNIP tanggal 16 Oktober 1945. Dalam rapat tersebut, wakil presiden Drs. Moh. Hatta mengeluarkan Maklumat Pemerintah RI No. X yang isinya meliputi hal-hal berikut. <br />
a. KNIP sebelum DPR/MPR terbentuk diserahi kekuasaan legislatif untuk membuat undang-undang dan ikut menetapkan Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN).<br />
b. Berhubung gentingnya keadaan, maka pekerjaan sehari-hari KNIP dijalankan oleh sebuah Badan Pekerja KNIP yang diketuai oleh Sutan Syahrir. Komite Nasional Indonesia disusun dari tingkat pusat sampai daerah. Pada tingkat pusat disebut Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) dan pada tingkat daerah yang disusun sampai tingkat kawedanan disebut Komite Nasional Indonesia. <br />
<a href="" name="2_._Pembentukan_Partai_Nasional_Indonesia"></a><h3> <span class="mw-headline"> 2 . Pembentukan Partai Nasional Indonesia </span></h3><div class="thumb tleft"><div class="thumbinner" style="width: 181px;"><a class="image" href="http://www.crayonpedia.org/mw/Berkas:Peristiwa_Proklamasi_dan_Pemb_NKRI_13.jpg" title="Peristiwa Proklamasi dan Pemb NKRI 13.jpg"><img alt="" border="0" class="thumbimage" height="229" src="http://www.crayonpedia.org/wiki/images/5/5a/Peristiwa_Proklamasi_dan_Pemb_NKRI_13.jpg" width="179" /></a> </div></div>Pada tanggal 22 Agustus 1945 PPKI bersidang untuk yang ketiga kalinya dan menghasilkan keputusan antara lain pembentukan Partai Nasional Indonesia, yang pada waktu itu dimaksudkan sebagai satu-satunya partai politik di Indonesia (partai tunggal). Dalam perkembangannya muncul Maklumat tanggal 31 Agustus 1945 yang memutuskan bahwa gerakan dan persiapan Partai Nasional Indonesia ditunda dan segala kegiatan dicurahkan ke dalam Komite Nasional. Sejak saat itu, gagasan satu partai tidak pernah dihidupkan lagi. Demi kelangsungan kehidupan demokrasi, maka KNIP mengajukan usul kepada pemerintah agar rakyat diberikan kesempatan seluas-luasnya untuk mendirikan partai politik. Sebagai tanggapan atas usul tersebut, maka pada tanggal 3 November 1945 pemerintah mengeluarkan maklumat pemerintah yang pada intinya berisi memberikan kesempatan kepada rakyat untuk mendirikan partai politik. Maklumat itu kemudian dikenal dengan Maklumat Pemerintah tanggal 3 November 1945. Partai politik yang muncul setelah Maklumat Pemerintah tanggal 3 November 1945 dikeluarkan antara lain Masyumi, Partai Komunis Indonesia, Partai Buruh Indonesia, Parkindo, Partai Rakyat Jelata, Partai Sosialis Indonesia, Partai Rakyat Sosialis, Partai Katolik, Permai, dan PNI.<br />
<a href="" name="3_._Pembentukan_Badan_Keamanan_Rakyat"></a><h3> <span class="mw-headline"> 3 . Pembentukan Badan Keamanan Rakyat<br />
</span></h3><div class="thumb tright"><div class="thumbinner" style="width: 139px;"><a class="image" href="http://www.crayonpedia.org/mw/Berkas:Peristiwa_Proklamasi_dan_Pemb_NKRI_14.jpg" title="Peristiwa Proklamasi dan Pemb NKRI 14.jpg"><img alt="" border="0" class="thumbimage" height="233" src="http://www.crayonpedia.org/wiki/images/d/db/Peristiwa_Proklamasi_dan_Pemb_NKRI_14.jpg" width="137" /></a> </div></div>Badan Keamanan Rakyat (BKR) ditetapkan sebagai bagian dari Badan Penolong Keluarga Korban Perang (BPKKP), yang merupakan induk organisasi yang ditujukan untuk memelihara keselamatan masyarakat. BKR tugasnya sebagai penjaga keamanan umum di daerah-daerah di bawah koordinasi KNI Daerah. Para pemuda bekas anggota Peta, KNIL, dan Heiho segera membentuk BKR di daerah sebagai wadah perjuangannya. Khusus di Jakarta dibentuk BKR Pusat untuk mengoordinasi dan mengendalikan BKR di bawah pimpinan Kaprawi. Sementara BKR Jawa Timur dipimpin Drg. Moestopo, BKR Jawa Tengah dipimpin Soedirman, dan BKR Jawa Barat dipimpin Arudji Kartawinata. Pemerintah belum membentuk tentara yang bersifat nasional karena pertimbangan politik, mengingat pembentukan tentara yang bersifat nasional akan mengundang sikap permusuhan dari Sekutu dan Jepang. Menurut perhitungan, kekuatan nasional belum mampu menghadapi gabungan Sekutu dan Jepang. Sementara itu para pemuda yang kurang setuju pembentukan BKR dan menghendaki pembentukan tentara nasional, membentuk badan-badan perjuangan atau laskar bersenjata. Badan perjuangan tersebut misalnya Angkatan Pemuda Indonesia (API), Pemuda Republik Indonesia (PRI), Barisan Pemuda Indonesia (BPI), dan lainnya. Selain itu para pemuda yang dipelopori oleh Adam Malik membentuk Komite van Actie.<br />
Pada tanggal 5 Oktober 1945 dikeluarkan Maklumat Pemerintah yang menyatakan berdirinya Tentara Keamanan Rakyat (TKR). Sebagai pimpinan TKR ditunjuk Supriyadi. Berdasarkan maklumat pemerintah tersebut, maka segera dibentuk Markas Tertinggi TKR oleh Oerip Soemohardjo yang berkedudukan di Yogyakarta. Di Pulau Jawa terbentuk 10 Divisi dan di Sumatra 6 Divisi. Berkembangnya kekuatan pertahanan dan keamanan yang begitu cepat memerlukan satu pimpinan yang kuat dan berwibawa untuk mengatasi segala persoalan akibat perkembangan tersebut. Supriyadi yang ditunjuk sebagai pemimpin tertinggi TKR ternyata tidak pernah muncul. Pada bulan <div class="thumb tright"><div class="thumbinner" style="width: 198px;"><a class="image" href="http://www.crayonpedia.org/mw/Berkas:Peristiwa_Proklamasi_dan_Pemb_NKRI_15.jpg" title="Peristiwa Proklamasi dan Pemb NKRI 15.jpg"><img alt="" border="0" class="thumbimage" height="162" src="http://www.crayonpedia.org/wiki/images/0/0a/Peristiwa_Proklamasi_dan_Pemb_NKRI_15.jpg" width="196" /></a> </div></div>November 1945 atas prakarsa dari markas tertinggi TKR diadakan pemilihan pemimpin tertinggi TKR yang baru. Yang terpilih adalah Kolonel Soedirman, Komandan Divisi V/Banyumas. Sebulan kemudian pada tanggal 18 Desember 1945, Soedirman dilantik sebagai Panglima Besar TKR dengan pangkat jenderal.<br />
Oerip Soemohardjo tetap menduduki jabatan lamanya sebagai Kepala Staf Umum TKR dengan pangkat Letnan Jenderal (Letjen). Terpilihnya Soedirman merupakan titik tolak perkembangan organisasi kekuatan pertahanan keamanan. Pada bulan Januari 1946, TKR berubah menjadi Tentara Rakyat Indonesia (TRI). Pada bulan Juni 1947 nama TRI berubah menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI). Sampai dengan pertengahan 1947, bangsa Indonesia telah berhasil menyusun, mengonsolidasikan dan sekaligus mengintegrasikan alat pertahanan dan keamanan. TNI bukanlah semata-mata alat negara atau pemerintah, melainkan alat rakyat, alat “revolusi” dan alat bangsa<br />
Indonesia.<br />
<br />
<a href="" name="D._Dukungan_Daerah_terhadap_Pembentukan_Negara_Kesatuan_dan_Pemerintahan_Republik_Indonesia"></a><h2> <span class="mw-headline"> D. Dukungan Daerah terhadap Pembentukan Negara Kesatuan dan Pemerintahan Republik Indonesia<br />
</span></h2><div class="thumb tright"><div class="thumbinner" style="width: 143px;"><a class="image" href="http://www.crayonpedia.org/mw/Berkas:Peristiwa_Proklamasi_dan_Pemb_NKRI_16.jpg" title="Peristiwa Proklamasi dan Pemb NKRI 16.jpg"><img alt="" border="0" class="thumbimage" height="227" src="http://www.crayonpedia.org/wiki/images/f/f8/Peristiwa_Proklamasi_dan_Pemb_NKRI_16.jpg" width="141" /></a> </div></div>Kemerdekaan yang diproklamasikan tanggal 17 Agustus 1945 ternyata mendapat sambutan yang luar biasa di berbagai daerah, baik di Jawa maupun luar Jawa. Berikut ini dukungan terhadap pembentukan Negara Republik Indonesia. <br />
1. Di Sulawesi Selatan, Raja Bone (Arumpone) La Mappanjuki, yang masih tetap ingat akan pertempuran-pertempuran melawan Belanda pada awal abad XX, menyatakan dukungannya terhadap Negara Kesatuan dan Pemerintahan Republik Indonesia. Mayoritas raja-raja suku Makasar dan Bugis mengikuti jejak Raja Bone mengakui kekuasaan Dr. Sam Ratulangie yang ditunjuk pemerintah sebagai Gubernur Republik di Sulawesi.<br />
2. Raja-raja Bali juga mengakui kekuasaan Republik.<br />
3. Empat raja di Jawa Tengah (Mangkunegaran, Kasunanan Surakarta, Kasultanan, dan Paku Alaman Yogyakarta) menyatakan dukungan mereka kepada Republik Indonesia pada awal September 1945.<br />
<br />
Dukungan yang sangat penting ditunjukkan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX dari Kasultanan Yogyakarta yang nampak dalam pernyataannya tanggal 5 September 1945. Dalam pernyataan tersebut Sri Sultan Hamengku Buwono IX menegaskan bahwa Negeri Ngayogyokarto Hadiningrat yang bersifat kerajaan sebagai Daerah Istimewa dalam Negara Republik Indonesia. Pernyataan tersebut merupakan suatu keputusan yang cukup berani dan bijak di dalam negara kerajaan yang berdaulat. Sesuai dengan konsep negara kesatuan yang dianut Indonesia, tidak akan ada negara di dalam negara. Kalau hal tersebut terjadi akan memudahkan bangsa asing mengadu domba. Dukungan terhadap negara kesatuan dan pemerintah Republik Indonesia juga datang dari rakyat dan pemuda. Berikut ini beberapa peristiwa sebagai wujud dukungan rakyat secara spontan terhadap Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.<br />
<br />
1 . Sulawesi Selatan<br />
<br />
Pada tanggal 19 Agustus 1945, rombongan Dr. Sam Ratulangi, Gubernur Sulawesi, mendarat di Sapiria, Bulukumba. Setelah sampai di Ujungpandang, gubernur segera membentuk pemerintahan daerah. Mr. Andi Zainal Abidin diangkat sebagai Sekretaris Daerah. Tindakan gubernur oleh para pemuda dianggap terlalu berhatihati, kemudian para pemuda mengorganisasi diri dan merencanakan merebut gedung-gedung vital seperti studio radio dan tangsi polisi. Kelompok pemuda tersebut terdiri dari kelompok Barisan Berani Mati (Bo-ei Taishin), bekas kaigun heiho dan pelajar SMP. Pada tanggal 28 Oktober 1945 mereka bergerak menuju sasaran. Akibat peristiwa tersebut, pasukan Australia yang telah ada bergerak dan melucuti mereka. Sejak peristiwa tersebut gerakan pemuda dipindahkan dari Ujungpandang ke Polombangkeng.<br />
<br />
2 . Di Bali<br />
<br />
Para pemuda Bali telah membentuk berbagai organisasi pemuda, seperti AMI, Pemuda Republik Indonesia (PRI) pada akhir Agustus 1945. Mereka berusaha untuk menegakkan Republik Indonesia melalui perundingan tetapi mendapat hambatan dari pasukan Jepang. Pada tanggal 13 Desember 1945 mereka melakukan gerakan serentak untuk merebut kekuasaan dari tangan Jepang, meskipun gerakan ini gagal.<br />
<br />
3 . Gorontalo<br />
<br />
Pada tanggal 13 September 1945 di Gorontalo terjadi perebutan senjata terhadap markas-markas Jepang. Kedaulatan Republik Indonesia berhasil ditegakkan dan para pemimpin Republik menolak ajakan untuk berunding dengan pasukan pendudukan Australia. <br />
<br />
4 . Rapat Raksasa di Lapangan Ikada<br />
<br />
<div class="thumb tright"><div class="thumbinner" style="width: 201px;"><a class="image" href="http://www.crayonpedia.org/mw/Berkas:Peristiwa_Proklamasi_dan_Pemb_NKRI_17.jpg" title="Peristiwa Proklamasi dan Pemb NKRI 17.jpg"><img alt="" border="0" class="thumbimage" height="202" src="http://www.crayonpedia.org/wiki/images/0/07/Peristiwa_Proklamasi_dan_Pemb_NKRI_17.jpg" width="199" /></a> </div></div>Rapat Raksasa dilaksanakan di Lapangan Ikada (Ikatan Atletik Djakarta) tanggal 19 September 1945. Sekitar 200.000 orang hadir dalam pertemuan tersebut. Pada peristiwa ini, kekuatan Jepang, termasuk tank-tank, berjaga-jaga dengan mengelilingi rapat umum tersebut. Rapat Ikada dihadiri oleh Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta serta sejumlah menteri. Untuk menghindari terjadinya pertumpahan darah, Presiden Soekarno menyampaikan pidato yang intinya berisi permintaan agar rakyat memberi kepercayaan dan dukungan kepada pemerintah RI, mematuhi perintahnya dan tunduk kepada disiplin. Setelah itu Presiden Soekarno meminta rakyat yang hadir bubar dan tenang.<br />
5 . Terjadinya Insiden Bendera di Hotel <br />
<br />
Yamat amat amato, o, Sur Suraba aba abaya Insiden ini terjadi pada tanggal 19 September 1945, ketika orang-orang Belanda bekas tawanan Jepang menduduki Hotel Yamato, dengan dibantu segerombolan pasukan Serikat. Orang-orang Belanda tersebut mengibarkan bendera mereka di puncak Hotel Yamato. Hal tersebut memancing kemarahan para pemuda. Hotel tersebut diserbu para pemuda, setelah permintaan Residen Sudirman untuk menurunkan bendera Belanda ditolak penghuni hotel. Bentrokan tidak dapat dihindarkan. Beberapa pemuda berhasil memanjat atap hotel serta menurunkan bendera Belanda yang berkibar di atasnya. Mereka merobek warna birunya dan mengibarkan kembali sebagai Merah Putih.<br />
<br />
6 . Di Yogyakarta<br />
<br />
<div class="thumb tright"><div class="thumbinner" style="width: 200px;"><a class="image" href="http://www.crayonpedia.org/mw/Berkas:Peristiwa_Proklamasi_dan_Pemb_NKRI_18.jpg" title="Peristiwa Proklamasi dan Pemb NKRI 18.jpg"><img alt="" border="0" class="thumbimage" height="295" src="http://www.crayonpedia.org/wiki/images/6/6d/Peristiwa_Proklamasi_dan_Pemb_NKRI_18.jpg" width="198" /></a> </div></div>Di Yogyakarta perebutan kekuasaan secara serentak dimulai tanggal 26 September 1945. Sejak pukul 10 pagi semua pegawai instansi pemerintah dan perusahaan yang dikuasai Jepang melaksanakan aksi mogok. Mereka memaksa agar orang-orang Jepang menyerahkan aset dan kantornya kepada orang Indonesia. Tanggal 27 September 1945 Komite Nasional Indonesia Daerah Yogyakarta mengumumkan bahwa kekuasaan di daerah tersebut telah berada di tangan Pemerintah Republik Indonesia. Pada hari itu juga di Yogyakarta diterbitkan surat kabar Kedaulatan Rakyat.<br />
7. Sumatra Selatan<br />
<br />
Dukungan dan perebutan kekuasaan terjadi di Sumatra Selatan pada tanggal 8 Oktober 1945, ketika Residen Sumatra Selatan dr. A.K. Gani bersama seluruh pegawai Gunseibu dalam suatu upacara menaikkan bendera Merah Putih. Setelah upacara selesai, para pegawai kembali ke kantornya masing-masing. Pada hari itu juga diumumkan bahwa di seluruh Karesidenan Palembang hanya ada satu kekuasaan yakni kekuasaan Republik Indonesia. Perebutan kekuasaan di Palembang berlangsung tanpa insiden, sebab orang-orang Jepang telah menghindar ketika terjadi demonstrasi.<br />
<br />
8 . Pertempuran Lima Hari di Semarang <br />
<br />
Peristiwa ini terjadi di Semarang pada tanggal 15 - 20 Oktober 1945. Peristiwa itu berawal ketika 400 orang veteran AL Jepang yang akan dipekerjakan untuk mengubah pabrik gula Cepiring menjadi pabrik senjata memberontak ketika akan dipindahkan ke Semarang. Tawanan-tawanan tersebut menyerang polisi Indonesia yang mengawal mereka. Situasi bertambah hangat dengan meluasnya desas-desus bahwa cadangan air minum di desa Candi telah diracuni. Dr. Karyadi yang meneliti cadangan air minum tersebut meninggal ditembak oleh Jepang. Pertempuran mulai pecah dini hari tanggal 15 Oktober 1945 di Simpang Lima. Pertempuran berlangsung lima hari dan baru berhenti setelah pimpinan TKR berunding dengan pimpinan pasukan Jepang. Usaha perdamaian dipercepat dengan mendaratnya pasukan Sekutu di Semarang pada tanggal 20 Oktober 1945 yang kemudian menawan dan melucuti senjata tentara Jepang. Untuk mengenang keberanian para pemuda Semarang dalam pertempuran tersebut, maka dibangunlah Tugu Muda yang terletak di kawasan Simpang Lima, Semarang.<br />
<br />
9 . Di Bandung<br />
<br />
Pertempuran diawali dengan usaha para pemuda untuk merebut pangkalan Udara Andir dan pabrik senjata bekas ACW (Artillerie Constructie Winkel, sekarang Pindad). Usaha tersebut berlangsung sampai datangnya pasukan Sekutu di Bandung tanggal 17 Oktober 1945.<br />
<br />
10. Kalimantan<br />
<br />
Di beberapa kota di Kalimantan mulai timbul gerakan yang mendukung proklamasi. Akibatnya tentara Australia yang sudah mendarat atas nama Sekutu mengeluarkan ultimatum melarang semua aktivitas politik, seperti demonstrasi dan mengibarkan bendera Merah Putih, memakai lencana Merah Putih dan mengadakan rapat. Namun kaum nasionalis tidak menghiraukannya. Di Balikpapan tanggal 14 November 1945, tidak kurang 8.000 orang berkumpul di depan komplek NICA sambil membawa bendera Merah Putih. <br />
11. Sulawesi Utara <br />
Usaha menegakkan kedaulatan di Sulawesi Utara tidak padam, meskipun tentara NICA telah menguasai wilayah tersebut. Pada tanggal 14 Februari 1946, para pemuda Indonesia anggota KNIL tergabung dalam Pasukan Pemuda Indonesia (PPI) mengadakan gerakan di Tangsi Putih dan Tangsi Hitam di Teling, Manado. Mereka membebaskan tawanan yang mendukung Republik Indonesia antara lain Taulu, Wuisan, Sumanti, G.A. Maengkom, Kusno Dhanupojo, dan G.E. Duhan. Di sisi lain mereka juga menahan Komandan Garnisun Manado dan semua pasukan Belanda di Teling dan penjara Manado. Dengan diawali peristiwa tersebut para pemuda menguasai markas Belanda di Tomohon dan Tondano. Berita tentang perebutan kekuasaan tersebut dikirim ke pemerintah pusat yang saat itu di Yogyakarta dan mengeluarkan Maklumat No. 1 yang ditandatangani oleh Ch.Ch. Taulu. Pemerintah sipil dibentuk tanggal 16 Februari 1946 dan sebagai residen dipilih B.W. Lapian.Yenni Alexhttp://www.blogger.com/profile/04523097906510596539noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7055081509884195442.post-2841783262030042712011-06-03T01:53:00.002-07:002011-06-03T01:53:46.651-07:00Kebugaran<h3 class="post-title entry-title"> <a href="http://iadiasyamsi.blogspot.com/2011/03/latihan-kebugaran-jasmani.html">LATIHAN KEBUGARAN JASMANI</a> </h3><ol><li><strong>A. </strong><strong>Pengertian Latihan</strong></li>
</ol>Latihan adalah suatu proses yang sistrematis secara berulang-ulang, secara tetap dengan selalu memberikan peningkatan beban.<br />
<ol><li><strong>B. </strong><strong>Tujuan Pokok dari Latihan</strong></li>
</ol>Tujuan pokok dari latihan adalah prestasi maksimal di samping kesehatan serta kesegaran jasmani bagi atlet. Sesuai dengan tujuannya maka urutan penekanan latihan sebagai berikut :<a name='more'></a><ol><li>Pembentukan kondisi fisik (<em>Phesical build up</em>).Unsur-unsur yang harus di bentuk dan dikembangkan meliputi.</li>
<li>Kekuatan <em>(stregth)</em></li>
<li>Kecepatan <em>(speed)</em></li>
<li>Daya tahan <em> (endorance)</em> <ol><li>Kelincahan <em>(agelity)</em></li>
<li>Kelentukan <em>(flexibility)</em></li>
<li>Kecepatan <em>(accurancy)</em></li>
<li>Keseimbangan dan koordinasi <ol><li>Pembentukan Teknik <em>(Technical Build Up)</em></li>
<li>Pembentukan Taktik <em>(Tactical Builp Up)</em></li>
<li>Pembentukan Mental <em>(Mental Build Up)</em></li>
<li>Pembentukan Kematangan Juara</li>
</ol></li>
</ol></li>
</ol><br />
<ol><li><strong>C. </strong><strong>Beban Latihan (<em>Loading</em>)</strong></li>
</ol>Beban latihan atau disebut juga bahan latihan atau <em>loading </em> adalah suatu bentuk-bentuk latihan jasmani dan rohani atlet guna mencapai prestasi olah raga. Bentuk-bentuk latihannya dapat dilakukan dengan berbagai cara : jari-senam-angkat besi-<em>eross eouentry </em>dsb.<br />
<span id="more-221"></span><br />
Dua macam pengertian tentang beban latihan dapayt dibedakan sebagai beikut :<br />
<ol><li>Beban Luar (<em>outer load</em>)</li>
</ol>Merupakan bebna latihan yang langsung dapat dilihat secara nyata. Beban luar dapat ditandai dengan adanya sifat-sifat dari beban, itu sendiri, misalnya :<br />
<ol><li>Insentif latihan</li>
<li>Volum latihan</li>
<li>Lamanya latihan</li>
<li><em>Rhytmo</em> latihan dsb <ol><li>Beban Dalam (<em>inner loa</em>d)</li>
</ol></li>
</ol>Merupakan beban latihan yang mempunyai pengaruh langsung terhadap fisiologis dari atlit. Jadi sebenarnya beban dalam adalah bebas luar yang dikenakan terhadap atlit yang memberikan pengaruh terhadap kenaikan denyut nadi.<br />
<br />
<ol><li><strong>D. </strong><strong>Ciri-ciri Latihan</strong></li>
<li><em>Intensity </em> : merupakan ukuran kesungguhan dalam melakukan latihan yang betul pelaksanaannya.</li>
</ol>Misalnya :<br />
<ol><li>Jumlah bebas dalam latihan kekuatan.</li>
<li>Kecepatan dalam hari pada jarak yang telah ditentukan.</li>
<li>Jarak dalam latihan lempar.</li>
<li>Tinggi dalam latihan lompat dsb.</li>
</ol>Apabila kita dapat menjalankan secara penuh sesuai dengan kemampuan ini berarti kita menjalankan <em>intensity </em>100% (<em>maksimal</em>). Tingkat <em>intensity </em>dapat dibedakan :<br />
100 % atas lebih (110%) - <em>super maximal</em><br />
100% penuh - <em>maxsimal</em><br />
80% s/d 99% - <em>sub maximal</em><br />
60% s/d 79% -<em> medium</em><br />
59% s/d ke bawah – <em>law</em> (rendah)<a href="" name="more"></a><br />
<ol><li><em>Volume </em>: jumlah beban yang dinyatakan dengan satuan jarak, waktu, berat, jumlah beban latihan.</li>
</ol><br />
<ol><li><em>Duration</em> : lamanya waktu latihan seluruhnya (penuh) setelah dikurangi dengan waktu yang dipergunakan untuk istirahat.</li>
</ol><br />
<ol><li><em>Frequency </em>: beberpa kali suatu latihan dilakukan setiap minggunya : dua kali, tiga kali atau enam kali. Cepat dan lambatnya suatu latihan dilakukan setiap set atau setiap elemen latihan juga merupakan <em>frequency. </em>Seringnya ulangan yang dilakukan setiap set atau elemen latihan disebut :<em> density.</em></li>
</ol><br />
<ol><li><em>Ritme </em>: merupakan irama dari latihan, misalnya : berta dan ringannya suatu latihan atau tinggi rendahn ya latihan.</li>
</ol><br />
<ol><li><strong>E. </strong><strong>Bentuk-bentuk Latihan Kondisi Fisik</strong></li>
</ol>Ada berbagai bentuk latihan kondisi fisik antara lain :<br />
<ol><li><em>Fartlek</em></li>
</ol><em>Fartlek </em>adalah bentuk latihan yang dilakukan dengan lari jarak jauh seperti halnya pada <em>cross country. </em>Bentuk latihan in iberasal dari Swedia yang berarti “<em>spee play</em>” atau bermain-main dengan kecepatan, waktu, latihan tidak dibatasi tetapi atlit bebas melakukan latihan ini dengan berbagai variasi bentuk lari sesuai dengan medianya. Sebaiknya untuk latihan <em>fartlek</em> ini dipilihnya latihan (medan) yang mempunyai pemandangan indah sedikit rintan gn dengan lintasan yang berbeda-beda : lumpur-keras-terjal-turun-pasir-rumput-salju atau lainnya.<br />
Pemandangan yang indah akan menyebabkan atlit lupa akan kelelahan sehingga dengan bebas melakukan latihannya. <em>Coch </em>ataupun atlitnya sendiri dapat menentukan bentuk larinya maupun lamanya latihan.<br />
Kecepatan bentuk lari dapat diatur dengan berbagai variasi, misalnya (<em>costa holmen</em>) :<br />
<ol><li>Mulai dengan lari lambat 5-10 menit.</li>
<li>Kecpatan yang konstan dan cukup tinggi.</li>
<li>Jalan cepat (istirahat aktif).</li>
<li>Lari lambat-lambat diselingi lari yang makin lama makin cepat <em>(win sprin).</em></li>
<li>Lari lambat-lambat diselingi 3-4 langkah mendadak cepat.</li>
<li>Naik bukit dengan kecepatan tinggi.</li>
<li>Lari dengan tempo yang cepat (<em>pace</em>) selama 1 menit</li>
</ol>Tujuan latihan sama dengan <em>cross country </em>terutama untuk daya tahan atau stamina. Bentuk latihan in baik sekali dilakukan pada periode persiapan atau bahkan pada periode latihan<br />
<ol><li><em>Internal Trainning</em></li>
</ol>Pada khir0akhir ini sistem latihan interfasi mulai digunakan untuk semua cabang olah raga : atletik, balap sepeda, mendayung, dan macam-macam permainan.<br />
Interval trainning merupakan bentuk latihan yang diselingi dengan istirahat tertentu (<em>intervasi</em>). Bentuk latihan in pada mulanya ditemukan oleh seorang dokter yang juga <em>coach </em>atletik dari Jerman : dr. Woldemar Cersshler.<br />
Interval trainning merupakan penyempurnaan dari <em>fartlek </em>dengan memebrikan koreksi secara teliti dalam : menentukan jarak, istirahat, banyaknya ulangan (<em>repetation</em>) dan waktu latihan. Latihan interval juga menggunakan prinsip penambahan beban latihan.<br />
Contoh :<br />
<ol><li>Jarak lari ditentukan: 1600 m (4 kali keliling lintasan lari.</li>
<li><em>b. </em>Ulangan <em>(repetition)</em> : 4 kali, berarti 4 X 400m.<em> </em></li>
<li><em>c. </em>Waktu untuk menempuh jarak (400 m): 90 detik.<em></em></li>
<li><em>d. </em>Waktu istirahat (<em>recovery interval</em>): 120 detik.<em></em></li>
</ol>Untuk lari pertama latihan boleh digunakan ulangan 2-3 kali terlebih dahulu, kemudian untuk seterusnya 4 kali ulangan. Atlit diharuskan menempuh jarak 400 m dengan waktu 90 detik, kemudian jalan selama 120 detik, baru kemudian lari untuk putaran kedua, istirahat lagi dan seterusnya sampai selesai 4 x 400 m<em> </em>lari. Demikianlah untuk seterusnya latihan dilakukan akan tetapi waktu istirahat makin lama makin di kurangi dari 120 detik menjadi 90 – 60 – 50 detikdan setrerusnya sampai tujuan akhir tercapai yaitu lari 4 x 400 m tanpa istirahat <sub>= </sub>1600 m.<br />
Untuk memper berat latihan disamping pengurangan waktu istirahat dapat pula dengan meningkatkan bentuk istirahat dari jalan, jalan cepat atau lari-lari kecil. Cara meningkatkan beban dapat pula dengan memperberat salah satu dari faktor – faktor di atas dikombinasikan, misalnya:<br />
<ol><li>Jarknya yang ditambah. <em></em></li>
<li>Ulangan yang diperbanyak.<em></em></li>
<li>Waktu dipercepat.<em></em></li>
</ol><br />
<ol><li><em>Aerobik</em></li>
<li><strong>a. </strong><strong>Arti dan tujuan</strong></li>
</ol>Yang dimaksud dengan aerobik adalah suatu sistem altihan yang mendorong kerja jantung, darah, dan paru-paru untuk periode waktu yang cukup untuk menghasilkan perbaikan-perbaikan dan keadaan tubuh.<br />
Perbaikan-perbaikan tersebut antara lain :<br />
1) Bertambah kuatnya oto-otot pernapasan untuk memungkinkan aliran udara yang cepat ke dalam dan keluar paru-paru.<br />
2) Bertambah kuatnya jantung untuk memompa lebih banyak darah dan oksigen pada tiap denyutan.<br />
3) Menambah kuat oto-otot diseluruh tubuh.<br />
Jadi, dengan aerobik, kita akanmendapatkan suatu pengaruh yang menuju pada perbaikan-perbaikan ataupun dapat melawan penyakit-penyakit teetentu diantaranya sakit jantung, sakit paru-paru, dapat menambah kesegaran jasmani,merugah sikap tubuh menjadi lebih tegap dan mental yang baik, menambah lebih waspada, percaya pada diri sendiri, mempercantik wajah serta untuk melawan penyakit-penyakit yang lainnya. Jadi, aerobik dapat berfungsi sebagai obat dan untuk mempetinggi daya tahan dari seranganp-serangan penyakit.<br />
<ol><li><strong>b. </strong><strong>Program aerobik</strong></li>
</ol>Sebelumnya memulai program aerobik, kita harus mengklasifikasikan diri dalam suatu kategori bagaimana keadaan kondisi kita pada saat sekarang. Dengan bermacam-macam tes kita akan mengetahui apakah tubuh kita ini dalam kondisi yang baik (segar) atau kondisi fisik yangkurang baik. Sudah barang tentu bila kondisi kita ternyata baik, pasti kita akan mempertahankan bahkan ditingkatkan dan bila ternyata kurang baik kita beruaha untuk memperbaiki.<br />
Dari macam-macam tes yang ada maka tes 12 menit adalah salah satu jenis tes yang mudah dilaksanakan oleh semua orang dan biayanya pun sangat murah. Tes 12 menit dilakukan dengan berlari-lari di lapangan, di jalan atau tempat-tempat yang memuingkinkan untuk mengukur jarak tempuhnya. Dalam lari in kita diperbolehkan untuk berjalan kaki bila kita lelah/ capai. Hindarilah memaksa diri untuk mendapatkan suatu nilai dimana dengan cara itu badan kita menjadi letih.<br />
Bila waktu 12 menit telah habis maka kita harus segera memberi tanda pada titik yang kita capai. Bila hal ini dilakukan di jalan, kita dapat mengukur jarak yang ditempuh dengan <em>speed meter </em>mobil atau sepeda motor atau melihat tanda yang telah ditentukan bila hal ini dilakukan di lapangan.<br />
Bila tes 12 menit ini masih dianggap susah karena dilakukan secara beramai-ramai (massal) berhubungan dengan cara mengukurnya, bentuk tes yang lebih praktis adalah dimana jaraknya yang ditentukan (1,5 mil=2,4 km), kemudian orang yang dites disuruh menempuh jarak tersebut dengan berlari dan berjalan. Waktu yang ditempuh dihitung dengan arloji atau <em>stopwatch, </em>tingkat kesegarannya dapat dilihat dalam tabel di bawah ini.<br />
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" style="width: 304px;"><tbody>
<tr> <td rowspan="2" valign="top" width="49">Umur Tahun</td> <td rowspan="2" valign="top" width="84">Kategori Kesegaran</td> <td colspan="2" valign="top" width="85">Hasil Tes 12 Menit (km)</td> <td colspan="2" valign="top" width="85">Hasil Tes 2,4 Menit (km)</td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="43"> </td> <td valign="top" width="42"> </td> <td valign="top" width="43"> </td> <td valign="top" width="42"> </td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="49">Di bawah 30</td> <td valign="top" width="84">I. Sangat kurang II. Kurang<br />
III. Sedang<br />
IV. Baik<br />
V. Baik sekali</td> <td valign="top" width="43"> </td> <td valign="top" width="42"> </td> <td valign="top" width="43"> </td> <td valign="top" width="42"> </td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="49">30-39</td> <td valign="top" width="84"> </td> <td valign="top" width="43"> </td> <td valign="top" width="42"> </td> <td valign="top" width="43"> </td> <td valign="top" width="42"> </td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="49">40-49</td> <td valign="top" width="84"> </td> <td valign="top" width="43"> </td> <td valign="top" width="42"> </td> <td valign="top" width="43"> </td> <td valign="top" width="42"> </td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="49">50 ke atas</td> <td valign="top" width="84"> </td> <td valign="top" width="43"> </td> <td valign="top" width="42"> </td> <td valign="top" width="43"> </td> <td valign="top" width="42"> </td> </tr>
</tbody> </table><br />
Bila kita sudah mengetahui kategori yang kita miliki, program latihan harus disesuaikan dengan kategori kita masing-masing. Program latihan dapat dilakuakan dengan bermacam-macam bentuk misalnya jalan kaki, lari di tempat, lari, bernang, bersepeda, basket ball, dan lain-lain cabang olah raga. Akan tetapi, jenis latihan yang paling murah dan dapat dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat adalah lari.<br />
Tes 12 menit juga menunjukkan kepada kita dengan tepat berapa minggu waktu yang diperlukan serta berpa banyak latihan olah raga yang harus dilakukan setiap minggu untuk dapat mencapai nilai 30 setiap minggu. Setelah kita mampu memperoleh nilai cukup ini, nilai 30 setiap minggu yang kita peroleh sudah cukup untuk memelihara kondisi tubuh yang baik.<br />
<table cellpadding="0" cellspacing="0"><tbody>
<tr> <td><strong>RANGKUMAN</strong></td> </tr>
</tbody> </table><br />
Latihan adalah suatu proses yang sistrematis secara berulang-ulang, secara tetap dengan selalu memberikan peningkatan beban.<br />
Tujuan pokok dari latihan adalah prestasi maksimal di samping kesehatan serta kesegaran jasmani bagi atlet. Beban latihan atau disebut juga bahan latihan atau <em>loading </em> adalah suatu bentuk-bentuk latihan jasmani dan rohani atlet guna mencapai prestasi olah raga. Aerobik adalah suatu sistem altihan yang mendorong kerja jantung, darah, dan paru-paru untuk periode waktu yang cukup untuk menghasilkan perbaikan-perbaikan dan keadaan tubuhYenni Alexhttp://www.blogger.com/profile/04523097906510596539noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7055081509884195442.post-88509211311435809092011-06-03T01:53:00.000-07:002011-06-03T01:53:06.276-07:00Headstand & Handstand1. Berdiri dengan Kepala (Headstand) Berdiri dengan kepala<br />
adalah sikap tegak dengan bertumpu pada kepala dan ditopang oleh kedua tangan.<br />
· Sikap permulaan membungkuk bertumpu pada dahi dan tangan. Dahi dan tangan membentuk segitiga sama sisi.<br />
· Angkat tungkai ke atas satu per satu bersamaan. Untuk menjaga agar badan tidak mengguling ke depan, panggul ke depan, dan punggung membusur.<br />
· Berakhir pada sikap badan tegak, dan tungkai rapat lurus ke atas.<a name='more'></a><br />
Kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan : saat melakukan<br />
headstand yaitu: :<br />
a. Penempatan kedua tangan dan kepala tidak membentuk titik-titik segitiga sama sisi.<br />
b. Kekakuan pada leher, sendi bahu, perut, pinggang, dan paha.<br />
c. Otot-otot leher, sendi bahu, perut, pinggang, dan paha kurang kuat.<br />
d. Akibat dari poin b dan c diatas menyebabkan kurangnya koordinasi dan keseimbangan<br />
e. Alas dasar/lantai tempat kepala bertumpu terlalu keras sehingga menimbulkan rasa<br />
sakit.<br />
f. Terlalu cepat/kuat pada saat menolak<br />
g. Sikap tangan yang salah, yaitu jari tangan tidak menghadap kedepan<br />
Cara memberi bantuan dalam gerakan headstand yaitu : Karena panggul menjadi titik berat yang utama dalam bentuk sikap berdiri dengan kepala, maka bantuan yang utama adalah :<br />
<a href="" name="more"></a><br />
· Mengangkat dan menarik panggul<br />
· Menopang panggul bagi pelaku yang dapat memindahkan panggul kedepan<br />
· Memegang dan menahan kedua kaki pelaku, pegang pada ujung pergelangan kaki dan belakang paha atau panggul<br />
2. Berdiri Atas Tangan (Handstand)<br />
Cara melakukan gerakan handstand yaitu:<br />
· Berdiri tegak kaki diceraikan ke muka dan belakang.<br />
· Bungkukkan badan, tangan menumpu selebar bahu, lengan lurus, pandangan agak ke depan, pantat diangkat setinggi-tinginya, tungkai ke depan bengkok, sedang tungkai belakang lurus.<br />
· Ayunkan tungkai belakang ke atas diikuti tungkai yang lain.<br />
· Kedua tungkai rapat clan lurus, membentuk satu garis dengan badan dan lengan.<br />
· Pertahankan keseimbangan<br />
Kesalahan-kesalahan yang sering terjadi saat melakukan gerakan handstand yaitu :<br />
· Pinggang terlalu melenting<br />
· Kepala kurang menengadah<br />
· Siku-siku bengkok<br />
· Penempatan tangan dilantai kurang atau terlalu lebar.<br />
· Arah jari tangan tidak kedepan dan jari tangan terlalu rapat<br />
· Ayunan kaki keatas kurang baik (terlalu atau kurang kedepan dan lutut diobengkokkan) g. Pada saat melemparkan kaki keatas bahu mundur kebelakang dan kepala kurang menengadah<br />
· Menegangkan otot leher, bahu atau pinggang, sehingga menghambat gerakan.<br />
· Kurang usaha mempertahankan sikap<br />
· handstand untuk beberapa saat, sehingga cepat roboh.<br />
Waktu roboh melepaskan tangan tumpuan atau tidak menekuk kepala (untuk mengguling ke depan).<br />
Cara memberikan bantuan<br />
handstand yaitu:<br />
· Menopang/menahan panggul, belakang paha, kedua pergelangan kaki, dan bahu si pelaku.<br />
· b. Bantuan dengan menopang pada bahu dilakukan untuk pelaku yang bahu, lengan, dan tangannya belum cukup kuat.<br />
· c. Bagi siswa yang belum dapat atau sukar melempar/mengayun satu kaki ke atas, dapat dilakukan pada tembok dengan dibantu mengangkat satuYenni Alexhttp://www.blogger.com/profile/04523097906510596539noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7055081509884195442.post-54834197462471799562011-06-03T01:52:00.001-07:002011-06-03T01:52:25.410-07:00Sepak Bola<strong><span lang="IN" style="font-family: "";">A.<span style="font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></strong><strong><span lang="IN" style="font-family: "";">Latihan Bermain dengan Teknik Sederhana</span></strong> <br />
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin: 0pt 0pt 0.0001pt 18pt; text-indent: 18pt;"><span lang="IN" style="font-family: "";">Latihan bermain sepak bola mempunyai tujuan khusus yakni meningkatkan penguasaan keterampilan teknis dalam situasi bermain, melatih dan menerapkan teknik tertentu maupun tim secara keseluruhan, meningkatkan kualitas fisik.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0pt 0pt 0.0001pt 18pt; text-indent: 38.7pt;"><span lang="IN" style="font-family: "";"> Berbagai strategi, teknik bermain, gerakan tertentu tidak akan dapat dikuasai tanpa penerapan di lapangan, terutama dalam situasi permainan. Haltersebut dilatih dalam bentuk-bentuk latihan bermain dengan tugas-tugas yang ditentukan, sesuai dengan aspek-aspek tersebut. Bersamaan dengan melatih unsur-unsur tersebut, terbina pula kerjasama antar pemain.<a name='more'></a></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;"><strong><span lang="IN" style="font-family: "";"> </span></strong></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;"><strong><span lang="IN" style="font-family: "";"> </span></strong></div><div class="ListParagraph" style="margin: 0pt 0pt 0.0001pt 18pt; text-indent: -18pt;"><strong><span lang="IN" style="font-family: "";">B.<span style="font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></strong><strong><span lang="IN" style="font-family: "";">Mengoper Bola</span></strong></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0pt 0pt 0.0001pt 21.3pt; text-indent: 35.4pt;"><span lang="IN" style="font-family: "";">Memberi operan kepada teman dengan cara menyontek bola atau menendang dan memberi operan terobosan kepada kawan yang posisinya sangat menguntungkan sehingga dengan sontekan atau umpan terobosan ini biasanyabanyak menghasilkan gol ke gawang lawan.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0pt 0pt 0.0001pt 21.3pt; text-indent: 35.4pt;"><span lang="IN" style="font-family: "";">Pelaksanaan mengoper bola dapat menggunakan bagian-bagian perkenaan bola antara lain kaki bagian dalam, kura-kura bagian dalam, kura- kura bagian luar, bahkan bisa menggunakan tumit. Mengoper bola bisa dilakukan dengan sikap bergerak.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0pt 0pt 0.0001pt 21.3pt; text-indent: 18pt;"><span lang="IN" style="font-family: "";"> </span></div><div class="ListParagraph" style="margin: 0pt 0pt 0.0001pt 18pt; text-indent: -18pt;"><strong><span lang="IN" style="font-family: "";">C.<span style="font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></strong><strong><span lang="IN" style="font-family: "";">Menghentikan Bola</span></strong></div><div class="ListParagraph" style="margin: 0pt 0pt 0.0001pt 21.3pt; text-indent: 35.4pt;"><span lang="IN" style="font-family: "";">Menghentikan bola dapat menggunakan bermacam-macam cara antara lain: telapak kaki bagian bawah (sol sepatu), kaki bagian dalam, kaki bagian luar, kura-kura kaki, paha, kepala, dan dada.</span></div><div class="ListParagraph" style="margin: 0pt 0pt 0.0001pt 21.3pt; text-indent: 35.4pt;"><span lang="IN" style="font-family: "";">Dalam menghentikan bola bagian perkenaan kaki disesuaikan dengan arah datangnya bola.Sebagai contoh : menghentikan bola yang bergulir di tanah menggunakan sol sepatu dan sebagainya. </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;"><strong><span lang="IN" style="font-family: "";"> </span></strong></div><div class="ListParagraph" style="margin: 0pt 0pt 0.0001pt 18pt; text-indent: -18pt;"><strong><span lang="IN" style="font-family: "";">D.<span style="font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></strong><strong><span lang="IN" style="font-family: "";">Melakukan Latihan Menggiring Bola Melewati Rintangan atau Berbelok</span></strong></div><div class="ListParagraph" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: -18pt;"><span lang="IN" style="font-family: "";">1.<span style="font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "";">Cara menggiring bola dapat dilakukan dengan menggunakan kaki tangan dalam, luar atau dengan punggung kaki.</span></div><div class="ListParagraph" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: -18pt;"><span lang="IN" style="font-family: "";">2.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "";">Sedang cara tersebut antara lain:</span></div><div class="ListParagraph" style="margin: 0pt 0pt 0.0001pt 54pt; text-indent: -18pt;"><span lang="IN" style="font-family: "";">a.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "";">Menggiring bola dengan sambil membelok ke kiri dan kanan atau zig-zag dengan jarak tertentu dan selanjutnya bola di berikan pada pasangan didepannya.</span></div><div class="ListParagraph" style="margin: 0pt 0pt 0.0001pt 54pt; text-indent: -18pt;"><span lang="IN" style="font-family: "";">b.<span style="font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "";">Latian berikutnya sama dengan latian yang pertama tetapi bola dibawa/digiring kembali dan diberikan pada teman yang berada di belakangnya.</span></div><div class="ListParagraph" style="margin: 0pt 0pt 0.0001pt 54pt; text-indent: -18pt;"><span lang="IN" style="font-family: "";">c.<span style="font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "";">Latian berikutnya sama dengan latian ke-1 dan ke-2 hanya ditambah tingkat kesulitannya (misal: jarak menggiring bola ditambah panjang, kecepatan/lari membawa bola ditambah cepat).</span></div><div class="ListParagraph" style="margin: 0pt 0pt 0.0001pt 108pt;"><span lang="IN" style="font-family: "";"> </span></div><div class="ListParagraph" style="margin: 0pt 0pt 0.0001pt 18pt; text-indent: -18pt;"><strong><span lang="IN" style="font-family: "";">E.<span style="font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></strong><strong><span lang="IN" style="font-family: "";">Latian Membawa Bola Berkelok-Kelok</span></strong></div><div class="ListParagraph" style="margin: 0pt 0pt 0.0001pt 21.3pt; text-indent: 35.4pt;"><span lang="IN" style="font-family: "";">Pada prinsipnya latian ini sama dengan latian membawa bola melewati rintangan atau berbelok, hanya latian ini tingkat kesulitannya ditambah (misal pada saat ada rintangan tidak zig-zag tetapi berputar pada satu putaran kemudian bola diteruskan dibawa ke depannya atau bola di bawa kembali dan diberikan teman yang ada di belakangnya. <a href="" name="more"></a></span></div><div class="ListParagraph" style="margin: 0pt 0pt 0.0001pt; text-indent: 21.3pt;"><span lang="IN" style="font-family: "";"> </span></div><div class="ListParagraph" style="margin: 0pt 0pt 0.0001pt 18pt; text-indent: -18pt;"><strong><span lang="IN" style="font-family: "";">F.<span style="font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></strong><strong><span lang="IN" style="font-family: "";">Latian Teknik Dasar Menghadapi Lawan</span></strong></div><div class="ListParagraph" style="margin: 0pt 0pt 0.0001pt 21.3pt; text-indent: 35.4pt;"><span lang="IN" style="font-family: "";">Menghalangi lawan pada dasarnya adalah usaha merebut bola yang dibawa/dikuasai oleh lawan. Sedangkan cara menghalangi lawan adalah:</span></div><div class="ListParagraph" style="margin: 0pt 0pt 0.0001pt 42.55pt; text-indent: -18pt;"><strong><span lang="IN" style="font-family: "";">1.<span style="font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></strong><strong><span lang="IN" style="font-family: "";">Merebut Bola dengan Kaki dan Kaki lawan</span></strong><span lang="IN" style="font-family: "";"></span></div><div class="ListParagraph" style="margin: 0pt 0pt 0.0001pt 42.55pt; text-indent: 35.45pt;"><span lang="IN" style="font-family: "";">Berhadapan dengan lawan salah satu kaki berusaha merebut bola dari kaki lawan.</span></div><div class="ListParagraph" style="margin: 0pt 0pt 0.0001pt 42.55pt; text-indent: -18pt;"><strong><span lang="IN" style="font-family: "";">2.<span style="font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></strong><strong><span lang="IN" style="font-family: "";">Menghalangi lawan dengan Jalan Menelujurkan Bagian Kaki dengan Jalan Meluncurkan (<em>Sliding)</em></span></strong><span lang="IN" style="font-family: "";"></span></div><div class="ListParagraph" style="margin: 0pt 0pt 0.0001pt 42.55pt; text-indent: 35.45pt;"><span lang="IN" style="font-family: "";">Bisa dengan berbagai arah berhadapan, samping kanan/kiri, dari belakang). Mengambil jarak tertentu kurang lebih salah satu kaki diluruskan, sampai sasaran (bola). Dengan jarak tersebutkaki diluncurkan dengan sasaran bola yang di bawa oleh lawan.</span></div><div class="ListParagraph" style="margin: 0pt 0pt 0.0001pt 2cm; text-indent: 15.3pt;"><span lang="IN" style="font-family: "";"> </span></div><div class="ListParagraph" style="margin: 0pt 0pt 0.0001pt 18pt; text-indent: -18pt;"><strong><span lang="IN" style="font-family: "";">G.<span style="font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></strong><strong><span lang="IN" style="font-family: "";">Menyundul Bola </span></strong></div><div class="ListParagraph" style="margin: 0pt 0pt 0.0001pt 21.3pt; text-indent: 35.4pt;"><span lang="IN" style="font-family: "";">Menyundul bola dapat dilakukan dengan mengambil sikap kaki ke muka ke belakang atau ke dua kaki sejajar, sedangkan ke dua kaki dibekuk. Selama bola melambung mendekati, pemain melakukan persiapan gerakan dengan cara mencondongkan badan ke belakang.</span></div><div class="ListParagraph" style="margin: 0pt 0pt 0.0001pt 21.3pt; text-indent: 35.4pt;"><span lang="IN" style="font-family: "";">Berat badan dengan gerakan konstan ke depan dari bagian atas badan dan dengan meluruskan kaki yang depan, sampai pemain hanya berdiri pada ujung sepatunya. Kedua tangan di ayunkan berlawanan dengan gerakan badan untuk menambah kekuatan.Macam menyundul bola dengan awalan, menyundul bola dengan melompat, menyundul bola dengan melayang.</span></div><div class="ListParagraph" style="margin: 0pt 0pt 0.0001pt; text-align: center; text-indent: 36pt;"><span lang="IN" style="font-family: "";"> </span></div><div class="ListParagraph" style="margin: 0pt 0pt 0.0001pt 18pt; text-indent: -18pt;"><strong><span lang="IN" style="font-family: "";">H.<span style="font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></strong><strong><span lang="IN" style="font-family: "";">Lemparan ke Dalam</span></strong></div><div class="ListParagraph" style="margin: 0pt 0pt 0.0001pt 21.3pt; text-indent: 35.4pt;"><span lang="IN" style="font-family: "";">Yang dimaksud dengan lemparan bola ialah melemparkan bola yang keluar lapangan dari garis samping kembali masuk ke dalam permainan. Yang perlu diperhatikan dalam pelemparan bola adalah:</span></div><div class="ListParagraph" style="margin: 0pt 0pt 0.0001pt 39.3pt; text-indent: -18pt;"><span lang="IN" style="font-family: "";">1.<span style="font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "";">Bola harus dilemparkan dengan kedua belah tangan, sama kuatnya antara kiri dan kanan.</span></div><div class="ListParagraph" style="margin: 0pt 0pt 0.0001pt 39.3pt; text-indent: -18pt;"><span lang="IN" style="font-family: "";">2.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "";">Bola harus dilemparkan melewati kepala.</span></div><div class="ListParagraph" style="margin: 0pt 0pt 0.0001pt 39.3pt; text-indent: -18pt;"><span lang="IN" style="font-family: "";">3.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "";">Kaki tidak boleh diangkat dan kaki tidak boleh melewati garis.</span></div><div class="ListParagraph" style="margin: 0pt 0pt 0.0001pt 39.3pt; text-indent: -18pt;"><span lang="IN" style="font-family: "";">4.<span style="font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "";">Kedua kaki bertumpu ke tanah, badan sedikit ditarik kebelakang agar ada tenaga lempar dari badan.</span></div><div class="ListParagraph" style="margin: 0pt 0pt 0.0001pt 39.3pt; text-indent: -18pt;"><span lang="IN" style="font-family: "";">5.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "";">Tidak boleh melempar bola ke badan lawan.</span></div><div class="ListParagraph" style="margin: 0pt 0pt 0.0001pt 39.3pt; text-indent: -18pt;"><span lang="IN" style="font-family: "";">6.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "";">Seorang pelempar bola tidak boleh menyentuh bola yang telah dilemparkan ke dalam lapangan permaianan sebelum bola tersentuh oleh permainan lain (kawan atau lawan).</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span lang="IN" style="font-family: "";"> </span></div><div class="ListParagraph" style="margin: 0pt 0pt 0.0001pt 18pt; text-indent: -18pt;"><strong><span lang="IN" style="font-family: "";">I.<span style="font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></strong><strong><span lang="IN" style="font-family: "";">Latian Dasar Menyepak Kearah Sasaran dan Latian Menyepak ke Arah</span></strong></div><div class="ListParagraph" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: -18pt;"><span lang="IN" style="font-family: "";">1.<span style="font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "";">Latian dasar menyepak bola ke arah sasaran dimulai dari sederhana dilanjutkan dengan yang lebih sulit dan seterusnya menyepak bola ke arah gawang sebenarnya.</span></div><div class="ListParagraph" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: -18pt;"><span lang="IN" style="font-family: "";">2.<span style="font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "";">Latian dasar tersebut antara lain:</span></div><div class="ListParagraph" style="margin: 0pt 0pt 0.0001pt 54pt; text-indent: -18pt;"><span lang="IN" style="font-family: "";">a.<span style="font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "";">Menyepak bola dengan jarak pendek (2 meter) berpasangan dengan teman. Teman/pasangan sebagai sasaran dan seterusnya jarak ditambah.</span></div><div class="ListParagraph" style="margin: 0pt 0pt 0.0001pt 54pt; text-indent: -18pt;"><span lang="IN" style="font-family: "";">b.<span style="font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "";">Latian menyepak bola dengan sasaran 2 pasang dengan jarak pendek dan sasaran di antara tiang puncak tersebut, seterusnya jarak ditambah dan jarak antara tiang pancang dikurangi/dipersempit.</span></div><div class="ListParagraph" style="margin: 0pt 0pt 0.0001pt 54pt; text-indent: -18pt;"><span lang="IN" style="font-family: "";">c.<span style="font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "";">Latian selanjutnya menyepak bola ke arah gawang dengan sasaran yang ditentukan.</span></div><div class="ListParagraph" style="margin: 0pt 0pt 0.0001pt 54pt;"><span lang="IN" style="font-family: "";">Misalnya: sasaran pertama sudut gawang, sasaran kedua tengah-tengah gawang, sasaran ketiga sudut lain gawang.</span></div><div class="ListParagraph" style="margin: 0pt 0pt 0.0001pt 54pt; text-indent: -18pt;"><span lang="IN" style="font-family: "";">d.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "";">Latian tahap berikutnya sama dengan yang ketiga tetapi diawali dengan lari/membawa bola dan pada jarak tertentu bola disepak kearah gawang.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0pt 0pt 0.0001pt 54pt;"><span lang="IN" style="font-family: "";">Cara menembak bola kegawang adalah cara penyelesaian akhir untuk mencetak gol ke gawang lawan, cara menembak ke gawang lawan ada 2 cara:</span></div><div class="ListParagraph" style="margin: 0pt 0pt 0.0001pt 72pt; text-indent: -18pt;"><span lang="IN" style="font-family: "";">1.<span style="font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "";">Cara menembak didaerah <em>goal area </em>(jarak dekat) ini biasanya dilakukan dengan bermacam-macam cara, dapat menggunakan kaki, kepala (heading).</span></div><div class="ListParagraph" style="margin: 0pt 0pt 0.0001pt 72pt; text-indent: -18pt;"><span lang="IN" style="font-family: "";">2.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "";">Cara menembak jarak jauh, untuk menembak ke gawang lawan jarak jauh biasanya menggunakan kura-kura kaki bagian dalam dan menggunakan punggung kaki.</span></div><div class="ListParagraph" style="margin: 0pt 0pt 0.0001pt 145.6pt;"><strong><span lang="IN" style="font-family: "";"> </span></strong></div><div class="ListParagraph" style="margin: 0pt 0pt 0.0001pt 18pt; text-indent: -18pt;"><strong><span lang="IN" style="font-family: "";">J.<span style="font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></strong><strong><span lang="IN" style="font-family: "";">Bermain Sepak Bola dengan Peraturan Sederhana</span></strong></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0pt 0pt 0.0001pt 18pt;"><span lang="IN" style="font-family: "";">Peraturan tersebut antara lain:</span></div><div class="ListParagraph" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: -18pt;"><span lang="IN" style="font-family: "";">a.<span style="font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><em><span lang="IN" style="font-family: "";">Hand ball</span></em><span lang="IN" style="font-family: "";"> : bola mengenai lawan</span></div><div class="ListParagraph" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: -18pt;"><span lang="IN" style="font-family: "";">b.<span style="line-height: normal;"> </span></span><em><span lang="IN" style="font-family: "";">Out ball</span></em><span lang="IN" style="font-family: "";"> : bola keluar lapangan</span></div><div class="ListParagraph" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: -18pt;"><span lang="IN" style="font-family: "";">c.<span style="font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><em><span lang="IN" style="font-family: "";">Goal</span></em><span lang="IN" style="font-family: "";"> : bola masuk gawang</span></div><div class="ListParagraph" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: -18pt;"><span lang="IN" style="font-family: "";">d.<span style="font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><em><span lang="IN" style="font-family: "";">Comer kick</span></em><span lang="IN" style="font-family: "";"> : tendangan sudut</span></div><div class="MsoNormal" style="margin: 0pt 0pt 0.0001pt 18pt; text-indent: 38.7pt;"><span lang="IN" style="font-family: "";">Dengan peraturan sederhana membentuk kelompok untuk mengadakan latian untuk mengadakan latian bermain bola. Sedangkan hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:</span></div><div class="ListParagraph" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: -18pt;"><span lang="IN" style="font-family: "";">1.<span style="font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "";">Permainan dimulai dari titik tengah lapangan oleh regu yang telah memilih /memegang bola.</span></div><div class="ListParagraph" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: -18pt;"><span lang="IN" style="font-family: "";">2.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "";">Setiap regu berhak memasukkan bola kegawang lawan dan sebaliknya, semua regu berhak mempertahankan gawangnya jangan sampai ada bola yang masuk.</span></div><div class="ListParagraph" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: -18pt;"><span lang="IN" style="font-family: "";">3.<span style="font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "";">Apabila terjadi gol bola prmainan dimulai lagi dari titik tengah lapangan oleh regu yang kemasukan bola.</span></div><span lang="IN" style="font-family: "";">4.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: "";">Pemenang ditentukan oleh banyaknya gol yang diperoleh. Regu yang lebih banyak memasukkan bola ke gawang lawan itulah regu yang dinyatakan menang</span>Yenni Alexhttp://www.blogger.com/profile/04523097906510596539noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7055081509884195442.post-77928970060094970722011-06-03T01:44:00.001-07:002011-06-03T01:44:54.626-07:00MENGAPA ORANG KRISTEN TIDAK BOLEH MAKAN DARAH ?Bagian II<br />
<br />
Harus dipahami bahwa kematian Yesus diatas Kayu salib bukan untuk meniadakan hukum Taurat TETAPI UNTUK MENGGENAPI SEMUA ISI HUKUM TAURAT dan hukum itu akan semakin kuat hukumnya dalam Kasih Anugerah yang berarti kemampuan manusia terbatas untuk melakukan semuanya ini tetapi oleh kasih anugerah itu maka manusia dimampukan untuk melakukannya. Matius 5:17-19. <a name='more'></a><br />
SIDANG di YERUSALEM<br />
Baca: Kisah Para Rasul 15:20,28,29<br />
Setelah kita membahas beberapa pernyataan yang “membolehkan” makan darah maka hari ini kita akan melihat dasar Para Rasul yang mengadakan sidang di Yerusalem untuk membahas beberapa hal termasuk soal makan darah.<br />
Perhatikan Kis.15:20 “tetapi kita harus menulis surat kepada mereka, supaya mereka menjauhkan diri dari makanan yang telah dicemarkan berhala-berhala, dari percabulan, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari darah.” <br />
Dalam sidang para Rasul, 4 hal ini menjadi masalah utama yang perlu disampaikan kepada jemaat Tuhan lainnya. salah satunya menjadi pembahasan kita yakni “DARAH”. Mengapa ini menjadi perhatian penting untuk disampaikan kepada Jemaat?<br />
1. Keputusan Roh. Latar belakang pernyataan ini terkait dengan paham-paham yang dianggap benar oleh sebagian orang percaya (Yahudi) yang menetapkan aturan yang sudah ada (seperti sunat dls) harus diterapkan kepad bangsa-bangsa non Yahudi yang percaya Kristus. Namun kemudian, Yakobus mengulangi pernyataan Petrus dan kemudian mengambil kesimpulan yang menyatakan bahwa aturan yang berlaku dalam Hukum Taurat yang telah dipraktekkan oleh orang Yahudi tidak serta merta diberlakukan bagi orang Non Yahudi yang percaya kepada Allah Kis.15:19 . Tetapi untuk 4 hal ini, mereka memutuskan setelah mereka berdoa, berembuk dan saling memberikan masukan bahwa patut bagi setiap orang percaya untuk menghidakan dirinya dari hal tersebut. Ay.20. Keputusan Roh adalah keputusan tertinggi yang diambil oleh para Rasul yang kehidupan kerohanian mereka merupakan jaminan untuk dapat dipercaya bahwa itu adalah Perkataan Allah. Con.Kis.1:21-25 bahwa ada peranan Roh Kudus, Kis.2:42. Bukti hubungan yang erat dengan Tuhan. Demikian pula dalam kasus Ananias & Safira Kis.5 yang tidak dapat membohongi para Rasul. Jadi soal pelarangan makan darah bukan merupakan keputusan gereja atau sekedar peraturan manusia tetapi KEPUTUSAN ROH!!!<br />
2. Keputusan kami. Para Rasul melihat bahwa darah mempunyai hubungan langsung dengan penyembahan berhala dan disejajarkan dengan dosa berhala. Ay.29. Perhatikan kisah Elia dan nabi Baal dalam 1Raja 18:28. Ini menandakan bahwa sebenarnya darah sangat identik dengan okultisme dan penyembahan kepada setan/roh jahat. Beberapa sudut pandang yang bisa membantu kita untuk berpikir lebih jauh:<br />
a) Dilihat dari sudut pandang budaya. Ada begitu banyak masyarakat yang masih menghubung-hubungkan darah dengan kehadiran arwah nenek moyang, menolak bala atau kutuk, menyucikan suatu tempat dls. Sehingga mau tidak mau darah telah dianggap sebagai bagian dari berhala yang artinya ada hubungan dengan roh jahat. Jadi dengan meminum darah berarti kita telah membangun hubungan dengan roh jahat yang akan membangkitkan cemburu Tuhan. 1Kor.10:19-21. <br />
b) Dilihat dari sudut pandang Moral/Hukum. Darah identik dengan nyawa (Ul.12:23) dan sesuatu yang dianggap sebagai pelengakap ritual/upacara agama tertentu. Ada yang mengorbankan nyawa anak bayi lalu kemudian meminum darahnya, ada yg mengorbankan darah perawan dan kemudian mengambil darahnya dls. Artinya bahwa kematian atau menghilangkan nyawa seseorang melanggar kode etik yang berlaku dalam hukum manusia. Pelakunya tentu tidak bermoral. Ada juga yang meminum langsung darah binatang yang masih hidup seperti kalelawar dls. Tindakan seperti ini dari sisi moral tentunya tidak bermoral. <br />
c) Dilihat dari sudut pandang Kesehatan. Ini berhubungan dengan tubuh yang mengkonsumsi darah sebagai makanan akan berakibat buruk bagi kesehatan karena dalam darah banyak bakteri. <br />
Memang dalam Kisah 10:9-16 dikatakan "apa yang dinyatakan halal oleh Allah, tidak boleh engkau nyatakan haram", kelihatannya makanan tidak menajiskan orang. Artinya semua makanan itu halal. Tapi tidak semua makanan layak untuk dikonsumsi. Karena tubuh kita adalah baitNya (1 Korintus 6:19) yang diciptakan secara khusus, maka seharusnya kita hanya memasukkan apa yang baik dan berguna bagi tubuh kita untuk kemuliaanNya. 1Kor. 10:23 Penekanan Paulus pada azaz manfaat dan kegunaan. Alkitab sudah menjelaskan kepada kita bahwa Darah atau binatang yang mati tercekik (berarti darahnya tidak keluar. Cont: RW yang di pa’ttong tetapi kemudian lehernya tidak di potong atau diiris hingga mengeluarkan darah) itu tidak diperbolehkan untuk dikonsumsi karena Firman Allah melarang dan tidak berguna atau tidak bermanfaat bagi tubuh (mendatangkan penyakit). <br />
Lalu bagaimana dengan ayat yang mengatakan "Dengar dan camkanlah: bukan yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan orang, melainkan yang keluar dari mulut, itulah yang menajiskan orang." Mat 15:11. Penjelasannya sbb: Yesus sedang menjelaskan adat istiadat Yahudi yang menajiskan segala makanan apabila di makan tanpa membasuh tangan/cuci tangan. Mereka melakukan perintah yang satu tetapi kemudian mengabaikan perintah yang lainnya Mat.15:4-8. Ini yang Yesus kecam!!! Jadi tidak secara hurufiah perkataan Yesus ini kita tafsirkan. Yesus hendak menyampaikan satu pesan bahwa Manusia melihat diluar tetapi Allah memperhatikan hati manusia sebab dari hati inilah timbul berbagai masacam dosa. Mat.15:18-20. Lalu dalam Roma 14:14 berkata “Aku tahu dan yakin dalam Tuhan Yesus, bahwa tidak ada sesuatu yang najis dari dirinya sendiri. Hanya bagi orang yang beranggapan, bahwa sesuatu adalah najis, bagi orang itulah sesuatu itu najis. Ayat ini juga jangan kemudian kita tafsir begitu saja. Paulus sedang berbicara tentang makanan dan hari yang dapat menyebabkan kerengangan hubungan. Yang satu menganggap benar apa yang dia buat dan menyalahkan yang lain. Kelemahan mereka bukan untuk dihakimi (jadi kalau ada yang makan darah itu karena mereka belum sampai pada pengetahuan yang benar). Roma 15:1…kita yang kuat …. Ini berarti saudara dan saya yang sudah mengerti “wajib” memberikan contoh dan teladan kepada mereka yang belum paham. Sekali lagi bahwa Roma 14:14 bukanlah ayat yang ditafsirkan “membolehkan” segala sesuatu termasuk makan darah!! <br />
<br />
Kesimpulan:<br />
Rasul Paulus berkata: "Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah" (1 Korintus 10:31). Maka, setiap kita makan dan minum marilah kita menimbang :<br />
1. Apakah Allah dimuliakan melalui makanan yang kita makan dan minuman yang kita minum? <br />
2. Apakah Allah dimuliakan kalau kita memakan makanan yang dinyatakan tidak boleh di Alkitab?<br />
3. Apakah Allah dimuliakan jika kita meminum minuman yang memabukkan? <br />
4. Apakah Allah dimuliakan ketika kita memakan makanan di tempat/lingkungan dan suasana tertentu? Yang berhubungan dengan Arwah orang yang sudah mati, Upacara-upacara atau ritual adat yang menyimpang dls.<br />
Kisah 15:29 “kamu harus menjauhkan diri dari makanan yang dipersembahkan kepada berhala, dari darah, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari percabulan. Jikalau kamu memelihara diri dari hal-hal ini, kamu berbuat baik. Sekianlah, selamat.” <br />
<br />
Jadi jelas bahwa Orang Kristen yang sungguh-sungguh percaya Tidak Boleh Makan Darah dengan alasan apapun dan dengan cara apapun. Ajakan orang dan adat budaya patut kita tolak karena kita sudah mengerti Kebenaran Firman Tuhan. Amin.Yenni Alexhttp://www.blogger.com/profile/04523097906510596539noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-7055081509884195442.post-30282938397866948912011-06-03T01:41:00.000-07:002011-06-03T01:41:21.871-07:00Molekul Yang Terlibat Dalam Metabolisme<div align="JUSTIFY" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><b>1. ENZIM<br />
</b>Enzim merupakan biokatalisator / katalisator organik <span1733959><a href="javascript:void(0);" id="Y1733959S4" style="color: #000fff; text-decoration: underline;">yang</a></span1733959> dihasilkan oleh <span1733959><a href="javascript:void(0);" id="Y1733959S6" style="color: #000fff; text-decoration: underline;">sel</a></span1733959>. Struktur enzim terdiri <span1733959><a href="javascript:void(0);" id="Y1733959S5" style="color: #000fff; text-decoration: underline;">dari</a></span1733959>:</span></div><div align="JUSTIFY" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"> <span style="font-size: small;"><b>• Apoenzim, </b>yaitu bagian enzim yang tersusun dari protein, yang akan <br />
<img height="8" src="http://bebas.ui.ac.id/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/image/putih%203x3.gif" width="8" /> rusak bila suhu terlampau panas(termolabil).</span></div><div align="JUSTIFY" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"> <span style="font-size: small;"><b>• Gugus Prostetik (Kofaktor), </b>yaitu bagian enzim yang tidak tersusun<br />
<img height="8" src="http://bebas.ui.ac.id/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/image/putih%203x3.gif" width="8" /> dari protein, tetapi dari ion-ion logam atau molekul-molekul organik <br />
<img height="8" src="http://bebas.ui.ac.id/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/image/putih%203x3.gif" width="8" /> yang disebut <b>KOENZIM</b>. Molekul gugus prostetik lebih kecil dan tahan <img height="8" src="http://bebas.ui.ac.id/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/image/putih%203x3.gif" width="8" /> panas (termostabil), ion-ion logam yang menjadi kofaktor berperan <br />
<img height="8" src="http://bebas.ui.ac.id/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/image/putih%203x3.gif" width="8" /> sebagai stabilisator agarenzim tetap aktif. Koenzim yang terkenal pada <img height="8" src="http://bebas.ui.ac.id/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/image/putih%203x3.gif" width="8" /> rantai pengangkutan elektron (respirasi sel), yaitu NAD (Nikotinamid<a name='more'></a><br />
<img height="8" src="http://bebas.ui.ac.id/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/image/putih%203x3.gif" width="8" /> Adenin Dinukleotida), FAD (Flavin Adenin Dinukleotida), SITOKROM.<a href="" name="more"></a></span></div><div align="JUSTIFY" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"> Enzim mengatur kecepatan dan kekhususan ribuan reaksi kimia yang berlangsung di dalam sel. Walaupun enzim dibuat di dalam sel, tetapi untuk bertindak sebagai katalis tidak harus berada di dalam sel. Reaksi yang dikendalikan oleh enzim antara lain ialah respirasi, pertumbuhan dan perkembangan, kontraksi otot, fotosintesis, fiksasi, nitrogen, dan pencernaan.</span></div><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: small;"><b>Sifat-sifat enzim<br />
</b>Enzim mempunyai sifat-siat sebagai berikut:<br />
1. Biokatalisator, mempercepat jalannya reaksi tanpa ikut bereaksi.<br />
<br />
2. Thermolabil; <span1733959><a href="javascript:void(0);" id="Y1733959S8" style="color: #000fff; text-decoration: underline;">mudah</a></span1733959> rusak, bila dipanasi lebih dari suhu 60º C, karena <br />
<img height="8" src="http://bebas.ui.ac.id/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/image/putih%203x3.gif" width="18" />enzim tersusun dari protein yang mempunyai sifat thermolabil.<br />
<br />
3. Merupakan senyawa protein sehingga sifat protein tetap melekat <br />
<img height="8" src="http://bebas.ui.ac.id/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/image/putih%203x3.gif" width="18" />pada enzim.<br />
<br />
4. Dibutuhkan dalam jumlah sedikit, sebagai biokatalisator, reaksinya <br />
<img height="8" src="http://bebas.ui.ac.id/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/image/putih%203x3.gif" width="18" />sangat cepat dan dapat digunakan berulang-ulang.<br />
<br />
5. Bekerjanya ada yang di dalam sel (endoenzim) dan di luar sel <br />
<img height="8" src="http://bebas.ui.ac.id/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/image/putih%203x3.gif" width="18" />(ektoenzim), contoh ektoenzim: amilase,maltase.<br />
<br />
6. Umumnya enzim bekerja mengkatalisis reaksi satu arah, meskipun ada <br />
<img height="8" src="http://bebas.ui.ac.id/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/image/putih%203x3.gif" width="18" />juga yang mengkatalisis reaksi dua arah, contoh : lipase, meng-<br />
<img height="8" src="http://bebas.ui.ac.id/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/image/putih%203x3.gif" width="18" />katalisis pembentukan dan penguraian lemak. <br />
<img height="8" src="http://bebas.ui.ac.id/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/image/putih%203x3.gif" width="110" /><span>lipase</span><br />
Lemak + H<span>2</span>O ———————————> Asam lemak + Gliserol<br />
<br />
7. Bekerjanya spesifik ; enzim bersifat spesifik, karena bagian yang aktif <br />
<img height="8" src="http://bebas.ui.ac.id/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/image/putih%203x3.gif" width="18" />(permukaan tempat melekatnya substrat) hanya setangkup dengan <br />
<img height="8" src="http://bebas.ui.ac.id/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/image/putih%203x3.gif" width="18" />permukaan substrat tertentu.<br />
<br />
8. Umumnya enzim tak dapat bekerja tanpa adanya suatu zat non <br />
<img height="8" src="http://bebas.ui.ac.id/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/image/putih%203x3.gif" width="18" />protein tambahan yang disebut <b>kofaktor.</b></span> <div align="center" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><b><img height="326" src="http://bebas.ui.ac.id/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/Image/3-1d.jpg" width="422" /></b></span></div><div align="center" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><i>Gbr. Penghambatan Reversible terhadap <span1733959><a href="javascript:void(0);" id="Y1733959S0" style="color: #000fff; text-decoration: underline;">kerja</a></span1733959> enzim</i></span></div><div align="left" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><b> </b>Pada reaksis enzimatis terdapat zat yang mempengarahi reaksi, yakni <b>aktivator dan inhibitor, aktivator </b>dapat mempercepat jalannya reaksi,<br />
<img height="8" src="http://bebas.ui.ac.id/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/image/putih%203x3.gif" width="200" />2+<img height="8" src="http://bebas.ui.ac.id/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/image/putih%203x3.gif" width="14" /> 2+<br />
contoh aktivator enzim: ion Mg, Ca, zat organik seperti koenzim-A.<br />
<br />
Inhibitor akan menghambat jalannya reaksi enzim. Contoh inhibitor : CO, Arsen, Hg, Sianida.<br />
<br />
<b>2. ATP (Adenosin Tri Phosphat) </b><br />
Molekul ATP adalah molekul berenergi tinggi. Merupakan ikatan tiga molekulfosfat dengan senyawa Adenosin. Ikatan kimianya labil, mudah melepaskan gugus fosfatnya meskipun digolongkan sebagai molekul berenergi tinggi.<br />
<br />
Perubahan ATP menjadi ADP (Adenosin Tri Phosphat) diikuti dengan pembebasan energi sebanyak 7,3 kalori/mol ATP. Peristiwa perubahan ATP menjadi ADP merupakan reaksi yang dapat balik.</span></div>Yenni Alexhttp://www.blogger.com/profile/04523097906510596539noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7055081509884195442.post-47658735085398546792011-06-03T01:38:00.001-07:002011-06-03T01:38:52.650-07:00cara membuat buku tamu dalam blog<div class="post-header"> </div><style type="text/css">
#gb{
position:fixed;
top:25px;
z-index:+1000;
}
* html #gb{position:relative;}
.gbtab{
height:150px;
width:30px;
float:left;
cursor:pointer;
background:url('http://farm3.static.flickr.com/2771/4442306534_c1431ea4ce_o.png')
no-repeat;
}<hr class="more">.gbcontent{
float:left;
border:2px solid #1300F2;
background:#FFFFFF;<a name="more"></a>
padding:10px;
}
</style><br />
<script type="text/javascript">
function showHideGB(){
var gb = document.getElementById("gb");
var w = gb.offsetWidth;
gb.opened ? moveGB(0, 30-w) : moveGB(20-w, 0);
gb.opened = !gb.opened;
}
function moveGB(x0, xf){
var gb = document.getElementById("gb");
var dx = Math.abs(x0-xf) > 10 ? 5 : 1;
var dir = xf>x0 ? 1 : -1;
var x = x0 + dx * dir;
gb.style.right = x.toString() + "px";
if(x0!=xf){setTimeout("moveGB("+x+", "+xf+")", 10);}
}
</script><br />
<div id="gb"><br />
<div class="gbtab" onclick="showHideGB()"> </div><br />
<div class="gbcontent"><br />
<span style="background-color: white; color: red;">MASUKAN KODE BUKU TAMU DISINI</span><br />
<a href="javascript:showHideGB()"><br />
</a></div><br />
<div style="font-size: xx-small; text-align: right;">Cara Buat Buku Tamu <a href="http://klinik-it.blogspot.com/2010/03/cara-buat-buku-tamu-berada-disamping.html" target="blank">disini</a><br />
<br />
widget by <a href="http://www.klinik-it.blogspot.com/" target="blank"> Klinik-it</a><br />
</div><br />
</div><br />
<script type="text/javascript">
var gb = document.getElementById("gb");
gb.style.right = (30-gb.offsetWidth).toString() + "px";
</script>Yenni Alexhttp://www.blogger.com/profile/04523097906510596539noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7055081509884195442.post-53236333999368742782011-06-03T01:37:00.000-07:002011-06-03T01:37:19.351-07:00reproduksi sel<div align="JUSTIFY" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Kita mengenal tiga jenis reproduski sel, yaitu Amitosis, Mitosis dan Meiosis (pembelahan reduksi). <b><i>Amitosis</i></b><i> </i>adalah reproduksi sel di mana sel membelah diri secara langsung tanpa melalui tahap-tahap pembelahan sel. Pembelahan cara ini banyak dijumpai pada sel-sel yang bersifat prokariotik, misalnya pada bakteri, ganggang biru.</span></div><div align="JUSTIFY" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"> <span style="font-size: small;"><i><b>MITOSIS </b> </i>adalah cara reproduksi sel dimana sel membelah melalui tahap-tahap yang teratur, yaitu Profase Metafase-Anafase-Telofase. Antara tahap telofase ke tahap profase berikutnya terdapat masa istirahat sel yang dinarnakan Interfase (tahap ini tidak termasuk tahap pembelahan sel). Pada tahap interfase inti sel melakukan sintesis bahan-bahan inti.<a name='more'></a></span></div><div align="JUSTIFY" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"> Secara garis besar ciri dari setiap tahap pembelahan pada mitosis adalah sebagai berikut:</span></div><div align="JUSTIFY" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"> 1. <b>Profase : </b><br />
<img height="8" src="http://bebas.ui.ac.id/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/image/putih%203x3.gif" width="18" />pada tahap ini yang terpenting adalah benang-benang kromatin <br />
<img height="8" src="http://bebas.ui.ac.id/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/image/putih%203x3.gif" width="18" />menebal menjadi kromosom dan kromosom mulai berduplikasi menjadi <br />
<img height="8" src="http://bebas.ui.ac.id/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/image/putih%203x3.gif" width="18" />kromatid.</span></div><div align="JUSTIFY" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"> 2. <b>Metafase: </b><br />
<img height="8" src="http://bebas.ui.ac.id/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/image/putih%203x3.gif" width="18" />pada tahap ini kromosom/kromatid berjejer teratur dibidang <br />
<img height="8" src="http://bebas.ui.ac.id/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/image/putih%203x3.gif" width="18" />pembelahan (bidang equator) sehingga pada tahap inilah kromosom <br />
<img height="8" src="http://bebas.ui.ac.id/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/image/putih%203x3.gif" width="18" />/kromatid mudah diamati dan dipelajari.</span></div><div align="JUSTIFY" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"> 3. <b>Anafase: </b><br />
<img height="8" src="http://bebas.ui.ac.id/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/image/putih%203x3.gif" width="18" />pada fase ini kromatid akan tertarik oleh benang gelendong menuju <br />
ke kutub-kutub pembelahan sel.</span></div><div align="JUSTIFY" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"> 4. <b>Telofase: </b><br />
<img height="8" src="http://bebas.ui.ac.id/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/image/putih%203x3.gif" width="18" />pada tahap ini terjadi peristiwa <b>KARIOKINESIS </b>(pembagian inti <br />
<img height="8" src="http://bebas.ui.ac.id/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/image/putih%203x3.gif" width="18" />menjadi dua bagian) dan <b>SITOKINESIS </b>(pembagian sitoplasma <br />
<img height="8" src="http://bebas.ui.ac.id/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/image/putih%203x3.gif" width="18" />menjadi dua bagian).</span></div><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: small;"><i><b>Meiosis (Pembelahan Reduksi) </b></i>adalah reproduksi sel melalui tahap-tahap pembelahan seperti pada mitosis, tetapi dalam prosesnya terjadi pengurangan (reduksi) jumlah kromosom.<br />
<br />
Meiosis terbagi menjadi due tahap besar yaitu <b>Meiosis I </b>dan <b>Meiosis II </b>Baik meiosis I maupun meiosis II terbagi lagi menjadi tahap-tahap seperti pada mitosis. Secara lengkap pembagian tahap pada pembelahan reduksi adalah sebagai berikut :</span> <div align="center" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><b><img height="331" src="http://bebas.ui.ac.id/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/Image/3-1b.jpg" width="436" /></b></span></div><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: small;"><br />
Berbeda dengan pembelahan mitosis, pada pembelahan meiosis antara telofase I dengan profase II tidak terdapat fase istirahat (interface). Setelah selesai telofase II dan akan dilanjutkan ke profase I barulah terdapat fase istirahat atau interface.<br />
<br />
<br />
<b>PERBEDAAN ANTARA MITOSIS DENGAN MEIOSIS<br />
</b></span> <table border="1" cellpadding="1" cellspacing="0" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><tbody>
<tr> <td width="35%"> <div align="center"><span style="font-size: small;"><b>Aspek yang dibedakan</b></span></div></td> <td width="34%"> <div align="center"><span style="font-size: small;"><b>Mitosis</b></span></div></td> <td width="31%"> <div align="center"><span style="font-size: small;"><b>Meiosis</b></span></div></td> </tr>
<tr> <td width="35%"><span style="font-size: small;">Tujuan</span></td> <td width="34%"><span style="font-size: small;">Untuk pertumbuhan</span></td> <td width="31%"><span style="font-size: small;">Sifat mempertahan-kan diploid</span></td> </tr>
<tr> <td width="35%"><span style="font-size: small;">Hasil pembelahan</span></td> <td width="34%"><span style="font-size: small;">2 sel anak</span></td> <td width="31%"><span style="font-size: small;">4 sel anak</span></td> </tr>
<tr> <td width="35%"><span style="font-size: small;">Sifat sel anak</span></td> <td width="34%"><span style="font-size: small;">diploid (2n)</span></td> <td width="31%"><span style="font-size: small;">haploid (n)</span></td> </tr>
<tr> <td width="35%"><span style="font-size: small;">Tempat terjadinya</span></td> <td width="34%"><span style="font-size: small;">sel somatis</span></td> <td width="31%"><span style="font-size: small;"> sel gonad</span></td> </tr>
</tbody></table><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: small;"> Pada hewan dikenal adanya peristiwa meiosis dalam pembentukan gamet, yaitu <b>Oogenesis dan <a href="" name="more"></a>Speatogenesis. </b>Sedangkan pada tumbahan dikenal <b>Makrosporogenesis (Megasporogenesis) </b>dan <b>Mikrosporogenesis. </b></span>Yenni Alexhttp://www.blogger.com/profile/04523097906510596539noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7055081509884195442.post-37730796084746897952011-06-03T01:34:00.000-07:002011-06-03T01:34:34.375-07:00KERAGAMAN SENI RUPA TERAPAN MANCANEGARA<div class="post-header"> </div>Seni kria dapat disebut dengan seni kerajinan <span5453335><a href="javascript:void(0);" id="Y5453335S9" style="color: #000fff; text-decoration: underline;">yang</a></span5453335> merupakan bentuk seni rupa terapan. Seni kria<br />
merupakan bagian dari seni rupa yang bertujuan untuk memenuhi kepuasan fisik (seni pakai) dan psikologis (seni<br />
hias/keindahan rasa). Seni kria dikerjakan dengan keterampilan atau kecekatan tangan. Pada umumnya seni kria<br />
dibuat cendrung sebagai barang produksi atau seni industri.<a name='more'></a>Seseorang pengamat atau pecinta seni dapat menghargai dan menikmati karya seni kria apabila ia mengerti<br />
, memahami dan menilai karya seni melalui kepekaan rasa estetis dan nilai guna. Kemampuan dalam kegiatan<br />
tersebut dinamakan dengan Apresiasi seni. Kemampuan dalam memahami dan menilai karya seni terapan disebut<br />
kemampuan mengapresiasi seni terapan. Apresiasi sangat penting bagi setiap orang yang mau mengerti terhadap<br />
karya seni karena dapat melatih kepekaan rasa, memberi kenikmatan, dan memperkaya jiwa serta memperhalus budi<br />
pekerti.<br />
Menilai Karya Seni Rupa Terapan (Seni Kria)<br />
Menilai suatu karya seni kria, kita harus memahami proses apresiasi seni rupa secara utuh. Proses tersebut<br />
adalah pengamatan, penghayatan terhadap karya, dan pengalaman berkarya seni sehingga dapat menumbuhkan rasa<br />
kagum, sikap empati, dan simpati yang akhirnya mempunyai kemampuan menikmati, menilai, dan manghargai<br />
karya seni.<br />
1. Setiap karya seni rupa mempunyai nilai seni yang berbeda satu sama yang lainnya. Nilai suatu karya sangat<br />
ditentukan oleh kemampuan perupa karya seni itu sendiri yang meliputi:<br />
a. konsepsi atau gagasan;<br />
b. kreativitas dalam penciptaan karya;<br />
c. teknik pengerjaan yang menghasilkan corak tersendiri, namun tetap memperhitungkan sifat-sifat<br />
<span5453335><a href="javascript:void(0);" id="Y5453335S5" style="color: #000fff; text-decoration: underline;">media</a></span5453335>/bahan;<br />
d. keunikan dalam pengaturan komposisi dan bentuk sehingga menghasilkan karya yang tampak unik (beda<br />
dengan yang lain).<br />
Kualitas suatu karya selain tergantung dari perupanya juga ditentukan oleh kualitas dan sifat dari media/bahan<br />
yang digunakan. Misalnya sebuah topeng yang dikerjakan dengan bahan kayu pule akan jauh lebih berkualitas<br />
dibandingkan dengan menggunakan kayu meranti.<br />
2. Kriteria Menilai Karya Seni Rupa Terapan (Seni Kria)<br />
Suatu karya seni yang tergolong ke dalam seni rupa tentu dalam pengerjaannya memperhitungkan kaidahkaidah<br />
seni rupa, maka dalam menilai atau memilih suatu karya seni rupa yang baik dan berkualitas diperlukan<br />
apresiasi seni rupa.<a href="http://nunuafiah.blogspot.com/2011/03/seni-rupa-terapan-mancanegara.html" name="more"></a><br />
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam berkarya seni rupa dan apresiasinya adalah sebagai berikut:<br />
a. prinsip seni;<br />
b. fungsi seni;<br />
c. komposisi atau unsur seni<br />
Prinsip seni atau asa seni meliputi dua hal, yaitu:<br />
1) Komposisi (susunan)<br />
Apa pun jenis karya seni rupa yang dikerjakan, tidak akan terlepas dari komposisi. Komposisi itu sendiri<br />
adalah susunan. Hasil karya itu akan baik dan indah apabila pengaturan atau penyusunan unsur-unsur seni<br />
rupa dalam satu kesatuan. Unsur-unsur pokok dalam seni rupa adalah titik, garis, bidang, arah, bentuk,<br />
ukuran, warna, gelap-terang, dan tekstur. Seseorang yang menyusun unsur tersebut berarti ia menciptakan<br />
bentuk atau desain. Komposisi dapat dihasilkan dengan memperhatikan prinsip-prinsip pengaturan atau<br />
penyusunan. Prinsip-prinsip tersebut antara lain:<br />
a) keseimbangan (balance);<br />
b) kesatuan (unity);<br />
c) irama (ritme);<br />
d) kontras (berbeda jauh)<br />
e) serasi (harmony)<br />
2) Unsur-unsur seni rupa<br />
a) Garis merupakan unsur yang dapat memberi batasan atau kesan suatu bentuk, seperti kesan garis<br />
tipis beda dengan garis tebal.<br />
b) Arah merupakan susunan suatu garis atau bentuk menuju kerah tertentu sehingga akan dapat<br />
memberi kesan stabil atau dinamis, seperti arah berbelok-belok berkesan dinamis dan arah<br />
horizontal berkesan stabil.<br />
c) Bidang, ruang (bentuk) juga merupakan kesan batasan suatu bentuk, seperti lingkaran, segitiga,<br />
benjolan, dll.<br />
d) Ukuran merupakan kesan perbandingan suatu bentuk, seperti panjang-pendek, besar-kecil, luassempit,<br />
dll.<br />
e) Gelap terang merupakan efek cahaya yang nampak pada bentuk yang dapat dicapai dengan warna<br />
gelap dan warna terang.<br />
f) Warna merupakan unsur yang dapat memberi kesan secara menyeluruh pada suatu bentuk.<br />
Warna dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu:<br />
(1) warna primer (pokok) : merah, kuning dan biru;<br />
(2) warna sekunder (campuran dua warna primer) :<br />
- <span5453335><a href="javascript:void(0);" id="Y5453335S1" style="color: #000fff; text-decoration: underline;">orange</a></span5453335> ( merah dan kuning )<br />
- ungu ( merah dan biru)<br />
- hijau ( kuning dan biru)<br />
(3) warna tersier (campuran warna primer dan sekunder) : hijau muda, hijau tua, ungu<br />
muda, ungu tua, orange muda, orange tua.<br />
<br />
Penggunaan warna<br />
Penggunaan warna dapat dikelompokan menjadi tiga, yaitu:<br />
a. Warna Harmonis, warna diterapkan secara naturalis seperti warna yang nampak di alam,<br />
misalnya daun berwarna hijau, langit berwarna biru, bunga berwarna merah, dsb.<br />
b. Warna Heraldis, warna yang digunakan dalam pembuatan symbol atau lambing, misalnya<br />
merah berarti berani, putih berarti suci, biru berarti damai, hijau berarti sejuk, kuning berarti<br />
jaya, ungu berarti berkabung, dll.<br />
c. Warna Murni, penggunaan warna secara bebas tidak terikat oleh alam atau makna tertentu,<br />
misalnya pada karya-karya seni <span5453335><a href="javascript:void(0);" id="Y5453335S6" style="color: #000fff; text-decoration: underline;">modern</a></span5453335>.<a href="" name="more"></a><br />
g) Tekstur, merupakan nilai raba dari suatu permukaan (kasar halusnya permukaan benda). Tekstur<br />
ada dua, yaitu tekstur nyata dan tekstur semu.<br />
h) Titik, merupakan unsur yang dapat digunakan untuk memunculkan kesan suatu bentuk, seperti<br />
membuat gambar ilustrasi atau lukisan pointilisme.<br />
Fungsi Seni<br />
Setiap karya seni rupa mempunyai fungsi tertentu, yaitu:<br />
1) Fungsi primer atau fungsi pribadi, yaitu fungsi untuk kepuasan pribadi bagi perupanya;<br />
2) Fungsi Sekunder atau fungsi social, yaitu fungsi untuk kepuasan bagi orang lain yang menikmatinya atau<br />
sebagai media komunikasi;<br />
3) Fungsi fisik atau pakai, yaitu untuk memenuhi kebutuhan fisik.Yenni Alexhttp://www.blogger.com/profile/04523097906510596539noreply@blogger.com0